This Author published in this journals
All Journal VA
NURMAYANTI, ENDAH
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

TINJAUAN VISUAL DAN KARAKTER WAYANG TIMPLONG PADA LAKON DEWI SEKARTAJI KEMBAR DI KECAMATAN PACE KABUPATEN NGANJUK NURMAYANTI, ENDAH
Jurnal Seni Rupa Vol 4, No 03 (2016): Volume 4 Nomor 03 Edisi Yudisium 2016
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini keberadaan Wayang Timplong mulai tergeser dengan adanya pertunjukan modern, sehingga perlu dilestarikan. Dalam penelitian ini penulis mengambil lakon Dewi Sekartaji Kembar untuk diteliti karena penulis lebih mengetahui alur cerita pada lakon ini dari pada lakon yang lainnya. Permasalahan dalam penelitian ini difokuskan pada dua masalah. Masalah yang pertama adalah wujud visual Wayang Timplong pada lakon Dewi Sekartaji Kembar ditinjau dari bentuk, warna muka, dan busana. Kemudian rumusan masalah yang kedua adalah  karakter tokoh Wayang Timplong pada lakon Dewi Sekartaji Kembar. Penelitian ini dilaksanakan di kediaman bapak Suyadi yang merupakan salah satu dalang Wayang Timplong yang berada  di dusun Bongal desa Kepanjen kecamatan Nganjuk kabupaten Nganjuk. Penelitian ini mengggunakan jenis penilitian diskriptif kualitatif. Tindakan yang dilakukan dalam metode penelitian ini adalah wawancara dan observasi.  Hasil penelitian ini terdapat dua kesimpulan, yaitu yang pertama adalah diskripsi menegenai wujud visualisai Timplong yang terdiri dari mata liyepan biasanya berpadu dengan hidung ambangir, mulut salitan dan berperawakan kecil tidak terlalu tinggi. Sedangkan mata plelengan biasanya berpadu dengan hidung mungkal gerang dan mulut gusen. Dan tidak semua wayang tokoh wayang yang bermata liyepan, berhidung ambangir, dan bermulut salitan itu baik. Hasil kesimpulan yang kedua mengenai karakter tokoh Wayang Timplong pada lakon Dewi Sekartaji Kembar. Tidak semua yang bermata liyepan, berhidung ambangir dan bermulut salaitan adalah  berwatak baik, contohnya Prabu Joko. Dan sebaliknya, tidak semua yang bermata telengan, berhidung mungkal gerang, mulut gusen adalah tokoh yang jahat, misalnya Demang Irajaba. Kata Kunci: tinjauan visual, karakter, Wayang Timplong, Dewi Sekartaji, Nganjuk