Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KARAKTERISTIK REAKTIVITAS TERAS KERJA RSG-GAS SELAMA 30 TAHUN BEROPERASI Surbakti, Tukiran; Purwadi, P
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 7, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpfa.v7n1.p13-26

Abstract

RSG-GAS, mulai dari komisioning, operasi teras kerja hingga kini telah 30 tahun beroperasi sehingga perlu dilakukan evaluasi keselamatan parameter neutroniknya. Untuk tujuan keselamatan telah dilakukan berbagai aktivitas penelitian, baik yang berhubungan dengan operasi, keselamatan, maupun dalam rangka penggunaan reaktor. Analisis dan pengelolaan besaran reaktivitas yang menunjang keselamatan operasi reaktor sangat penting dilakukan karena besaran ini mempengaruhi desain, kendali dan jadual operasi reaktor. Besaran tersebut dapat ditentukan melalui pengukuran reaktivitas batang kendali dan eksperimen pemuatan bahan bakar di dalam teras. Pengukuran reaktivitas batang kendali yang dilakukan pada setiap awal siklus teras (dengan kondisi teras dingin dan bersih, bebas pengaruh xenon), menghasilkan nilai reaktivitas batang kendali yang dapat digunakan untuk menentukan nilai reaktivitas lainnya seperti reaktivitas lebih, reaktivitas padam dan reaktivitas total. Pengelolaan reaktivitas teras telah dilakukan dengan baik selama 30 tahun dalam rangka mendukung operasi reaktor untuk keperluan penelitian dan iradiasi target.
KARAKTERISTIK REAKTIVITAS TERAS KERJA RSG-GAS SELAMA 30 TAHUN BEROPERASI Surbakti, Tukiran; Purwadi, P
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 7, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpfa.v7n1.p13-26

Abstract

RSG-GAS, mulai dari komisioning, operasi teras kerja hingga kini telah 30 tahun beroperasi sehingga perlu dilakukan evaluasi keselamatan parameter neutroniknya. Untuk tujuan keselamatan telah dilakukan berbagai aktivitas penelitian, baik yang berhubungan dengan operasi, keselamatan, maupun dalam rangka penggunaan reaktor. Analisis dan pengelolaan besaran reaktivitas yang menunjang keselamatan operasi reaktor sangat penting dilakukan karena besaran ini mempengaruhi desain, kendali dan jadual operasi reaktor. Besaran tersebut dapat ditentukan melalui pengukuran reaktivitas batang kendali dan eksperimen pemuatan bahan bakar di dalam teras. Pengukuran reaktivitas batang kendali yang dilakukan pada setiap awal siklus teras (dengan kondisi teras dingin dan bersih, bebas pengaruh xenon), menghasilkan nilai reaktivitas batang kendali yang dapat digunakan untuk menentukan nilai reaktivitas lainnya seperti reaktivitas lebih, reaktivitas padam dan reaktivitas total. Pengelolaan reaktivitas teras telah dilakukan dengan baik selama 30 tahun dalam rangka mendukung operasi reaktor untuk keperluan penelitian dan iradiasi target.
ANALISIS TINGKAT BAHAYA EROSI BUKIT LAMBOSIR TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI KABUPATEN KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT Achmad Zubaidi Febriansyah; Purwadi, P; Siswanto, S; Wijaya, Kemal
Agrika Vol. 19 No. 2 (2025): NOVEMBER 2025
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/ja.v19i2.7363

Abstract

Bukit Lambosir merupakan kawasan dengan kemiringan lereng yang bervariasi dari agak curam hingga curam serta didominasi oleh penutupan lahan berupa hutan rimba dan semak belukar, yang menjadikannya rentan terhadap erosi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat bahaya erosi pada wilayah Bukit Lambosir, Taman Nasional Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, dengan menggunakan metode universal soil loss equation (USLE). Parameter utama yang digunakan dalam perhitungan USLE meliputi faktor erosivitas hujan (R), erodibilitas tanah (K), panjang dan kemiringan lereng (LS), penutup lahan dan pengelolaan tanaman (C), serta tindakan konservasi (P). Data diperoleh melalui survei lapangan, analisis laboratorium, dan data sekunder dari BMKG serta Badan Informasi Geospasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat bahaya erosi bervariasi antar satuan lahan. Semak belukar cenderung memiliki tingkat bahaya erosi yang lebih tinggi dibandingkan hutan rimba akibat rendahnya vegetasi penutup. Beberapa lokasi menunjukkan tingkat bahaya erosi tergolong berat, sehingga diperlukan tindakan konservasi seperti penanaman vegetasi penutup tanah dan penerapan strip rumput permanen. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pengelolaan lahan dan konservasi tanah di kawasan konservasi lereng Gunung Ciremai.