Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Optimalisasi Peran Pengawas Bina Terhadap Hambatan Pengimplementasian Kurikulum Merdeka Pada Madrasah Binaan Dukalang, Lisnawaty
Research Review: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 2 (2023): Research Review: Jurnal Ilmiah Multidisiplin (Agustus 2023 - Januari 2024)
Publisher : Transbahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54923/researchreview.v2i2.47

Abstract

Perkembangan pendidikan di Indonesia pada abad ke-21 ini telah mengalami transformasi yang signifikan.Perubahan kurikulum dari KTSP ke K13, lalu ke Kurikulum Merdeka, menghadapi berbagai tantangan termasukdampak pandemi Covid-19. Kurikulum Merdeka dirancang sebagai kurikulum yang fleksibel, memberikankebebasan pada peserta didik, pendidik, dan sekolah untuk menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan minat,bakat, dan perkembangan individu. Namun, implementasi kurikulum ini telah dihadapkan pada berbagaihambatan, termasuk kesiapan pendidik, pemahaman yang kurang, dan keterbatasan sarana. Penelitian inimenggunakan metode kualitatif dengan partisipan utama berperan sebagai pengawas sekolah dan partisipanpendukung dari guru dan kepala sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan-hambatan dalamimplementasi kurikulum Merdeka meliputi kurangnya pengetahuan dan pengalaman guru, keterbatasan fasilitas,serta kurangnya pemahaman tentang konsep kurikulum Merdeka. Peran pengawas sekolah dalam membantumengatasi hambatan-hambatan ini sangat penting. Pengawas berperan sebagai fasilitator, pelatih, danpembimbing guru. Mereka juga harus membantu sekolah dalam mengatasi keterbatasan sarana prasarana.Optimalisasi peran pengawas di sekolah binaan menjadi kunci untuk mengatasi hambatan dalam implementasikurikulum Merdeka. Dengan peran yang optimal, pengawas dapat membantu sekolah dalam mengatasiketerbatasan pengetahuan guru, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan memastikan bahwa sekolahmengikuti arahan perbaikan. Melalui kolaborasi antara pengawas dan sekolah, diharapkan implementasikurikulum Merdeka dapat menjadi lebih efektif dan berkualitas, meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.Kata Kunci: Optimalisasi, Pengawas Sekolah, Guru, Kurikulum Merdeka.
Optimalisasi Peran Pengawas Bina Terhadap Hambatan Pengimplementasian Kurikulum Merdeka Pada Madrasah Binaan Dukalang, Lisnawaty
Research Review: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 2 (2023): Research Review: Jurnal Ilmiah Multidisiplin (Agustus 2023 - Januari 2024)
Publisher : Transbahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54923/researchreview.v2i2.47

Abstract

Perkembangan pendidikan di Indonesia pada abad ke-21 ini telah mengalami transformasi yang signifikan.Perubahan kurikulum dari KTSP ke K13, lalu ke Kurikulum Merdeka, menghadapi berbagai tantangan termasukdampak pandemi Covid-19. Kurikulum Merdeka dirancang sebagai kurikulum yang fleksibel, memberikankebebasan pada peserta didik, pendidik, dan sekolah untuk menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan minat,bakat, dan perkembangan individu. Namun, implementasi kurikulum ini telah dihadapkan pada berbagaihambatan, termasuk kesiapan pendidik, pemahaman yang kurang, dan keterbatasan sarana. Penelitian inimenggunakan metode kualitatif dengan partisipan utama berperan sebagai pengawas sekolah dan partisipanpendukung dari guru dan kepala sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan-hambatan dalamimplementasi kurikulum Merdeka meliputi kurangnya pengetahuan dan pengalaman guru, keterbatasan fasilitas,serta kurangnya pemahaman tentang konsep kurikulum Merdeka. Peran pengawas sekolah dalam membantumengatasi hambatan-hambatan ini sangat penting. Pengawas berperan sebagai fasilitator, pelatih, danpembimbing guru. Mereka juga harus membantu sekolah dalam mengatasi keterbatasan sarana prasarana.Optimalisasi peran pengawas di sekolah binaan menjadi kunci untuk mengatasi hambatan dalam implementasikurikulum Merdeka. Dengan peran yang optimal, pengawas dapat membantu sekolah dalam mengatasiketerbatasan pengetahuan guru, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan memastikan bahwa sekolahmengikuti arahan perbaikan. Melalui kolaborasi antara pengawas dan sekolah, diharapkan implementasikurikulum Merdeka dapat menjadi lebih efektif dan berkualitas, meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.Kata Kunci: Optimalisasi, Pengawas Sekolah, Guru, Kurikulum Merdeka.