Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

HARMONIZING THE CLASH OF SUFISM AND SHARIA IN AL GHAZALI’S THOUGH Ahmad, Supriyadi
Teosofia: Indonesian Journal of Islamic Mysticism Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Humaniora - UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/tos.v7i2.4407

Abstract

Al-Ghazali is an expert and great Muslim scholar who speaks up for moderate Sunni sufism, a sufism which is based on the doctrine of the asceticism of the Qur'an, Prophetic traditions, and the tradition of his companions. He succeeded in purifying Sufism from various deviations, and harmonizing Sufism with sharia, and making it "halal" for Sunnis. According to al-Ghazali, several terms in Sufism should be returned to the original teachings of the Qur'an and Prophetic traditions. In his view, ma'rifah is knowing the secrets of God and His various rules about everything that exists. Heart becomes a means of understanding for a Sufi. So the highest and most noble pleasure is recognizing Allah Almighty, known as ma'rifah. A wise person (‘arif) does not see other than Allah, and everything he or she knows in this existance is only Him and His various creations. In the knowledge of Mukasyafah for example, al-Ghazali wanted to avoid the mistakes of other Sufis who transgressed, such as Abu Yazid al-Bustami and Abu Manshur al-Hallaj with their philosophical concepts which tended to be very complicated.
IMPAK DISPARITAS KONSEP TEOLOGI ISLAM TERHADAP PERADABAN UMAT Ahmad, Supriyadi
JURNAL ILMU SYARIAH Vol 3 No 1 (2015): JUNI
Publisher : IBN KHALDUN BOGOR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/mizan.v3i1.368

Abstract

Disparitas atau perbedaan pendapat di kalangan umat Islam sering dikaitkan dengan hadis palsu " "اختلاف أمتي رحمةatau “ ”.اختلاف أصحابي لكم رحمةDemikian juga disparitas konsep teologi dalam Islam. Perbedaan pendapat di kalangan sahabatsahabat besar Nabi Muhammad Saw sudah ada sejak beliau menjelang wafat, atau mungkin sebelumnya. Namun, disparitas pendapat itu ada yang menyebabkan perpecahan, bahkan peperangan, tetapi ada pula yang tidak demikian. Yang terakhir inilah yang mungkin dapat menjadi rahmat. Teologi Islam sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan Islam yang dibangun dengan memaksimalkan daya nalar akal atau logika, sangat erat kaitannya dengan Ilmu Manthiq, dan keragaman atau perbedaan pendapat. Hal ini juga erat kaitannya dengan pertumbuhan aliran-aliran dalam Ilmu Kalam sebagai bagian dari peradaban dalam Islam. Pada akhirnya, disparitas konsepTeologi Islam itu akan membawa kedewasaan peradaban umat Islam.
REJUVENASI EMPAT PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA MELALUI NILAI-NILAI TRANSENDENTAL DI ERA MEA Ahmad, Supriyadi
JURNAL ILMU SYARIAH Vol 4 No 2 (2016): DESEMBER
Publisher : IBN KHALDUN BOGOR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/mizan.v4i2.20200

Abstract

Era MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) yang dimulai pada awal tahun 2016 telah menyebabkan masuknya tenaga kerja asing -tentu saja juga komoditas perdagangan- yang dapat menimbulkan persoalan sosial, politik, ekonomi, dan keamanan di Negara Republik Indonesia. Pada gilirannya, masuknya budaya tersebut dapat menyebabkan menipis bahkan melunturnya pemahaman dan implementasi bangsa Indonesia terhadap Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Oleh karena itu, bangsa Indonesia perlu melakukan rejuvenasi Empat Pilar tersebut, bukan saja dengan pemahaman yang bebas nilai, tetapi harus disertai dengan penanaman nilai-nilai transendental yang berimplikasi pada nilai universal ketuhanan, kemanusiaan, dan pahala, yang harus terus-menerus direvitalisasi.
DARI MAHAR POLITIK HINGGA MENTAL POLITIK TRANSAKSIONAL: KAJIAN KOMPARATIF TENTANG KORUPSI DI ERA MILENIAL INDONESIA Ahmad, Supriyadi
JURNAL ILMU SYARIAH Vol 5 No 1 (2017): JUNI
Publisher : IBN KHALDUN BOGOR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/mizan.v5i1.20208

Abstract

Pilkada serentak di Indonesia memunculkan sejumlah perilaku koruptif seperti mahar politik, mental politik transaksional, dan lain-lain yang mengindikasikan maraknya korupsi di era millennial. Semua transaksi politis atau modus lain yang dapat merugikankeuangan dan perekonomian negara, karena menguntungkan pribadi, atau orang lain, atau korporasi adalah korupsi. Islam memandang korupsi sebagai tindak pidana yang haram, dan pelakunya akan dimintai pertanggungjawaban di akherat. Dalam perspektif Hukum Positif, korupsi adalah tindak pidana yang harus dibuktikan dan dipertanggungjawabkan oleh pelakunya. Jika terbukti bersalah, pelakunya harus dihukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
SELISIK UPAYA PENCEGAHAN KORUPSI DAN GRATIFIKASI DI KOTA TANGERANG SELATAN BANTEN Ahmad, Supriyadi; Nuraini, Yuniati
JURNAL ILMU SYARIAH Vol 6 No 1 (2018): JUNI
Publisher : IBN KHALDUN BOGOR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/mizan.v6i1.20225

Abstract

Maraknya korupsi dan gratifikasi di Indonesia menyebabkan negeri ini masih terpuruk ke peringkat 97 dari 176 negara di dunia dalam tindak pidana ini. Hal seperti itu menginspirasi Pemerintah Kota Administratif Tangerang Selatan, Banten untuk melakukan upaya-upaya pencegahan korupsi dan gratifikasi di lingkungan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pejabat pemerintah di wilayah ini. Upaya-upaya tersebut adalah Penerbitan Peraturan Walikota Nomor 17 Tahun 2017 dan Keputusan Walikota yang mengatur tentang gratifikasi Nomor 700/Kep.188-Huk/2015. Upaya-upaya tersebut dilakukan secara intensif dan berhasil secara signifikan dalam pencegahan korupsi dan gratifikasi di wilayah Pemerintahan Tangerang Selatan, meskipun ada beberapa hal yang masih perlu diperbaiki. Di antara kendala pencegahan korupsi dan gratifikasi di Tangerang Selatan adalah pendidikan agama dan etika dan beberapa kendala lainnya.