Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan

Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Pasca Kejadian Tsunami Tahun 2018 Sebagai Rekomendasi Tata Ruang Di Pesisir Pantai Kecamatan Panimbang, Pandeglang, Banten Siti Dahlia; Agung Adiputra; Alwin; M. Aji Najiyullah; Kamzia; Fakhri Kurnia Rahmadiansyah
Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) Vol. 4 No. 1 (2020): Edisi Bulan Januari
Publisher : Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29405/jgel.v4i1.3640

Abstract

Keberadaan jalur subduksi di dasar Samudra Hindia membentang di sepanjang laut selatan jawa yang merupakan rangkaian ring of fire, mengakibatkan tingginya intensitas proses geologi berupa gempa dasar laut dan aktivitas vulkanik yang mengakibatkan Indonesia rawan terhadap bencana gempa dan tsunami. Hal ini termasuk pada area pesisir Kecamatan Panimbang, Pandeglang, Banten yang merupakan terletak di area Selat Sunda, dan risiko terhadap bencana tsunami akibat aktivitas erupsi Anak Gunung Krakatau. Pada Desember Tahun 2018 terjadi silent tsunami akibat runtuhan material erupsi Anak Krakatau, yang berdampak pada kerusakan di pesisir Kecamatan Panimbang. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memetakan perubahan lahan sebelum dan pasca kejadian tsunami tahun 2018, dan analisis tata ruang wilayah Pesisir Panimbang berbasis bencana tsunami. Metode untuk memetakan perubahan penggunaan lahan yaitu identifikasi penggunaan lahan wilayah penelitian sebelum dan sesudah terjadi tsunami Desember Tahun 2018 berbasis data Citra Googel Earth, dengan metode interpretasi citra. Selain itu, penggunaan lahan pasca tsunami diidentifikasi dengan metode survei lapangan menggunakan alat drone, dan GPS. Untuk memvalidasi informasi dilakukan wawancara mendalam dengan Masyarkat setempat. Metode analisis data penggunaan lahan menggunakan software Arc Gis 10.6, dan pemetaan penggunaan lahan mengacu SNI Penggunaan Lahan di level Kecamatan. Metode untuk analisis tata ruang dengan cara melakukan review Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Pandegelang, secara struktur dan pola ruang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perubahan penggunaan lahan wilayah penelitian, khususnya diarea pesisir Panimbang. Perubahan yang terjadi teridentifikasi adanya kawasan pemukiman yang hilang, kawasan wisata dan resort yang rusak, dan memunculkan adanya kawasan Hunian Sementara. Desa yang mengalami signifikan perubahan yaitu Desa Tanjungjaya. Berdasarkan peninjauan Perda Kabupaten Pandeglang No. 3 Tahun 2011 wilayah penelitian merupakan kawasan konservasi mangrove, bencana banjir, pertanian dan perikanan, wisata, dan kawasan strategis pertumbuhan ekonomi, dan kawasan startegis kabupaten. Berdasarkan hal tersebut, tidak teridentifikasi wilayah penelitian sebagai kawasan bencana geologis atau rawan tsunami, untuk itu tidak tergambarkan rencana tata ruang wilayah penelitian berbasis tsunami.
Kaji Cepat Dampak Bencana Gempa Bumi Cianjur Berbasis Unmaned Aerial Vehicle (UAV) adiputra, agung; Siti Dahlia; Alwin; Wira Al Hakim
Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) Vol. 8 No. 1 (2024): Edisi Bulan Januari
Publisher : Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jgel.v8i1.14291

Abstract

Kaji cepat bencana berbasis data keruangan atau pemetaan saat kejadian bencana dapat membantu dalam penanganan bencana alam terutama ketika masa tanggap darurat bencana. Teknologi pemetaan berbasis UAV dilakukan pada saat gempa bumi yang terjadi di Cianjur pada 21 November 2022. Bencana yang disebabkan oleh aktivitas sesar lokal Cugenang belum pernah terpetakan sebelumnya, sehingga menimbulkan dampak kerusakan yang cukup parah dan korban jiwa hingga 602 orang. Tujuan kaji cepat bencana gempa bumi Cianjur berbasis UAV adalah untuk melakukan assessment yang mendukung penanganan darurat bencana. Metode dalam kaji cepat bencana gempa ini ini menggunakan pendekatan deskriptif dari hasil pemotretan udara dan survei terestris. Produk akhirnya adalah peta kerusakan fisik pada bangunan, infrastruktur, dan sumber daya alam yang dikombinasikan jumlah korban jiwa dan korban luka maupun penyintas yang bertahaaan di lokasi terdampak. Hasil pemotretan udara menunjukkan kerusakan utama terjadi di 9 desa yang terletak di dua kecamatan, yaitu Cugenang dan Pacet. Kerusakan berupa perumahan sebanyak rusak Ringan 27.940, rusak Sedang, Rusak Berat 17.097 dan Jumlah kesuluruhan terdampak 59.574. Selain itu, gempa ini juga menewaskan setidaknya 635 orang, dengan mayoritas kematian terjadi di Kabupaten Cianjur, Cipanas, dan Pacet. Pemetaan cepat kerusakan saat tanggap darurat menjadi sangat efektif saat sepuluh hari pertama. Hambatan medan dapat diatasi meskipun seringkali terkendala perizinan terbang yang harus bergantian dengan wahana lain seperti helicopter yang menyalurkan bantuan kepada korban.
Ecological Restoration Capacity Of River Nakiyanja Wetland System From The Effects Of Motor Vehicle Washing Bays, Along River Nakiyanja, Central Uganda Turyahabwe, Remigio; Andama, Edward; Masaba, Sowedi; Andrew, Mulabbi; Alwin
Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) Vol. 9 No. 2 (2025): Edisi Bulan Juli
Publisher : Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jgel.v9i2.18374

Abstract

Washing bays are associated with a wide range of contaminants, which end up in the water bodies, thereby contaminating and degrading water quality, hence affecting aquatic ecosystems. The research sought to study the impact of the motor vehicle washing bays on the ecology of the River Nakiyanja wetland system and assess the capacity of the wetland system to restore the ecosystem health from the effects of the washing bays. Data analysis employed the one-way ANOVA test. The findings revealed that the cumulative effects of degraded water quality on benthic macroinvertebrate assemblages were supported by low South African Score System –Average Score Per Taxon (SASS-ASPT) indices, and the resultant poor ecological status of the river at impact sites was compared to sites upstream and downstream of the washing bay. The SASS and resultant ASPT at the sampling sites differed significantly at P<0.05. The study findings further reveal that the River Nakiyanja wetland was capable of restoring over 60% of the ecosystem’s health. The study concludes that the Nakiyanja wetland has a high restoration capacity from the effects of motor vehicle washing bays. There is, however, a need to regulate motor vehicle washing bay activities by enforcing environmental legislation related to wastewater disposal to protect the River Nakiyanja.