This Author published in this journals
All Journal VA
DIANITA SARI, PUTRI
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KARAKTERISTIK BATIK TEYENG DI SURABAYA DIANITA SARI, PUTRI
Jurnal Seni Rupa Vol 5, No 01 (2017): Volume 05 Nomor 01 Edisi Yudisium 2017
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Batik Teyeng merupakan nama sebuah home industry batik yang terletak di Wisma Tengger VI/33 Kecamatan Benowo Kota Surabaya. Batik Teyeng sangat unik dalam teknik dan bahan pewarnaan pada background, dengan memberikan aksen noda bekas besi berkarat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan diuraikan secara deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dengan perajin, dilengkapi dengan studi kepustakaan serta dokumentasi yang diperoleh saat penelitian. Untuk mendapatkan data secara valid dilakukan triangulasi data dan informan review. Kerajinan Batik Teyeng di Kecamatan Benowo sudah ada sejak tahun 2012, didirikan oleh Firman Asyhari dan rekan yang bernama Prima. Berawal dari keinginan untuk mencoba-coba keluar dari zona aman pada pembuatan batik dan bahannya tetapi juga tidak meninggalkan teknik tradisionalnya. Proses pembuatan batik teyeng dimulai dengan mempersiapkan kain yang dicampur dengan air garam pada bak dan direndam beberapa menit setelah itu satu persatu kain diproses untuk peneyengan. Kain dibentangkan di atas spon yang telah dibasahi dengan air dan ditaburi sedikit butiran besi limbah bubut. Setelah itu di atas kain ditumpuk dengan besi/kawat yang berbeda misalkan dengan kawat ram dan butiran besi limbah bubut. Setelah rata, ditumpuk lagi dengan kain di atasnya. Demikian seterusnya hingga 7-10 kain dalam satu kali proses dengan besi/kawat yang berbeda-beda. Selanjutnya lapisan-lapisan itu disiram dengan air, kemudian memberikan pemberat pada bagian atas dengan besi yang lebih berat dan tripleks. Kemudian dibiarkan selama 1-3 hari. Sehari sekali, lapisan lain dan besi bekas tadi disiram dengan air garam. Setelah proses peneyengan selesai barulah kain diproses seperti batik pada umumnya dengan menggunakan teknik tulis dan cap. Karakteristik utama pada Batik Teyeng ini adalah adanya noda teyeng pada setiap kain yang diproduksi. Noda tersebut bermacam-macam bentuknya, sesuai bentuk besi/kawat yang digunakan. Meskipun bentuk besi atau kawat yang digunakan sama tetapi hasilnya bisa berbeda-beda. Noda yang dihasilkan oleh besi/kawat tidak bisa diulang untuk mendapatkan hasil yang sama. Kata Kunci: Batik Teyeng, karat, Surabaya, noda besi