Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Performa Tricone Dan Polycrystalline Diamond Compact (PDC) Bit Pada Sumur S11 Menggunakan Metode Cost Per Foot Dan Specific Energy Hidayat, Achmad; Varayesi, Fidya
English Vol 1 No 1 (2023): Volume 1 - Nomor 1 - Mei 2023
Publisher : Fakultas Teknik dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47970/jttt.v1i1.432

Abstract

Pemilihan jenis bit merupakan salah satu faktor penting dalam operasi pemboran yang diharapkan dapat memberikan laju penembusan yang baik guna mendapatkan hasil yang optimum dan ekonomis. Pada sumur S11 telah diaplikasikan dua jenis bit yaitu roller cone tipe tricone dan PDC bit, dengan melakukan pemboran pada kedalaman 0-2350 ft. Dimana pada sumur S11 ini ada sembilan kali percobaan run bit dengan tiga jenis ukuran bit yang berbeda yakni ukuran 17-1/2”, ukuran 12-1/2” dan yang terakhir ukuran 8-1/2” . Pada run bit yang pertama dan kedua memakai ukuran 17-1/2”, run bit yang ketiga dan keempat memakai ukuran 12-1/2” serta run bit yang kelima hingga kesembilan memakai ukuran 8-1/2”. Selain itu dari sembilan kali run bit yang dilakukan, run bit yang pertama memakai jenis Roller cone tipe tricone bit, dan run bit kedua sampai ke sembilan memakai jenis PDC bit. Nilai spesific energy yang paling besar yaitu pada bit berdiameter 8-1/2”. Hal ini disebabkan karena laju tembus dari bit ini rendah sebesar 82.3 ft/hours, bit berjenis PDC ini menembus kedalaman akhir pemboran sepanjang 247 feet. Akan tetapi jika dilihat pada harga cost per foot yang paling rendah yaitu berada pada bit yang ukuran paling besar 17-1/2”. Analisis dilakukan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi besar kecilnya nilai dari spesific energy dan juga besar kecilnya harga dari cost per foot.
Analisis Fishing Job Sumur “RM” Pada Lapangan Panas Bumi Maulana, M.Raja; Varayesi, Fidya; Effendi, Dahrul; Rohmana, Rian Cahya
English Vol 1 No 2 (2023): Volume 1 - Nomor 2 - Oktober 2023
Publisher : Fakultas Teknik dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47970/jttt.v1i2.486

Abstract

Fishing Job merupakan pekerjaan yang dilakukan untuk mengambil kembali alat-alat yang terjatuh kedalam sumur. Alat yang terjatuh ini harus secepatnya diangkat kepermukaan karena semakin lama akan sulit untuk diangkat kepermukaan dan juga akan menghambat proses pemboran maupun produksi. Suatu sumur akan segera dilakukan Well Completion dan akan segera diproduksikan. Namun, dikarenakan didalam sumur tersebut masih ada peralatan yang tertinggal pada kedalaman 1852,51 mMD maka akan dilakukan pekerjaan Fishing Job terlebih dahulu. Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan Fishing ini yaitu Cable Spear 4-7/8” Peralatan yang tertinggal didalam sumur tersebut diantaranya Slickline sepanjang -/+ 780 M dan Pressure Temperature Spinner Tools (PTS Tools) sepanjang 280 Cm dan berat 35,4 Kg. Pekerjaan Fishing Job ini dilakukan sebanyak tiga kali pekerjaan yang diantaranya mampu mengangkan Fish (Slickline) sepanjang ± 64,7 M dan berat 2.2 Kg. Sehingga fish yang masih tertinggal didalam sumur yaitu Slickline sepanjang 503,3 M dan PTS Tools. Peralatan tersebut tentunya tidak akan dibiarkan begitu saja berada didalam sumur, maka dilakukan pekerjaan pendorongan Fish kebawah Feed Zone (dibawah zona perforasi). Pada pekerjaan fishing ini dilakukan juga perhitungan keekonomisan untuk mendapatkan perhitungan yang efektif pada pekerjaan fishing job 1, 2 dan 3. Hasil yang didapatkan dari perhitungan program fishing time yaitu sebanyak 11.3 hari dan perhitungan real time fishing job mendapatkan hasil 6.9 hari. Sehingga pekerjaan fishing job pada sumur RM menghemat waktu selama 4.4 hari. Maka pekerjaan fishing job pada sumur RM tidak mengalami kerugian waktu dan biaya.
Analisis Performance Maintenance Pada Blowout Preventer Menggunakan Metode Reability MTBF MTTR Dan Degradation Test Rubber Packing Element Bastari, Afi Stiya; Varayesi, Fidya
English Vol 2 No 1 (2024): Volume 2 - Nomor 1 - Mei 2024
Publisher : Fakultas Teknik dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47970/jttt.v2i1.628

Abstract

Pengelolaan aset yang ada pada perusahaan merupakan modal dalam mencapai suatu tujuan Perusahaan. Peralatan eksplorasi memiliki peran penting dalam keberlangsungan aktivitas eksplorasi, namun pada pelaksanaan pemeliharaannya sering ditemui kasus terjadinya breakdown pada eksplorasi. Permasalahan ini dapat dianalisis dengan Performance Maintenance di fokuskan pada peralatan Blowout preventer. Dengan penelitian menggunakan menghitung nilai MTBF, Maintanability MTTR serta availability. data data yang mengalami kerusakan peralatan dari perusahaan digunakan untuk menganalisis manakah alat-alat primer pengeboran yang seringkali mengalami breakdown terbanyak diantara alat-alat lainnya, penulis menggunakan analisis fishbone buat memecahkan persoalan faktor – faktor penyebab kerusakan berasal dari empat faktor penyebab, yaitu lingkungan, metode, manusia dan komponen. Hasil analisis pada Performance Maintenance pada peralatan BOP System selama 3 bulan pada periode Oktober 2022 sampai Desember 2022, bahwa: nilai MTBF 25678 menit, sedangkan MTTR, adalah 18 jam, dan availability, adalah 94%. dalam penelitian ini pula dibahas tentang degradation test pada BOP untuk mengetahui kemampuan pada rubber packing element penyebab kerusakan BOP yang terjadi, Penumpukan bubur semen pada rubber packing, fluida hidrolik tersumbat dan kebocoran pada bagian seal piston.
Analisis Kinerja Well Completion Pada Pemboran Workover Sumur ”DP” Lapangan Panas Bumi Putra Nugroho, Danu; Varayesi, Fidya
Prosiding TAU SNARS-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi Vol. 5 No. 1 (2025): Prosiding TAU SNARS-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi 2024
Publisher : Fakultas Teknik dan Teknologi - TANRI ABENG UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47970/snarstek.v2i1.785

Abstract

Well Service Job pada prinsipnya adalah kegiatan atau pekerjaan untuk merawat suatu sumur supaya dapat terus berproduksi sesuai dengan yang diinginkan. Untuk merawat sumur ini diperlukan alat yang dapat membantu untuk mempermudah setiap pekerjaan yang dilakukan. Setelah kegiatan well service job selesai ada kegiatan well completion merupakan pekerjaan yang dilakukan setelah operasi pemboran selesai dilakukan dan sebelum sumur diproduksikan. Pekerjaan well completion dapat menggunakan rig yang sama dengan yang digunakan saat operasi pemboran dilakukan dan belum meninggalkan lokasi pemboran. Well completion dilakukan untuk mempersiapkan sumur berproduksi dengan cara pengurasan cadangan minyak bumi yang ada didalam sumur dengan radius tertentu.. Kegiatan pertama well completion adalah memasukan rangkaian PTS Log down rangkaian PTS dari permukaan sampai 1200 mMD dengan speed 20 – 30 m/min setelah itu Cabut sambil log up rangkaian PTS dari 1200 mMD sampai permukaan dengan speed 20 – 30 m/min, setelah itu kegiatan selanjutnya well integrity untuk Mengetahui kondisi cement behind casing 9-5/8”, selanjutnya Tutup Master Valve dan Side Valve pada wellhead, serta stop pemompaan air ke annulus. Dilanjutkan laydown tubular DC 4-3/4” sebanyak 12 joint, DP 5” sebanyak 216 jts, DP 3-1/2” 30 joints, HWDP 5” sebanyak 18 joints , HWDP 3-1/2” sebanyak 18 joints dan setelah itu dinyatakan well completion telah dilakukan.
PERBANDINGAN HASIL PERFORMA BIT PDC UKURAN 8-1/2” PADA SUMUR EJ 11,EB 10,EB 11, DAN EB 12 PADA LAPANGAN “FA” CEKUNGAN ARJUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPECIFIC ENERGY DAN COST PER FOOT Ardiansyah, Fandy; Varayesi, Fidya
Prosiding TAU SNARS-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi Vol. 5 No. 1 (2025): Prosiding TAU SNARS-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi 2024
Publisher : Fakultas Teknik dan Teknologi - TANRI ABENG UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47970/snarstek.v2i1.787

Abstract

Pemilihan bit yaitu menjadi suatu hal yang penting dalam melakukan operasi pemboran agar dapat diharapkan memberikan laju penembusan yang baik serta mendapatkan hasil yang optimum dan ekonomis. Pada penelitian ini dilakukan dengan menganalisis kepada keempat sumur yaitu EJ 11, EB 10, EB 11, dan EB 12 dengan menggunakan jenis PDC bit. Dengan bertujuan mengetahui di sumur mana yang memiliki energi rendah dan nilai ekonomisData yang dapat digunakan pada peneilitian ini yaitu data rig, dan data pemboran dari keempat sumur dengan menggunakan jenis PDC bit dan memiliki ukuran diameter 8-1/2” pada lapangan “FA”. Pada data tersebut dilakukan analisis perhitungan dengan menggunakan dua metode yaitu metode specific energy dan metode cost per foot, supaya dapat menentukan nilai energi dan nilai ekonomian.Nilai specific energy terkecil terdapat pada sumur EJ 11 run kedua kemudian nilai specific energy paling kecil yaitu 6,285 lb-in/in3. Untuk nilai specific energy terbesar terdapat pada sumur EB 11 run pertama yaitu 25,340. Untuk harga cost per foot yang paling rendah terdapat pada sumur EB 10 run kedua yaitu 115.48 $/foot. Untuk nilai cost per foot paling tinggi terdapat pada sumur EJ 11 run kedua dengan memiliki nilai 293.07 $/foot. Analisis dilakukan supaya mengetahui dimana letak sumur yang memiliki nilai paling kecil dari specific energy supaya sumur tersebut dapat dikatakan memiliki nilai energi yang rendah dan untuk menentukan letak sumur yang memiliki harga yang ekonomis.