Naftali, Sandi
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sikap Gereja di Indonesia dalam Menghadapi Isu Kesetaraan Gender di Zaman Modern Naftali, Sandi
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol. 7 No. 2 (2025): Maret 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v7i2.804

Abstract

Dalam dunia modern, manusia telah mengenal istilah kesetaraan gender. Gender tidak lagi hanya dianggap sebagai karakteristik yang membedakan laki-laki dan perempuan, namun telah menjadi isu sosial yang beredar dalam masyarakat. Allah sendiri menciptakan manusia segambar dan serupa dengan-Nya serta mengasihi seluruh manusia dengan porsi yang sama. Hal yang menjadi masalah adalah kesalahpahaman yang terjadi di lingkungan Gereja yang menganggap kesetaraan gender sebagai suatu upaya untuk memprioritaskan peran perempuan dalam dunia pelayanan maupun di tengah masyarakat. Firman Allah tentu memiliki jawaban yang mutlak dan dapat dipertanggungjawabkan terkait hal ini. Penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kepustakaan dilakukan untuk menemukan jawaban terkait bagaimana sikap yang seharusnya ditunjukkan oleh Gereja terkait dengan isu-isu kesetaraan gender ini. Firman Allah berperan vital dalam memberikan prinsip dasar yang dapat dipegang dan digunakan oleh Gereja dalam menghadapi berbagai isu modern terkini.
Sikap Gereja di Indonesia dalam Menghadapi Isu Kesetaraan Gender di Zaman Modern Naftali, Sandi
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol. 7 No. 2 (2025): Maret 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v7i2.804

Abstract

Dalam dunia modern, manusia telah mengenal istilah kesetaraan gender. Gender tidak lagi hanya dianggap sebagai karakteristik yang membedakan laki-laki dan perempuan, namun telah menjadi isu sosial yang beredar dalam masyarakat. Allah sendiri menciptakan manusia segambar dan serupa dengan-Nya serta mengasihi seluruh manusia dengan porsi yang sama. Hal yang menjadi masalah adalah kesalahpahaman yang terjadi di lingkungan Gereja yang menganggap kesetaraan gender sebagai suatu upaya untuk memprioritaskan peran perempuan dalam dunia pelayanan maupun di tengah masyarakat. Firman Allah tentu memiliki jawaban yang mutlak dan dapat dipertanggungjawabkan terkait hal ini. Penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kepustakaan dilakukan untuk menemukan jawaban terkait bagaimana sikap yang seharusnya ditunjukkan oleh Gereja terkait dengan isu-isu kesetaraan gender ini. Firman Allah berperan vital dalam memberikan prinsip dasar yang dapat dipegang dan digunakan oleh Gereja dalam menghadapi berbagai isu modern terkini.