Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas herbisida isopropilamina glifosat dalam mengendalikan gulma di perkebunan kelapa sawit tanaman belum menghasilkan. Penelitian dilakukan di lahan budidaya kelapa sawit belum menghasilkan, di desa Karang Anyar, Lampung Selatan dari bulan Juni – September 2022. Penelitian ini terdiri dari 6 perlakuan yaitu 4 taraf dosis herbisida isopropilamina glifosat: 1.080 g/ha (P1), 1.440 g/ha (P2), 1.800 g/ha (P3), 2.160 g/ha (P4), penyiangan mekanis (P5), dan kontrol (P6). Perlakuan tersebut disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 ulangan. Homogenitas ragam data diuji dengan uji Barlett, uji additivitas data diuji dengan menggunakan uji Tukey, jika asumsi terpenuhi maka data dianalisis ragam dan perbedaan nilai tengah perlakuan diuji dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) taraf 5%. Hasil pengujian menunjukkan bahwa herbisida isopropilamina glifosat dengan dosis 1.080 – 2.160 g/ha efektif dalam mengendalikan pertumbuhan gulma total dari pertumbuhan gulma dominan, Borreria alata, Mikania micrantha, Praxelis clematidea, Axonopus compressus, dan Paspalum conjugatum hingga 12 MSA. Daya kendali terbaik pada gulma Axonopus compressus terdapat pada perlakuan isopropilamina glifosat dengan dosis 1.440 – 2.160 g/ha. Pengaplikasian herbisida isopropilamina glifosat dengan dosis 1.080 – 2.160 g/ha pada piringan tanaman kelapa sawit belum menghasilkan tidak menimbulkan gejala keracunan.