Skirpsi  ini  berjudul  “PENEGAKAN  HUKUM PIDANA TERHADAP  PELAKU  PEMBALAKAN  LIAR  HUTAN DIKECAMATAN  TELUK  KERAMAT  KABUPATEN  SAMBAS MENURUT  UNDANG—UNDANG  NOMOR  18  TAHUN  2013† berdasarkan  judul  diatas   permasalahan  yang  timbul  adalah  mengapa penegakan  hukum  terhadap  pelaku  pembalakan  liar  hutan  dikecamatan teluk  keramat  kabupaten  sambas  belum  dilaksanakan  sebagaimana mestinya?  Pada  penelitian  ini  penulis  menggunakan  penelitian  empiris dengan  pendekatan  diskriptif  analis  yaitu  dengan  mengamati  fakta-fakta yang ada dilapangan sebagaimana adanya.   Dalam  proses  penegakan  hukum  dibidang  kehutanan  sangat  di perlukan  kesadaran  masyarakat  terhadap  manfaat  dan  fungsi  hutan  bagi keberlangsungan  mahluk  hidup.  Proses  penegakan  hukum  tentu  tidak terlepas  dari  peran  aparat  penegak  hukum  khusunya  dibidang  kehutan untuk melakukan penegakan hukum. Terlepas dari peran masyarakat dan aparat penegak hukum untuk melakukan penegakan hukum yang menjadi kunci dari penegakan hukum adalah hukum itu sendiri UU No 18 Tahun 2013 tentang pencegahan dan pemberantasan perusakan Hutan serta Illegal Logging,sarana  atau  fasilitas  yang  mendukung  penegakan  hukum,  dan faktor kebudayaan.   Melemahnya  Perekonomian  Masyarakat  di  Kecamatan  Teluk Keramat Kabupaten Sambas membuat para pelaku pembalakan liar hutan tidak mempunyai pilihan lain selain menggantungkan hidupnya dari hasil Hutan,  dengan  notaben  rata-rata  yang  menjadi  penghasilan  masyarakat kecamatan  Teluk  Keramat  sebagai  Petani/Perkebunan  karet,  menurunya harga  jual  karet,  sejak  tahun  2013  s/d   2016  membuat  masyarakat dikecamatan teluk keramat ekstra keras bekerja untuk bertahan hidup.    Masyarakat  yang  notabenya  bekerja  sebagai  Petani/perkebunan kare,  sudah  menjadi  kebiasaan  memanfaatkan  hasil  hutan  berupa  kayu untuk dimanfaatkan, berbagai macam manfaat, antara lain : untuk membuat rumah,  untuk  membuat  kandang  peternakan,  dan  dimanfaatkan  untuk menaikan perekonomian  dengan  kata  lain  kayu-kayu  dijual.  Inilah  yang membuat aparat  penegak hukum  belum melaksanakan penegakan hukum dibidang  kehutanan,  atau  memaksa  aparat  untuk  melakukan  toleransi terhadap  pelaku  pembalakan  liar  hutan,  dan  kerusakan  hutanpun  hanya berdampak kecil tidak berdampak besar. Kata  Kunci : Penegak Hukum, Toleran, Perekonomian, dan Kebiasaan.