Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

TINJAUAN TERHADAP UNTAI THUE-MORSE SEBAGAI INDUKSI DARI PEMBANGKITAN UNTAI BINER DENGAN METODE ECO Ahmad Sabri
Jurnal Ilmiah KOMPUTASI Vol 17, No 4 (2018): Desember
Publisher : STMIK JAKARTA STI&K

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada paper ini, metode ECO digunakan untuk membangkitkan secara ekshaustif untai biner. Aturan suksesi ? yang digunakan dalam pembangkitan ini menginduksi untai Thue-Morse. Selanjutnya ditunjukkan bahwa faktor dari untai Thue-Morse adalah untai biner yang menghindari 00100, 11011 dan untai biner berpola 0u0u0 atau 1u1u1. Pada bagian akhir diberikan algoritma pembangkit efisien yang dirancang berdasar aturan suksesi ?
DESAIN POLA GRAFIS BERDASARKAN UNTAI THUE-MORSE Ahmad Sabri
Jurnal Ilmiah KOMPUTASI Vol 18, No 2 (2019): Juni
Publisher : STMIK JAKARTA STI&K

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini membahas sebuah metoda desain pola grafis yang dihasilkan berdasrkan untai Thue-Morse. Simbol 0 dan 1 pada untai masing-masing mewakili sebuah pola dasar yang direpresentasikan oleh dua matriks berukuran sama. Pola agregat dihasilkan dengan mengatur rangkaian pola dalam susuan persegi, menurut susunan untai Thue-Morse panjang 2^2n. Visualisasi pola dilakukan pada bidang grid. Variasi pola bersumber pada pola dasar, dan panjang untai yang digunakan. Pada bagian akhir artikel ini diberikan 5 contoh pola yang dihasilkan.
SEGMENTASI ANOMALI PRODUK DENGAN SSIM AUTOENCODER Ahmad Sabri
Prosiding Seminar SeNTIK Vol. 6 No. 1 (2022): Prosiding SeNTIK 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam industri manufaktur, menghasilkan produk yang bebas anomali (cacat produk) merupakan suatu keharusan. Di sisi lain, inspeksi produk secara manual cukup memakan waktu dan biaya. Penggunaan kecerdasan buatan merupakan pilihan yang tepat mengatasi kendala tersebut. Penelitian yang dilakukan Bergmann pada tahun 2018 mengusulkan model SSIM autoencoder untuk melakukan segmentasi anomali dengan citra produk sebagai inputnya. Penggunaan SSIM sebagai loss function berdasarkan pertimbangan bahwa piksel pada citra memiliki korelasi dengan piksel-piksel di sekitarnya. Dimotivasi oleh penelitian tersebut, penelitian ini menginvestigasi bagaimana pengaruh perbedaan ukuran bottleneck layer dan evaluation window size terhadap akurasi model yang didefinisikan Bergmann tersebut. Pada penelitian ini didefinisikan 3 model autoencoder, yang masing-masing memiliki ukuran bottleneck 100, 300 dan 500. Setiap model dilatih untuk mendeteksi dan melakukan segmentasi anomali pada citra produk grid, screw dan zipper berdasarkan dataset MVTec AD. Segmentasi dilakukan dengan mengacu pada threshold yang diberikan oleh indeks Youden J. Pelatihan dan evaluasi dilakukan sebanyak 100 epoch dengan menggunakan DSSIM loss function, yang merupakan fungsi dari SSIM. Evaluasi menerapkan 3 ukuran window persegi yaitu 7, 11, dan 15. Hasil pengujian memberikan maksimum AUC untuk grid, zipper, dan screw masing-masing adalah 0,9397 (ukuran bottleneck 100, window size 15), 0,7844 (ukuran bottleneck 300, window size 15), dan 0,8837 (ukuran bottleneck 500, window size 11). Disimpulkan bahwa selain konstruksi model, kompleksitas objek juga memberi pengaruh pada akurasi.
Minimal Neural Network Untuk Pengenalan Bendera Negara Ahmad Sabri; Feni Andriani
Prosiding Seminar SeNTIK Vol. 2 No. 1 (2018): Prosiding SeNTIK 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menerapkan TensorFlow pada minimal neural network untuk mengenali citra bendera negara berdasarkan negara asalnya.. Dataset dihimpun dari internet berupa citra yang didominasi bendera sebagai latar depannya, dan berbagai latar seperti langit biru/berawan, latar pepohonan, menghadap kiri atau kanan, berkibar ataupun kuncup. Citra bendera yang mendominasi diperlukan untuk meniadakan prosedur lokalisasi. Sebagai contoh penerapaan, dataset dibatasi pada bendera negara-negara ASEAN. Untuk pengembangannya, cakupan dapat diperluas untuk seluruh negara di dunia. Hasil yang diperoleh memiliki ketepatan 74% terhadap testing image yang digunakan
TRANSFER LEARNING MODEL CNN PRALATIH UNTUK KLASIFIKASI BUNGA IRIS BERBASIS CITRA Ahmad Sabri
Prosiding Seminar SeNTIK Vol. 7 No. 1 (2023): Prosiding SeNTIK 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Klasifikasi bunga iris merupakan topik yang populer pada bidang kecerdasan buatan. Penelitian yang dilakukan untuk topik ini pada umumnya adalah model klasifikasi iris yang mengacu pada dataset iris standar yang berbentuk tabular numerik. Penelitian ini mengusulkan pendekatan alternatif, yaitu menggunakan model kecerdasan buatan yang dibangun berdasar dataset iris berbasis citra. Model yang digunakan adalah model CNN pralatih MobileNet V2, VGG 16 dan Inception V3. Transfer learning dilakukan dengan mengganti top layer dari ketiga model tersebut dengan flattened layer yang dirangkai dengan output layer berupa dense layer 3 simpul dengan fungsi aktivasi softmax. Metode transfer learning dipilih karena jumlah trainable parameter yang jauh lebih sedikit dan waktu training yang lebih singkat dibandingkan menggunakan model Convolutional Neural Network (CNN) yang dibangun dari awal. Perbandingan kinerja ketiga model ditinjau dari metrik precision, recall, F1, dan akurasi. Hasil evaluasi menunjukkan nilai metrik yang bervariasi, di mana tidak ada satu di antara ketiga model tersebut yang semua metriknya mengungguli kedua model lainnya. Dalam hal akurasi, MobileNet V2 memberikan akurasi terbaik yaitu sebesar 91%, diikuti oleh Inception V3 sebesar 87% dan terakhir VGG16 sebesar 84%