This Author published in this journals
All Journal LenteraBio
Tjandrakirana, Tjandrakirana
Universitas Negeri Surabaya

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH FILTRAT DAUN KENIKIR (COSMOS CAUDATUS) TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (MUS MUSCULUS) YANG TERPAPAR ASAP ROKOK Lestari, Naning Dwi; Tjandrakirana, Tjandrakirana; Rahayu, Yuni Sri
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 7, No 1 (2018): Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asap rokok mengandung komponen gas yang berpotensi menimbulkan radikal bebas yang dapat merusak kualitas spermatozoa sehingga dibutuhkan antioksidan flavonoid jenis kuersetin yang dapat mengurangi aktivitasnya dalam sel. Salah satunya yang mengandung zat tersebut yaitu daun kenikir (Cosmos caudatus), karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengkaji bahwa filtrat daun kenikir berpengaruh terhadap kualitas spermatozoa setelah terpapar asap rokok. Jenis penelitian ini adalah eksperimental menggunakan postest design, dengan jumlah sampel 60 ekor mencit jantan dengan menggunakan filtrat daun kenikir yang dibedakan dosis yaitu K0 (kontrol normal), K1 (kontrol terpapar asap rokok), P1 (terpapar asap rokok + 3,0 mL/hari), P2 (terpapar asap rokok + 3,5 mL/hari), dan P3 (terpapar asap rokok + 4,0 mL/hari) dan diulang 4 kali. Asap rokok dipapar selama 20 hari dan pemberian filtrat daun kenikir selama 10 hari. Data dianalisis dengan uji ANOVA satu arah dan uji duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa filtrat daun kenikir berpengaruh terhadap kualitas spermatozoa dilihat dari motilitas dan viabilitas spermatozoa dengan dosis terbaik yaitu 4,0 mL/hari, dengan motilitas 33,07±3,22 menjadi 79,00±2,96 dan viabilitas 36,17±4,68 menjadi 79,75±2,35. Simpulan penelitian ini adalah filtrat daun kenikir berpengaruh terhadap kualitas spermatazoa.
UJI ANTIPIRETIK REBUSAN SEMANGGI (MARSILEA CRENATA) TERHADAP SUHU TUBUH TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS L) YANG DIINDUKSI VAKSIN PENTABIO (DTP-HB-HIB) Nurmalasari, Kiki; Tjandrakirana, Tjandrakirana; Kuswanti, Nur
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 7, No 2 (2018): Vol 7 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam merupakan gejala respons fisiologi kompleks yang disebabkan oleh infeksi atau stimuli aseptik. Telah dilakukan penelitian eksperimental tentang uji antipiretik rebusan semanggi yang bertujuan untuk membuktikan bahwa pemberian rebusan semanggi (Marsilea crenata) dapat menurunkan suhu tubuh tikus putih (Rattus norvegicus) saat demam dengan pre post test design. Subjek penelitian adalah 60 ekor tikus putih jantan yang dibedakan dalam 3 kelompok perlakuan dan 2 kelompok kontrol. Seluruh kelompok diinduksi vaksin pentabio (DTP-HB-Hib) sebanyak 0,16 ml kecuali kelompok kontrol normal. Setelah 8 jam, kelompok perlakuan diberi rebusan semanggi dengan konsentrasi 50%, 75%, dan 100% sebanyak 1 ml. Pada masing-masing kelompok, suhu rektal diukur tiap 1 jam selama 4 jam. Hasil rata-rata suhu tubuh pada konsentrasi rebusan semanggi 50% dari 38,5ºC menjadi 37,0ºC, 75% dari 38,3ºC menjadi 36,6ºC, dan 100% dari 38,4ºC menjadi 36,2ºC. Simpulan penelitian bahwa rebusan semanggi dapat menurunkan suhu tubuh tikus putih demam, dan pada konsentrasi 100% menunjukkan penurunan suhu yang paling efektif.
PENGARUH JUS LIDAH BUAYA (ALOE VERA) TERHADAP JUMLAH LEUKOSIT PADA TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) YANG TERPAPAR ASAP ROKOK Sari, Aris Ratna; Tjandrakirana, Tjandrakirana; Kuswanti, Nur
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 7, No 2 (2018): Vol 7 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beberapa bahan alami merupakan materi yang dapat digunakan sebagai obat. Salah satunya adalah  lidah buaya yang mengandung asam salisilat. Asam salisilat berkhasiat sebagai agen anti inflamasi dari kelompok non steroid. Atas dasar hal tersebut maka dilakukan penelitian eksperimental untuk membuktikan pengaruh jus lidah buaya  (Aloe vera) terhadap jumlah leukosit, dengan post test with randomized control group design, menggunakan 45 ekor tikus, dengan 5 perlakuan dan 3 kali pengulangan. Pada penelitian ini tikus yang terpapar asap rokok dihasilkan dari 9 batang rokok sehari yang diberikan 3 kali per hari pada pukul 08.00, 12.00, dan 16.00. Jus lidah buaya diberikan 1 kali sehari dengan  volume 1 ml, 2,5 ml, dan 4 ml per 250 gram BB. Data jumlah leukosit dianalisis dengan ANAVA untuk signifikansi dan beda nyata antar kelompok dianalisis dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara statistik pemberian jus lidah buaya berpengaruh signifikan terhadap penurunan jumlah leukosit tikus putih dan volume pemberian jus lidah buaya terbaik adalah 4 ml.