Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Spasial Faktor Lingkungan dan Distribusi Kasus Demam Berdarah Dengue Yana, Yuli; Rahayu, Sri Ratna
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 1 No 3 (2017): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan di Temanggung. Kasus DBD di 3 desa endemis DBD di Sidorejo, Walitelon Selatan, dan Banyuurip Temanggung tinggi dengan IR 54,81% di tahun 2015, sehingga diperlukan analisis spasial untuk mengetahui persebaran DBD dan faktor risiko penularan DBD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis spasial faktor lingkungan pada distribusi kasus DBD di desa endemis DBD. Jenis penelitian ini adalah observasional, dengan desain cross sectional, melibatkan 49 sampel. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling. Pengambilan titik koordinat menggunakan GPS. Analisis penelitian dengan menggunakan analisis univariat dan analisis spasial. Hasil perhitungan analisis spasial ANN menunjukkan bahwa pola kasus DBD di 3 desa endemis tersebut berkelompok dengan indeks jarak 56,77 meter, 58,55 meter, dan 96,29 meter. Terdapat kasus DBD di buffer zone 100 meter, 500 meter dan 1000 meter keberadaan tempat umum. Sebanyak 83,68% kasus DBD tidak melaksanakan Pemeriksaan Jentik Rutin secara rutin. Sebanyak 61,33% kasus DBD memiliki mobilitas keluar desa. Kesimpulan dalam penelitian ini distribusi kasus DBD memiliki keterkaitan secara spasial dan dapat menggambarkan persebaran kasus DBD berkaitan dengan faktor lingkungannya. Kata kunci: Analisis Spasial, DBD, Faktor Lingkungan Dengue hemorrhagic disease (DHF) is health problem in Temanggung. DHF cases in 3 DHF in Sidorejo, Walitelon Selatan and Banyuurip were high with IR 54,81% , therefore spatial analysis needed to determine the spread of DHF cases and risk factors for DBD transmission. This study aims to determine spatial analysis of environmental factors on the distribution of dengue cases in endemis village of DHF. Type of this study was observational, with cross sectional design, involving 49 samples. Sampling technique by total sampling. ANN spatial analysis results show the pattern of DHF cases in 3 DHF endemic villages are clustered with 56.77, 58.55, and 96.29 meters. Dengue cases in the buffer zone 100, 500, 1000 meters of public places. As many as 83.68% of dengue cases don’tt carry out periodic larvae examination according to standard. Total of 61.33% of dengue cases have mobility out of village, 67% cases mobility access out of house. The conclusion is distribution of dengue has spatially correlated and can illustrate the spread of DHF cases related to environmental factors. Keywords: Spatial Analysis, DHF, Environmental Factor
PENGARUH WAKTU PENYANGRAIAN TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA KOPI DARI BIJI KURMA (Phoenix dactylifera L.) Yana, Yuli; Ulfa, Elis Diana; Nandita, Septika Tri
JURNAL ATOMIK Vol 10 No 1 (2025)
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNMUL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ja.v10i1.1488

Abstract

Biji kurma biasanya dibuang sebagai limbah yang tidak termanfaatkan. Berdasarkan hasil survey kurma merk Golden Valley merupakan kurma yang banyak digemari masyarakat. Aktivitas antioksidan pada biji kurma dapat dimanfaatkan sebagai kopi non-kafein. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi biji kurma sebagai kopi yang kaya akan antioksidan dengan variasi waktu dan massa pada proses penyangraian. Pada penelitian ini biji kurma yang digunakan sebanyak 200 gram dan dilakukan variasi waktu dan massa penyangraian yang berbeda-beda yaitu 30, 45, & 60 menit. Ekstrak kopi biji kurma kemudian dianalisis kandungan senyawa fitokimia dan aktivitas antioksidannya menggunakan metode DPPH. Hasil penelitian fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak kopi biji kurma memiliki senyawa metabolit sekunder golongan triterpenoid, fenolik, flavonoid, dan tanin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu penyangraian berpengaruh terhadap aktivitas antioksidan ekstrak kopi biji kurma. Semakin lama waktu penyangraian semakin tinggi aktivitas antioksidan ekstrak kopi biji kurma. Hasil penelitian menunjukkan kopi biji kurma dengan waktu penyangraian 60 menit memiliki nilai IC50 sebesar 21,715 ppm yang termasuk dalam kategori antioksidan sangat kuat. Hasil uji panelis menunjukkan tingkat kesukaan tertinggi yaitu 85,5% pada sampel kopi biji kurma dengan waktu penyangraian 60 menit.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Untuk Membayar Lebih Pada Produk iPHONE 16 Aulia, Najwa; B.N, Hanna Anastasya; Yana, Yuli; Putri, Zitta Artamevia
Jurnal Sosial Teknologi Vol. 5 No. 7 (2025): Jurnal Sosial dan Teknologi
Publisher : CV. Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsostech.v5i7.32337

Abstract

This study aims to examine more deeply the factors that influence consumers to be willing to pay more for the iPhone 16. By using qualitative data analysis techniques that are descriptive through in-depth online interviews with three informants who are buyers and users of the iPhone 16, and adhering to Customer Value Theory to help further examine the Willingness To Pay made by consumers on iPhone 16 products. The problem in this study comes from consumers who are willing to pay more for the iPhone 16 even though there is a Domestic Component Level (TKDN) regulation that requires them to make some sacrifices to obtain the product. The results show that consumer purchase decisions with high prices are driven by complex considerations involving functional and symbolic value, risk and benefit perception, brand loyalty, and emotional drive in the context of motivation and loyalty, play complementary roles in shaping consumer decisions and become factors that influence consumers to be willing to pay more for the iPhone 16. These findings reinforce the framework of Customer Value Theory, which states that consumers are willing to pay more if the value they perceive (whether functional, emotional, or symbolic). The managerial implications of this study show that there are aspects that need to be continuously improved in marketing strategies that focus on the functional value of the product, managing risk perceptions, as well as maintaining loyalty and evaluating the customer experience. The advice provided can help Apple and its authorized distributors in developing more efficient strategies to increase Willingness To Pay and maintain iPhone 16 user loyalty.