Bakhtiar, B.
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perkiraan Lonjakan Jumlah Kunjungan Wisatawan di Kabupaten Toraja Utara Tahun 2021 dengan Penerapan Metode ARIMA Bakhtiar, B.; Didiharyono, D.
Sainsmat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam Vol 7, No 2 (2018): September
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (852.932 KB) | DOI: 10.35580/sainsmat7273682018

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan (forecasting) lonjakan jumlah wisatawan di kabupaten Toraja Utara tahun 2021 dengan penerapan model ARIMA. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian terapan (applied research) dengan data sekunder kuantitatif yang diperoleh di BPS Kab. Toraja Utara. Prosedur penelitian yang dilakukan meliputi identifikasi model, estimasi parameter, tahap diagnostik dan forcasting dengan bantuan soft komputer dalam hal ini Minitab 18. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh lima model time series yang digunakan memperkirakan lonjakan jumlah wisatawan di kabupaten Toraja Utara tahun 2021 yakni ARIMA (1,1,1), ARIMA (2,1,1) dan ARIMA (1,2,1). Kriteria yang tepat dalam pemilihan model yang terbaik adalah model yang mempunyai nilai MS (Mean Square) terkecil. Dalam hal ini model time series dengan MS terkecil adalah ARIMA (1,1,1) yaitu sebesar 16487384. Sehingga, model ini yang digunakan dalam melakukan peramalan adalah ARIMA (1,1,1) dengan bentuk umumnya yaitu . Hasil memperkirakan dari bulan januari sampai Desember 2021 adalah 13984,9; 14924,1; 15033,1; 15204,6; 15371,4; 15538,6; 15705,7; 15872,8; 16040; 16207,1; 16374,2 dan 16541,4.
Analisis Pengendalian Kualitas Produksi Dengan Metode Six-Sigma Pada Industri Air Minum PT Asera Tirta Posidonia, Kota Palopo Didiharyono, D.; Marsal, M.; Bakhtiar, B.
Sainsmat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam Vol 7, No 2 (2018): September
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (733.987 KB) | DOI: 10.35580/sainsmat7273702018

Abstract

Six sigma merupakan salah satu metode yang sedang berkembang di dunia saat ini. Penerapan six sigma diharapkan dapat mengurangi kegagalan (kerusakan) dalam pencapaian sasaran mutu yang diinginkan dalam peningkatan jumlah produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis pengendalian kulitas produksi dengan metode Six Sigma dalam peningkatkan mutu produksi pada industri air minum PT Asera Tirta Posidonia. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian terapan (applied research) dengan data kuantitatif. Prosedur penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Six Sigma dengan tahapan Define, Measure, Action, Improve dan Control.  Hasil penelitian yang dilakukan yaitu pertama, tahap define merupakan mendefinisikan masalah standar kualitas dalam proses produksi perusahaan, mendefinisikan rencana tindakan yang harus dilakukan serta menetapkan sasaran dan tujuan peningkatan kualitas Six Sigma. Kedua, tahap measure. Pada tahapan ini pengukuran karakteristik kualitas produk yang dihasilkan pada proses produksi dilakukan oleh perusahan sehingga peneliti hanya melakukan pengumpulan data atau dokumentasi yang telah dibuat oleh pihak bagian produksi. Ketiga, tahap analyze dihitung mulai dari nilai Central Limit, Upper Control Limit (UCL), Lower Control Limit (LCL) serta perhitungan DPMO dan nilai Sigma. Berdasarkan perhitungan nilai Sigma, rata-rata tingkat sigma 1,929 atau berada pada kondisi 2 sigma dengan kemungkinan kerusakan sebesar 335.287 untuk sejuta kali proses produksi atau sebesar 33,5% Defect Per Million Opportunities (DPMO). Reject Pabrik dengan persentase dari total kerusakan adalah 57,1% dan Reject Supplier sebanyak 42,9%. Keempat, tahap improve yaitu dengan melakukan pelatihan bagi karyawan dan melakukan pengawasan pada karyawan bagian produksi, perawatan dan perbaikan mesin secara berkala dan pemilhan kualitas bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi serta pengelompokan produk cacat berdasarkan jenis kecacatan, melakukan pengamatan setiap minggu, pendataan cacat produksi dilakukan secara detail, pengontrolan produk cacat dilakukan dengan baik, skill dan kesadaran operator harus ditingkatkan, supervisor bertanggungjawab terhadap produk cacat masing-masing area. Kelima, tahap control yaitu dengan melakukan pencatatan dan penimbangan produk cacat dari masing-masing jenis kerusakan, melaporkan hasil penimbangan kepada supervisor dan pengawasan terhadap produksi oleh ketua bagian produksi secara terus menerus. Berdasarkan kegiatan pengendalian kualitas tersebut, bisa dikatakan bahwa perusahaan cukup memberikan manfaat dalam upaya mengurangi kegagalan produk akan tetapi masih belum maksimal. Sehingga perlu disarankan yaitu sebaiknya perusahaan meningkatkan kapabilitas Sigma dan meningkatkan proses dengan cara melakukan perbaikan terhadap mesin, bahan baku, metode dan lingkungan serta pembinaan dan pengawasan kerja karyawan.
The Meaning of Employee Loyalty Among Millennials in the Age of Gig Economy and Side Hustles Bakhtiar, B.; Molang, Andi
Golden Ratio of Human Resource Management Vol. 5 No. 2 (2025): March - July
Publisher : Manunggal Halim Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52970/grhrm.v5i2.1607

Abstract

This study explores the evolving meaning of employee loyalty among millennials in the context of the gig economy and the increasing prevalence of side hustles. The primary objective of this research is to examine how millennial employees interpret and experience loyalty to their leading employers while simultaneously engaging in secondary income-generating activities. Employing a qualitative research design grounded in phenomenology, data were collected through in-depth semi-structured interviews and participant journals with 20 millennial professionals from diverse industries, all of whom maintained full-time jobs alongside active side hustles. Thematic analysis revealed four significant loyalty dimensions: relational alignment, conditional commitment, reciprocal trust, and identity integration. Rather than viewing loyalty as absolute or static, participants described it as situational, dynamic, and often negotiated over time based on perceived organizational support, leadership quality, work flexibility, and personal values. Contrary to assumptions that side hustles diminish organizational commitment, findings indicate that when supported and respected, side hustles can enhance employee engagement, innovation, and retention. The study offers theoretical contributions by recontextualizing loyalty through the lens of Social Exchange Theory and Boundaryless Career Theory, while also providing managerial implications for fostering sustainable loyalty in modern, plural workforces. These findings underscore the need for organizations to adopt inclusive and adaptive frameworks that recognize the evolving professional identities of millennial employees in a fluid labor economy.