Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Konservasi mangrove sebagai Green Belt pelindung Pantai Talaka Kelurahan Talaka Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Gani, Irwan; Suaib, Syatir; Aliffathur, Ahmad
JatiRenov: Jurnal Aplikasi Teknologi Rekayasa dan Inovasi Vol 1 No 2 (2022): Edisi November
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jatirenov.v1i2.398

Abstract

Pesisir Kabupaten Pangkep dijadikan sebagai salah satu pusat kegiatan masyarakat seperti wisata pantai, pemukiman dan jalan. Pengeksploitasian sumber daya pesisir menyebabkan terjadinya penurunan ekosistem pesisir menjadi tak terkontrol. Hal ini mengakibatkan kerusakan ekosistem pantai. Proses akresi dan erosi yang berlangsung di daerah pantai menyebabkan terjadinya perubahan garis pantai yang cenderung mengikis sedikit demi sedikit daratan di sekitar pantai.Mangrove tumbuh subur di garis pantai Kelurahan Talaka. Pantai dan sepanjang sungai Dusun Leppangeng telah menjadi hutan mangrove. Mayoritas mangrove yang tumbuh adalah jenis Rhzipora, Avicenna dan Nypa. Mangrove ini masih tebal dan tumbuh sepanjang sungai Leppangeng sekitar 2-4 kilometer. Telah dipahami secara luas bahwa ekosistem mangrove memegang peranan penting dalam memberikan jasa lingkungan sebagai pendukung utama kehidupan dan habitat biota laut penting seperti ikan, kepiting, kerang-kerangan dan lain-lain. Fungsi penting lainnya adalah melindungi pantai dari erosi/abrasi, intrusi air laut dan gelombang badai. Mitra pengabdian ini adalah masyarakat yang tinggal disekitar hutan mangrove di Dusun Leppangeng. Mereka bermata pencaharian sebagai petani tambak ikan bandeng dan nelayan rajungan. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi. Hasil Kegiatan pengabdian adalah menjadikan perwakilan masyarakat yang hadir paham akan fungsi mangrove sebagai green belt pelindung pantai.
Upaya penanggulangan kerusakan mangrove di pesisir pantai Dusun Empangnge Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Suaib, Syatir; Gani, Irwan; Latief, Nur Aulia
JatiRenov: Jurnal Aplikasi Teknologi Rekayasa dan Inovasi Vol 2 No 1 (2023): Edisi Mei
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jatirenov.v2i1.572

Abstract

Salah satu permasalahan yang menjadi isu strategis dalam perencanaan tata ruang laut adalah perusakan mangrove dikarenakan pengalihfungsian lahan dari tidak terbangun menjadi terbangun. Pengalihfungsian tersebut akan merusak biota dan abiota dari lingkungan pesisir, tak terkecuali mangrove. Permasalahan yang dihadapi masyarakat di dusun Empangnge adalah pengikikisan (abrasi) pantai akibat gerusan gelombang laut, arus dan adanya sebagian masyarakat yang memanfaatkan mangrove sebagai bahan kayu bakar dan pondasi rumah. Hal ini tentunya berpengaruh langsung pada aktivitas masyarakat yang bermukim di sekitar pesisir pantai. Pengaruh itu dapat berupa sempitnya lahan di sekitar pantai, terendamnya prasarana di pesisir pantai. Tujuan pelaksanaan pengabdian ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat Dusun Empangnge Kecamatan Mandalle tentang bagaimana cara menanggulangi kerusakan mangrove. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November tahun 2022, di Dusun Empangnge Kecamatan Mandalle, Kabupaten Pangkep. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah ceramah dan diskusi. Kegiatan pengabdian ini menjadikan perwakilan masyarakat yang hadir paham akan fungsi hutan mangrove sebagai peredam gelombang dan badai, tanpa adanya mangrove maka gelombang maupun badai akan menerpa pantai yang akan berakibat abrasi pantai. Masyarakat yang hadir antusias dan termotivasi untuk membentuk lembaga kecil yang bertugas mengawal dan mengkoordinasikan upaya konservasi mangrove di Dusun Empangnge Kecamatan Mandalle.
Pengenalan Material Beton Sebagai Terumbu Buatan (Artificial Reef) Pelindung Pantai di Desa Empange Kabupaten Pangkep Suaib, Syatir; Gani, Irwan; Latief, Nur Aulia
JatiRenov: Jurnal Aplikasi Teknologi Rekayasa dan Inovasi Vol 3 No 2 (2024): Edisi November
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jatirenov.v3i2.908

Abstract

Pantai merupakan daerah penyangga terhadap bahaya tsunami, gelombang pasang, banjir dan erosi. Secara garis besar wilayah pantai mempunyai aspek penyediaan ekologi, penyangga bahaya dan pemanfaatan oleh manusia. Degradasi dari habitat pantai dapat menyebabkan terjadinya penurunan fungsi pantai sebagai pertahanan alami dan meningkatnya risiko banjir. Salah cara atau metode yang digunakan untuk melindungi pantai adalah dengan terumbu karang buatan (artifisial reef). Terumbu karang buatan adalah struktur buatan yang dirancang untuk meniru fungsi ekologis terumbu karang alami. Mereka memainkan peran kunci dalam melindungi garis pantai dari abrasi laut, menyediakan habitat bagi kehidupan laut, serta meningkatkan keanekaragaman hayati. Material yang sering digunakan dalam pembuatan terumbu karang buatan adalah beton. Beton merupakan campuran dari semen, pasir, kerikil, dan air yang sangat kuat dan tahan terhadap korosi. Sifat-sifat ini membuatnya menjadi pilihan utama untuk struktur bawah air yang memerlukan ketahanan jangka panjang