Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Formulasi Dan Uji Stabilitas Sediaan Sirup Anti Alergi Dengan Bahan Aktif Chlorpheniramin Maleat (CTM) Fickri, Djelang Zainuddin
Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika (J-PhAM) Vol 1 No 1 (2018): Volume 1, Nomor 1, Desember 2018
Publisher : STIKES Rumah Sakit Anwar Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.354 KB) | DOI: 10.36932/jpcam.v1i1.5

Abstract

Sediaan Sirup merupakan sediaan cair yang berupa larutan yang ditandai dengan rasa manis dengan kandungan sakrosa tidak kurang dari 64% dan tidak lebih dari 66,0%. Pada penelitian formulasi ini digunakan bahan aktif Chlorpheniramin (CTM) yang merupakan zat yang berwarna putih, tidak berbau, rasa pahit yang mudah larut dalam air,etanol dan kloroform dan stabil pada ph 4-5. Bahan ini dapat digunakan dalam sediaan sirup, tablet kaplet, injeksi vial. Pada penelitian ini CTM digunakan dalam sediaan sirup 60 ml untuk usia 6-12 tahun, dan berkhasiat untuk meredakan gejala alergi. CTM ini akan diformulasikan menjadi bentuk sediaan sirup karena CTM mudah larut dalam air dan sirup sangat disukai untuk anak – anak karena dalam sediaan sirup terdapat sukrosa yang dapat digunakan untuk menutupi rasa pahit dari bahan obat tersebut selain itu sirup lebih mudah ditelan dibandingkan dengan bentuk sediaan padat seperti tablet atau kapsul, sehingga lebih cocok untuk pemberian pada bayi, anak-anak, dan usia lanjut yang susah menelan obat dalam bentuk kapsul atau tablet. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui formulasi sirup dari bahan aktif chlorpheniraminmaleat (CTM) dan untuk mengetahui evaluasi yang dilakukan pada sediaan sirup chlorpheniraminmaleat. Penelitian ini dapat dimulai dengan memformulasikan bahan aktif chlorpheniraminmaleat (CTM) dengan bahan tambahan seperti pemanis, pengawet, buffer, antioksidan, perasa, pewarna, pelarut dan dapar kemudian menentukan kadar sesuai dengan literature kemudian akan di uji skala lab dan skala pilot, selanjutnya akan dilakukan peracikan bahan-bahan tersebut sesuai dengan perhitungan penimbangan yang dilakukan pada laboratorium sediaan liquida stikes rs.anwarmedika dan diakhiri dengan pengujian stabilitas fisik terhadap kualitas sirup CTM, yang meliputi uji organoleptis, pH, BJ, viskositas, kadar bahan aktif dan pengujian mikroba. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sirup berwarna kuning jernih beraroma jeruk dengan rasa jeruk stabil pada ph 4,5 dan terdapat perbedaan antara setelah pembuatan dengan pengujian 1 minggu setelah pembuatan. Pada pengujian setelah pembuatan viskositas sirup bermula 1,811 cps menjadi 1,89 cps, pada uji mikrobiologi bermula tidak ada jamur menjadi terdapat jamur, pada uji kejernihan bermula jernih menjadi keruh hal tersebut terjadi karena kurangnya zat pengawet yang digunakan pada sediaan sirup.
Uji Aktifitas Antikoagulan Ekstrak Alkaloid Total Daun Alpukat (Persea americana Mill) Secara In Vitro Rohmah, Martina Kurnia; Fickri, Djelang Zainuddin; Damasari, Karina Putri; Azis, Rosidi; Wahyuni, Khurin In
Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika (J-PhAM) Vol 2 No 1 (2019): Volume 2, Nomor 1, Desember 2019
Publisher : STIKES Rumah Sakit Anwar Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.903 KB) | DOI: 10.36932/jpcam.v2i1.16

Abstract

Sistem hemostasis yang tidak seimbang akan menyebabkan kelainan patologis. Kelainan patologis yang dapat terjadi yaitu perdarahan spontan karena darah tidak dapat membeku, atau terbentuknya trombus jika koagulasi berlebihan. Salah satu obat yang digunakan untuk mengatasi kelainan tersebut adalah penggunaan obat antikoagulan. Alkaloid diketahui memiliki aktivitasabtikoagulan dengan menghambat jalur koagulasi secara ekstrinsik dan intrinsik melalui penghambatan produksi Fxa, trombin dan menghambat TNF-λ yang diinduksi oleh PAI-1. Daun alpukat memiliki sejumlah kandungan alkaloid yang belum banyak diketahui efek farmakologisnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan alkaloid total ekstrak Daun Alpukat (Persea americana Mill) sebagai antikoagulan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian experimental control study dengan menggunakan kontrol positif (darah + heparin) dan kontrol negatif (darah + etanol). Alkaloid yang telah dipisahkan dari ekstrak etanol daun alpukat dibuat larutan dengan 3 varian kosentrasi yaitu 0,1 mg/ml, 0,5 mg/ml dan 1 mg/ml. Penelitian ini dilakukan dengan cara melihat nilai persen (%) inhibisi koagulasi yang dilihat dari nilai CT dengan metode Lee and White. Hasil analisis statistik dengan SPSS dari penelitian ini menunjukan bahwa data berdistribusi tidak normal (Shapiro Wilk, P < 0,05) dan ada beda dengan kontrol positif dan negatif ( Kruskal Wallis P = 0,009). Dari hasil analisis uji pengaruh menunjukkan bahwa pemberian alkaloid total ekstrak daun alpukat dengan kosentrasi 0,1 mg/ml, 0,5 mg/ml dan 1mg/ml memiliki pengaruh yang signifikan terhadap % inhibisi koagulasi yang ditunjukkan dengan nilai Fhitung = 6,694 (Fhitung > Ftabel) dan P = 0,019 (P < 0,05). Hasil uji korelasi menunjukan bahwa hubungan antar kosentrasi bernilai positif namun hubungan tersebut dalam kategori lemah yang ditunjukan dalam nilai koefisien korelasi 0,145 dan signifikansi sebesar 0,303. Penelitian ini telah menunjukkan bahwa ekstrak alkaloid total daun alpukat memiliki pengaruh terhadap aktivitas antikoagulan.
Uji Aktivitas Fibrinolisis Ekstrak Alkaloid Total Rimpang Lengkuas Merah (Alpinia Purpurata (Vielli) K.Schum) Secara In Vitro Rohmah, Martina Kurnia; Fickri, Djelang Zainuddin; Kasifa, Wahyu; Wahyuni, Khurin In
Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika (J-PhAM) Vol 1 No 2 (2019): Volume 1, Nomor 2, Juni 2019
Publisher : STIKES Rumah Sakit Anwar Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (666.648 KB) | DOI: 10.36932/jpcam.v1i2.12

Abstract

Ketidakseimbangan hemostasis akan meningkatan agregasi trombosit, hiperkoagulasi, dan penurunan aktivitas fibrinolisis yang menyebabkan terbentuknya sumbatan (trombus) pada pembuluh darah. Adanya gangguan tersebut menyebabkan akan menimbulkan sejumlah penyakit seperti Ateroskelrosis, Infark miokard, Iskemia, Stroke dan Diabetes Tipe II. Terapi yang selama ini digunakan diantaranya Streptokinase dan Nattokinase yang memiliki efek samping berupa Perdarahan, sehingga diperlukan penelitian untuk mencari agen fibrinolisis dari bahan alam. Alkaloid merupakan salah satu senyawa yang memiliki aktivitas sebagai fibrinolisis yang menghambat TNF-α agar tidak terjadi sekresi PAI-1 yang menghambat plasminogen sehingga menjadi plasmin yang dapat mendegradasi fibrin. Salah satu tanaman yang memiliki kandungan senyawa alkaloid yaitu rimpang lengkuas merah (Alpinia purpurata (Velli) K.Schum). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dan pengaruh persen fibrinolisis pada pemberian ekstrak alkaloid total Rimpang Lengkuas Merah pada konsentrasi 0,1 mg/ml, 0,5 mg/ml, 1 mg/ml. jenis penelitian ini menggunakan experimental control study dengan rancangan acak lengkap (RAL) pada 25 subjek secara in vitro. Penelitian ini terbagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama ekstraksi dan pemisahan alkaloid total Rimpang Lengkuas Merah didapatkan sebanyak 4,2%. Tahap kedua uji fitokimia dengan parameter yang diuji alkaloid positif dan sedangkan flavonoid, tannin dan saponin negatif. Tahap ketiga pengujian aktivitas fibrinolisis dengan banyaknya persen lisis bekuan (fibrinolisis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan (p=0,017<0,05) antar kelompok kontrol (Kontrol positif dan negatif) dengan kelompok perlakuan (Alkaloid total ekstrak Rimpang Lengkuas Merah konsentrasi 0,1 mg/ml, 0,5 mg/ml dan 1 mg/ml). Pemberian alkaloid total ekstrak Rimpang Lengkuas Merah memiliki pengaruh (Fhitung =5,180 > Ftabel) dan terdapat hubungan cukup kuat (r=0,473) antar konsentrasi perlakuan terhadap persen fibrinolisis. Aktivitas fibrinolisis yang maksimal terjadi pada konsentrasi 1 mg/ml ekstrak alkaloid total Rimpang lengkuas merah.
Uji Aktivitas Antiplatelet, Antikoagulan, dan Trombolitik Alkaloid Total Daun Pepaya (Carica papaya L.) secara in Vitro Rohmah, Martina Kurnia; Fickri, Djelang Zainuddin
JSFK (Jurnal Sains Farmasi & Klinis) Vol 7 No 2 (2020): J Sains Farm Klin 7(2), Agustus 2020
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jsfk.7.2.115-125.2020

Abstract

Papaya leaves have a number of alkaloid compounds (carpaine, pseudocarpaine, dehydrocarpaine I, dehydrocarpaine II, and emetine). This study aimed to determine the antiplatelet, anticoagulant, and thrombolytic activities of total alkaloids of papaya leaves in vitro. This study was divided into 5 groups: negative control, positive control, and total alkaloids of papaya leaves (0.5, 1.0, and 2.0 mg/mL) with 5 parameters: % platelet aggregation inhibition, CT, PT, APTT, and % thrombolytic. Based on statistical analysis, there was a significant difference between percentage of aggregation inhibition of total alkaloids and negative controls, but was not different with positive control (clopidogrel). Anticoagulant test showed that total alkaloid of papaya leaves significantly extended CT, PT, and APTT values compared with negative control, but was not significantly different with positive control (heparin). Thrombolytic test showed that total alkaloid of papaya leaves increased trombolitic percentage and significantly different from the negative control, but was not significantly different from positive control (nattokinase).