Oni S, Herkulanus
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGEMBANGAN SISTEM ANGKUTAN PELAJAR TERKONEKSI DI KABUPATEN LANDAK Oni S, Herkulanus
Jurnal Teknik Sipil Vol 14, No 2 (2014): Jurnal Teknik Sipil Edisi Desember 2014
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.614 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v14i2.15330

Abstract

Penelitian   ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kondisi angkutan pelajar yang ada di   Kabupaten Landak, (2), faktor"“faktor yang mendukung terkoneksinya angkutan pelajar di Kabupaten Landak, (3) sistem angkutan pelajar terkoneksi di Kabupaten Landak agar mampu melayani demand yang ada, (4) jumlah angkutan pelajar yang dibutuhkan untuk sekolah"“sekolah yang ada di delapan kecamatan di Kabupaten Landak. Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian ini adalah Dinas Perhubungan Kabupaten Landak, Dinas Pendidikan Kabupaten Landak, Polsek Kecamatan Ngabang, Kecamatan Mandor dan Kecamatan Sengah Temila, Sekolah"“Sekolah di kecamatan Ngabang, Kecamatan Mandor dan Kecamatan Sengah Temila. Teknik pengambilan data berupa teknik pengisian kuisioner, observasi (pengamatan), wawancara dan dokumentasi. Instrumen penelitian berupa kuisioner digunakan untuk mencatat jumlah penumpang dan rute perjalanan serta perencanaan angkutan pelajar. Lembar observasi (pengamatan) digunakan untuk mencatat jumlah angkutan, rute dan perencanaan angkutan pelajar. Lembar wawancara digunakan sebagai pedoman wawancara dengan dinas perhubungan. Instrumen divalidasi dari segi isi dan konstruk oleh ahli. Teknik analisis data menggunakan metode analisis Break even point. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Dari data populasi hasil survey didapat jumlah siswa yang menggunakan angkutan umum adalah 1790 orang, menggunakan kendaraan pribadi adalah 3.644 orang dan berjalan kaki adalah 1.795 orang. (2) faktor-faktor yang mendukung terkoneksinya angkutan pelajar di Kabupaten Landak adalah waktu tunggu yang terlalu lama, kapasitas angkut angkutan umum yang terbatas, tempat tinggal siswa tidak dilalui oleh angkutan umum. (3) sistem angkutan pelajar memperhitungkan banyaknya penumpang, biaya operasional, dan pendapatan operator. (4) jumlah pelajar di kecamatan Ngabang yamg menggunakan angkutan umum sebanyak 649 orang, kecamatan sengah Temila sebanyak 658 orang dan kecamatan Mandor sebanyak 483 orang. (5) biaya operasional yang diperlukan armada yang hanya digunakan sebagai angkutan pelajar adalah: biaya tetap sebesar Rp. 26.290.000,- biaya variabel sebesar Rp. 230.603.000,-.dan  biaya operasional yang diperlukan untuk armada yang digunakan sebagai angkutan pelajar dan angkutan umum adalah: biaya tetap sebesar Rp. 26.290.000,- biaya variabel sebesar Rp. 300.473.000,-. (6) sistem angkutan pelajar dapat digunakan sebagai angkutan pelajar sekaligus angkutan umum, pendapatan yang diterima oleh operator per hari adalah: (a) tarif pelajar Rp. 1.000+tarif angkutan umum, sebesar Rp. 3.912.000,/hari; (b) tarif pelajar Rp. 1.500 tarif angkutan umum sebesar Rp. 5.718.000,./ hari; (c) tarif pelajar Rp. 2.000 + tarif angkutan umum sebesar Rp. 7. 524.000,./hari. (7) jumlah armada yang dibutuhkan di tiga kecamatan tersebut adalah: (a) untuk bis sekolah berkapasitas 25 orang, jumlah armada yang dibutuhkan sebanyak 19 armada, dimana kecamatan Ngabang memerlukan 5 armada, kecamatan Sengah Temila 9 armada dan kecamatan Mandor 5 armada. (b) untuk bis sekolah berkapasitas 30 orang, jumlah armada yang diperlukan sebanyak 16 armada, dimana kecamatan Ngabang memerlukan 4 armada, kecamatan Sengah Temila 8 armada dan kecamatan Mandor 4 armada.   Kata kunci: sistem angkutan, pelajar, terkoneksi, jumlah armada angkutan pelajar