Hidayatulloh, Helmy
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

FILSAFAT PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PERSPEKTIF AL-GHAZALI Hidayatulloh, Helmy; Hidayat, Ahmad
Ta'dibiya Vol 4 No 2 (2024): Ta'dibiya: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam
Publisher : Staisman Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61624/japi.v4i2.152

Abstract

This research aims to examine the concept of early childhood education based on Al-Ghazali's thinking, which emphasizes moral and religious development as the main goal of education, with a focus on moral formation and soul purification to get closer to Allah (taqarrub ilallah). The problem formulated in this research includes the relevance of Al-Ghazali's thoughts to early childhood education, especially in the context of Islamic values ​​originating from the Al-Qur'an and As-Sunnah. The research method used is a qualitative approach with a descriptive-analysis method based on literature study, which utilizes primary literary sources such as the book Ihya Ulumuddin and other works of Al-Ghazali. Data was analyzed using content analysis techniques to explore deep meanings related to educational concepts. The results of the research show that Al-Ghazali views education as a means to develop the physical and spiritual potential of children born in a fitrah state. Moral-spiritual education is the main foundation, supported by balanced physical, intellectual and social development. Al-Ghazali emphasized the importance of the role of parents, the use of learning methods based on the child's developmental stage, and the balance between example and instruction. Al-Ghazali's thoughts are relevant to modern education, which aims to form individuals who are faithful, devout and capable of facing life, both worldly and spiritual.
FILSAFAT PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PERSPEKTIF AL-GHAZALI Hidayatulloh, Helmy; Hidayat, Ahmad
Ta'dibiya Vol 4 No 2 (2024): Ta'dibiya: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam
Publisher : Staisman Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61624/japi.v4i2.152

Abstract

This research aims to examine the concept of early childhood education based on Al-Ghazali's thinking, which emphasizes moral and religious development as the main goal of education, with a focus on moral formation and soul purification to get closer to Allah (taqarrub ilallah). The problem formulated in this research includes the relevance of Al-Ghazali's thoughts to early childhood education, especially in the context of Islamic values ​​originating from the Al-Qur'an and As-Sunnah. The research method used is a qualitative approach with a descriptive-analysis method based on literature study, which utilizes primary literary sources such as the book Ihya Ulumuddin and other works of Al-Ghazali. Data was analyzed using content analysis techniques to explore deep meanings related to educational concepts. The results of the research show that Al-Ghazali views education as a means to develop the physical and spiritual potential of children born in a fitrah state. Moral-spiritual education is the main foundation, supported by balanced physical, intellectual and social development. Al-Ghazali emphasized the importance of the role of parents, the use of learning methods based on the child's developmental stage, and the balance between example and instruction. Al-Ghazali's thoughts are relevant to modern education, which aims to form individuals who are faithful, devout and capable of facing life, both worldly and spiritual.
Filsafat Pendidikan Anak Usia Dini Perspektif Ibnu Sina Hidayatulloh, Helmy
Mozaic : Islam Nusantara Vol. 10 No. 2 (2024): Mozaic: Islam Nusantara
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nahdatul Ulama Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47776/mozaic.v10i2.1436

Abstract

Pendidikan anak usia dini (PAUD) memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan anak, terutama dalam membentuk karakter dan kualitas hidup anak usia dini. Filsafat pendidikan anak usia dini menjadi dasar yang esensial dalam merumuskan tujuan dan strategi pendidikan. Penelitian ini bersifat kualitatif. Teknik yang digunakan dalam analisis penelitian ini menggunakan metode content analysis. Penelitian ini merupakan penelitian filsafat pendidikan dengan jenis penelitian pustaka. Artikel ini membahas tentang filsafat pendidikan anak usia dini dalam perspektif Ibnu Sina, seorang filsuf Islam yang terkenal di bidang kedokteran, namun juga memberikan kontribusi yang besar dalam pemikiran pendidikan Islam. Ibnu Sina memandang manusia sebagai makhluk yang terdiri dari jasad dan nafs. Oleh sebab itu, pendidikan harus mewujudkan keseimbangan dalam pengembangan antara fisik dan spiritual. Ibnu Sina menekankan begitu pentingnya pengembangan akal yang dilakukan melalui pendidikan moral dan afektif pada anak usia dini, serta pemilihan metode yang sesuai, seperti: mengajarkan pendidikan agama pada usia 3 (tiga) sampai 5 (lima) tahun dan memberikan pembelajaran dasar lainnya pada usia 6 (enam) sampai 14 (empat belas) tahun. Pendidikan yang seimbang antara jasmani dan rohani, melalui kegiatan seperti olah raga dan kesenian, adalah kunci dalam membentuk karakter anak usia dini. Ibnu Sina juga mengusulkan pendekatan pembelajaran yang melibatkan metode bercanda atau belajar sambil bermain untuk merangsang perkembangan kognitif, sosial, dan emosional anak usia dini. Dalam kurikulum pendidikan, Ibu Sina berpendapat bahwa guru harus menjadi teladan yang memiliki kompetensi pedagogik, moral, dan spiritual. Melalui pendekatan yang holistik ini, pandangan Ibnu Sina menawarkan kontribusi yang signifikan terhadap pengembangan pendidikan anak usia dini, terutama dalam konteks pendidikan yang berlandaskan pada nilai-nilai agama dan karakter.
Filsafat Pendidikan Anak Usia Dini Perspektif Ibnu Sina Hidayatulloh, Helmy
Mozaic : Islam Nusantara Vol. 10 No. 2 (2024): Mozaic: Islam Nusantara
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nahdatul Ulama Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47776/mozaic.v10i2.1436

Abstract

Pendidikan anak usia dini (PAUD) memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan anak, terutama dalam membentuk karakter dan kualitas hidup anak usia dini. Filsafat pendidikan anak usia dini menjadi dasar yang esensial dalam merumuskan tujuan dan strategi pendidikan. Penelitian ini bersifat kualitatif. Teknik yang digunakan dalam analisis penelitian ini menggunakan metode content analysis. Penelitian ini merupakan penelitian filsafat pendidikan dengan jenis penelitian pustaka. Artikel ini membahas tentang filsafat pendidikan anak usia dini dalam perspektif Ibnu Sina, seorang filsuf Islam yang terkenal di bidang kedokteran, namun juga memberikan kontribusi yang besar dalam pemikiran pendidikan Islam. Ibnu Sina memandang manusia sebagai makhluk yang terdiri dari jasad dan nafs. Oleh sebab itu, pendidikan harus mewujudkan keseimbangan dalam pengembangan antara fisik dan spiritual. Ibnu Sina menekankan begitu pentingnya pengembangan akal yang dilakukan melalui pendidikan moral dan afektif pada anak usia dini, serta pemilihan metode yang sesuai, seperti: mengajarkan pendidikan agama pada usia 3 (tiga) sampai 5 (lima) tahun dan memberikan pembelajaran dasar lainnya pada usia 6 (enam) sampai 14 (empat belas) tahun. Pendidikan yang seimbang antara jasmani dan rohani, melalui kegiatan seperti olah raga dan kesenian, adalah kunci dalam membentuk karakter anak usia dini. Ibnu Sina juga mengusulkan pendekatan pembelajaran yang melibatkan metode bercanda atau belajar sambil bermain untuk merangsang perkembangan kognitif, sosial, dan emosional anak usia dini. Dalam kurikulum pendidikan, Ibu Sina berpendapat bahwa guru harus menjadi teladan yang memiliki kompetensi pedagogik, moral, dan spiritual. Melalui pendekatan yang holistik ini, pandangan Ibnu Sina menawarkan kontribusi yang signifikan terhadap pengembangan pendidikan anak usia dini, terutama dalam konteks pendidikan yang berlandaskan pada nilai-nilai agama dan karakter.