Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Korelasi antara Nilai S100-Beta Pre dan Post Kraniotomi Evakuasi Perdarahan Intraserebral Spontan dengan Luaran Adam, Achmad; Ferry, Bilzardy; Atman, Dhira
Jurnal Neuroanestesi Indonesia Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : https://snacc.org/wp-content/uploads/2019/fall/Intl-news3.html

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2109.433 KB) | DOI: 10.24244/jni.vol6i1.36

Abstract

Latar Belakang dan Tujuan: Perdarahan intraserebral/Intracerebral hemorrhage (ICH) spontan ialah penyakit luaran bervariasi yang cenderung fatal dan berbiaya tinggi. S100B ialah enzim yang dapat dinilai pada serum darah saat sel otak cedera dengan biaya lebih rendah dibanding CT-Scan kepala. Penelitian ini mencari korelasi S100B dengan luaran ICH spontan. Prediksi dini luaran buruk pada masa perawatan postoperatif akan mempermudah tenaga medis dan keluarga memutuskan terapi lebih lanjut. Subjek dan Metode: Penelitian cross sectional ini mencari korelasi dengan pengumpulan data prospektif consecutive sampling pada 40 pasien ICH spontan yang dilakukan kraniotomi evakuasi di bagian bedah saraf RSUP Hasan Sadikin Bandung periode JanuariJuli 2016.Hasil: Pasien ICH spontan menunjukkan korelasi positif signifikan S100B preoperatif dan postoperatif dengan mortalitas. Risiko relatif ICH spontan dengan S100B preoperatif 0,220 ug/L berpeluang meninggal 3,157 kali lebih besar dan S100B postoperatif 0,225 ug/L berpeluang meninggal 5,405 kali. Ada korelasi negatif signifikan antara S100B preoperatif dan postoperatif dengan Glasgow Outcome Score (GOS). Ada korelasi positif signifikan antara S100B preoperatif dan postoperatif dengan volume ICH. Tidak ada perbedaan signifikan antara nilai S100B preoperatif dan postoperatif. Simpulan: Nilai serum S100B pre dan post kraniotomi evakuasi ICH spontan berkorelasi dengan luaran mortalitas dan GOS. Nilai S100B postoperatif 0,225 ug/L dapat membantu memutuskan terapi lanjut post kraniotomi.The Correlation between S-100 Beta Level at Pre and Post Craniotomy Evacuation Spontaneous Intracerebral Hemorrhage with OutcomeBackground and Objective: Spontaneous intracerebral hemorrhage (ICH) is a disease with diverse outcome which tends to be fatal and costly. S100B is a measurable enzyme from the blood serum when astrocytes are damaged. S100B has less cost compared with head CT-Scan. This study used S100B to predict spontaneous ICH outcome. Early post operative prediction of poor outcome would help in deciding further therapy. Subject and Method: This is a cross sectional study to find a correlation between variables by collecting prospective data with consecutive sampling of 40 inpatient spontaneous ICH subjects and performed craniotomy evacuation at Hasan Sadikin hospital neurosurgery department during January-July 2016 period. Result: Spontaneous ICH patients demonstrated significant positive correlation between preoperative and postoperative S100B levels with mortality. Relative risk of spontaneous ICH with 0.220 ug/L preoperative S100B level had 3.157 higher death risk and 0.225 ug/L postoperative S100B level had 5.405 higher death risk. There was significant negative correlation between preoperative and postoperative S100B levels with ICH volume. There was no significant difference between preoperative and postoperative S100B levels. Conclusion: S100B serum levels of pre and post craniotomy evacuation of spontaneous ICH patients had correlations between mortality and GOS outcome. Postoperative S100B level 0.225 can deciding further therapy.
Perbandingan antara Tindakan Dekompresi Hemikraniektomi Evakuasi dengan Kraniotomi Evakuasi terhadap Hasil Luaran Pasien Perdarahan Intraserebral Spontan dengan Glasgow Coma Scale < 9 Adam, Achmad; Ferry, Bilzardy; Pribadi, Muhammad Adam
Jurnal Neuroanestesi Indonesia Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : https://snacc.org/wp-content/uploads/2019/fall/Intl-news3.html

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2170.212 KB) | DOI: 10.24244/jni.vol6i1.32

Abstract

Latar Belakang dan Tujuan:Prevalensi stroke di Indonesia berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI tahun 2013 yang terdiagnosis tenaga kesehatan atau bergejala sebesar 12,1 per mil. Jawa barat menempati posisi ke-13 dari 33 provinsi dengan prevalensi pasien stroke 6,60/00.PIS spontan dapat sangat merusak dengan kematian yang tinggidalam 30 hari pertama pascaserangan. Pasien koma (GCS 9) dengan PIS merupakan suatu keadaan yang khusus karena angka mortalitas yang sangat tinggi dan tindakan terapi yang belum tepat.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbandingan tindakan dekompresi hemikraniektomi evakuasi dibandingkan kraniotomi evakuasi pada pasienPIS dengan GCS 9.Subjek dan Metode:Dilakukan penelitian ini selama bulan February-Juli 2016. Penelitian ini merupakan penelitian Kohort analitik dengan rancangan penelitian analitikkomparatif.Analisis statistik akan menggunakan uji-t tidak berpasangan jika sebaran data nomal, dilanjutkan dengan Man Whitney jika sebaran data tidak normal dengan menggunakan SPSS 17.Hasil:Didapatkan 16 sampel yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Didapatkan hasil perbandingan skor NIHS post operasi yang dilakukan dekompresi hemikraniektomi dengan kraniotomi yang memberikan hasil signifikan dengan p = 0,021 (p 0,05). Sedangkan untuk midline shift post operasi dan mortalitas 30 hari tidak memberikan perbedaan yang signifikan dengan p = 0.328 dan p = 1,00.Simpulan:Tindakan dekompresi hemikraniektomi evakuasi memberikan hasil luaran yang lebih baik dibandingkan kraniotomi evakuasi pada pasien PIS spontan di ganglia basal dengan GCS 9dengan tolak ukur skor NIHSComparison of Outcome between Evacuative Decompressive Hemicraniectomy and Craniotomy Evacuation Spontaneous Intracerebral Hemorraghe Patients with Glasgow Coma Scale 9Background and Objective:Indonesian stroke prevalence based upon 2013 Indonesian Health Ministry database that was diagnosed by health professionals was 12.1/mil. West Java was ranked 13 out of 33 provinces with a stroke prevalence of 6.6%. Coma patients with ICH are a special condition because of the high mortality rate and improper therapy. The aim of this study was to analyze the comparison between evacuative hemicraniectomy decompression and craniotomy evacuation upon spontaneous ICH patients with GCS 9.Subject and Method:This research was done during February-July 2016. The research used analytical cohort study with comparative analysis design. Employed statistical analysis was unpaired t-test with normal distribution or Mann Whitney if it was abnormal using SPSS ver. 17. Result:There were 16 samples that met research inclusion criteria. The results of postoperative NIHS score comparison between decompressive hemicraniectomy and craniotomy showed significant difference with p = 0.021 (p0.05). Meanwhile for postoperative midline shift and less than 30 days mortality didnt demonstrate significant difference with respective were p = 0.328 and p = 1.00.Conclusion:Evacuative hemicraniectomy decompression gave better outcome compared with craniotomy evacuation upon spontaneous basal ganglia ICH patients with GCS 9 using NIHS score assessment.