Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pembentukan peer konselor pada SMAN 1 Gambut dalam penanggulangan masalah kesehatan mental remaja Sanyoto, Didik Dwi; Triawanti, Triawanti; Limantara, Sherly; Juhairina, Juhairina; Hendriyono, Franciscus Xaverius; Setiawan, Bambang; Qomariah, Nur; Faturrahman, Muhammad Syauqi; Rosadi, Muhammad Alghifari; Rahmadayanti, Tyas Ningrum; Airalngga, Dimas Ikhsan
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 4 (2024): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i4.27144

Abstract

Abstrak Permasalahan stres di Indonesia masih cukup tinggi bahkan cenderung terus meningkat. Data Riskesdas 2018 menyebutkan prevalensi gangguan mental emosional/stres di Indonesia sebesar 9,8%. Prevalensi kasus stres/depresi di Kalimantan Selatan terus meningkat, kasus tahun 2022 menunjukkan angka 390 orang meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 280 orang. Berdasarkan hasil FGD ditemukan ada beberapa permasalahan terkait dengan kesehatan mental siswa di SMA Negeri 1 Gambut. Tujuan pengabdian untuk meningkatkan pengetahuan siswa SMA Negeri 1 Gambut tentang gangguan mental dan membentuk kelompok konselor sebaya yang telah mendapatkan pelatihan. Metode kegiatan dilaksanakan melalui pendekatan ceramah, diskusi, dan pelatihan berbasis simulasi. Peserta kegiatan yaitu siswa-siswi SMA Negeri 1 Gambut Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2024. Evaluasi hasil kegiatan dalam bentuk pre dan post-tes serta kuesioner kepuasan. Hasil Kegiatan diikuti oleh 28 orang siswa-siswi yang berasal dari kelas X, XI dan XII. Hasil pre-tes menunjukkan nilai pengetahuan tentang kesehatan mental rata-rata 47,5. Setelah diberikan pelatihan skor meningkat menjadi rata-rata 73,2. Terdapat 22 orang peserta yang pengetahuannya meningkat secara signifikan. Hasil tingkat kepuasan menunjukkan 82,14% yang merasa sangat puas dan 17,85% yang merasa puas dengan kegiatan ini. Sebanyak 71,48% menyatakan sangat setuju dan 28,52% setuju kalau pembentukan konselor sebaya dapat membantu remaja mengatasi masalah mereka. Kesimpulan kegiatan ini adalah pelatihan dan pembentukan konselor sebaya kesehatan mental remaja (SeTaRa) sangat dirasakan manfaatnya oleh siswa-siswi SMA Negeri 1 Gambut. Pengetahuan tentang kesehatan mental remaja meningkat setelah pemberian pelatihan. Kata kunci: kesehatan mental; konselor sebaya; stres Abstract The prevalence of stress in Indonesia remains considerable and appears to be on the rise. According to the 2018 Riskesdas data, the prevalence of mental and emotional disorders/stress in Indonesia is 9.8%. Stress and depressive disorders are on the rise in South Kalimantan. In 2022, 390 cases were reported, up from 280 the previous year. The focus group discussions revealed issues regarding student mental health at SMA Negeri 1 Gambut. The service aims to improve students' knowledge of mental disorders and train peer counselors. The activity was conducted using a methodology that combined lectures, discussions, and simulation-based training. The participants in the activity were students from SMA Negeri 1 Gambut, Gambut Subdistrict, Banjar Regency. The activity was conducted on August 15, 2024. The activity's effectiveness was assessed through pre- and post-tests and satisfaction surveys. A total of 28 students took part. The pre-test average knowledge score on mental health was 47.5. After training, the mean score increased to 73.2. Twenty-two participants demonstrated notable knowledge gains. The results of the satisfaction survey indicated that 82.14% of respondents expressed high levels of satisfaction with the activity, while 17.85% indicated satisfaction. A majority of respondents believed that peer counselors could help adolescents overcome problems. The training of SeTaRa counselors at SMA Negeri 1 Gambut was valuable. After the training on adolescent mental health, respondents had more knowledge about it. Keywords: mental health; peer counselor; stress
Pengaruh Aromaterapi Lavender (Lavandula angustifolia) pada Mahasiswa Kedokteran yang Mengalami Insomnia: Hasil Penelitian Bakhriansyah, Mohammad; Rizky, Nabilla; Limantara, Sherly
Cermin Dunia Kedokteran Vol 52 No 10 (2025): Kedokteran Umum
Publisher : PT Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55175/cdk.v52i10.1618

Abstract

Introduction: The first line of therapy for insomnia disorders is a psychological approach and anti-insomnia drugs. One of the recommended alternative therapies is lavender aromatherapy (Lavandula angustifolia). This study aimed to determine the effect of lavender aromatherapy on insomnia among medical students of the Faculty of Medicine and Health Sciences, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Indonesia. Methods: The design was a clinical trial with a one-group pretest-posttest design involving 48 students in October 2023. Subjects were selected by consecutive sampling techniques, and data were collected online by Google Form. The Jakarta biological psychiatry study group questionnaire–insomnia rating scale (KSPBJ-IRS) was used to assess the level of insomnia before and after aromatherapy. Data were analyzed using the Wilcoxon signed-rank statistical test with a 95% confidence level. Results: This study showed that before aromatherapy, 50% of subjects experienced mild and severe insomnia. After aromatherapy, 39.6% of subjects did not experience insomnia, while 56.2% and 4.2% experienced mild insomnia and severe insomnia, respectively. This relationship was statistically significant (p = 0.0005). Conclusion: These results indicate that lavender aromatherapy can significantly improve insomnia.
Pembentukan kelas kesehatan reproduksi, mental, dan nutrisi sebagai persiapan menghadapi masa menopause bagi wanita pra-lansia di PKK RT 24/RW 05 Kel. Syamsudin Noor, Kota Banjarbaru Sanyoto, Didik Dwi; Triawanti, Triawanti; Limantara, Sherly; Juhairina, Juhairina; Setiawan, Bambang; Qomariah, Nur; Dafif, Muhammad Welly; Habibah, Adelia Umi; Zeta, Metria; Airlangga, Dimas Ikhsan; Rahmadayanti, Tyas Ningrum
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 6 (2025): November (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i6.34667

Abstract

Abstrak Menopause merupakan fase transisi biologis pada wanita yang ditandai dengan penurunan hormon estrogen dan dapat menimbulkan masalah kesehatan seperti osteoporosis, gangguan metabolisme, penyakit kardiovaskular, serta gangguan psikologis. Kelompok PKK RT 24/RW 05 menghadapi kurangnya pengetahuan tentang gejala pra-menopause serta cara mengelola perubahan fisik dan emosional. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan pemahaman wanita pra-lansia mengenai kesehatan reproduksi, mental, dan gizi sebagai persiapan menghadapi menopause. Kegiatan dilaksanakan di PKK RT 24/RW 05 Kelurahan Syamsudin Noor, Kota Banjarbaru, dengan peserta sebanyak 29 orang berusia 33–63 tahun. Metode pelaksanaan meliputi persiapan, penyuluhan, diskusi interaktif, serta evaluasi melalui pre-test dan post-test. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada pengetahuan peserta, dengan rata-rata nilai pre-test 77,76 meningkat menjadi 90,00 pada post-test. Selain itu, seluruh peserta menyatakan kegiatan bermanfaat dan berharap agar kegiatan serupa dilaksanakan kembali. Program pengabdian masyarakat mengenai edukasi kesehatan reproduksi, mental, dan gizi bagi wanita pra-lansia di PKK RT 24/RW 05 Kelurahan Syamsudin Noor terbukti efektif meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta dalam menghadapi masa transisi menopause. Kata kunci: menopause; kelas kesehatan; pra-lansia. AbstractMenopause is a biological transition phase in women characterized by decreased estrogen levels. It can cause health problems such as osteoporosis, metabolic disorders, cardiovascular disease, and psychological disorders. The PKK RT 24/RW 05 group lacks knowledge about premenopausal symptoms and how to manage physical and emotional changes. This community service program aims to improve pre-elderly women's understanding of reproductive, mental, and nutritional health in preparation for menopause. The program took place at the PKK RT 24/RW 05 in Syamsudin Noor Urban Village in the city of Banjarbaru, with 29 participants ranging in age from 33 to 63. Implementation methods included preparation, counseling, interactive discussions, and evaluation through pre- and post-tests. Results showed a significant increase in participants' knowledge, with average pre-test scores increasing from 77.76 to 90.00. Additionally, all participants stated that the program was useful and expressed interest in similar programs in the future. This community service program on reproductive, mental, and nutritional health education for pre-elderly women in PKK RT 24/RW 05, Syamsudin Noor Urban Village, was effective in increasing participants' knowledge and understanding of the menopause transition period. Keywords: menopause; health class; pre-elderly.