Budiadnya, I Putu
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERAN GURU RUPAKA DALAM MENANAMKAN AJARAN AGAMA HINDU Budiadnya, I Putu
Widya Aksara Vol 21 No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penerbit Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.456 KB)

Abstract

Peranan Guru Rupaka sangat diperlukan dalam proses pembelajaran agama. Selain sebagai pendorong bagi anak dan pemuda dalam pembelajaran agama Hindu, Guru Rupaka merupakan suri tuladan atau contoh bagi anak-anak dan pemuda pada kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu maka peranan Guru Rupaka dipandang sangat penting dalam perkembangannya. Era  dewasa ini dengan ciri kemajuan  dalam bidang ilmu dan teknologi, di sadari maupun tidak telah menggeser peran guru rupaka atau orang tua dalam memberikan pendidikan kepada anak-anaknya. Pada masa lalu sebelum dikenal media televisi, tradisi bercerita sebelum tidur yang menyampaikan ajaran-ajaran moral dan etika agama masih dapat dijumpai, namun belakangan ini tradisi ini semakin menghilang, padahal peranan guru rupaka atau orang tua untuk melengkapi pendidikan agama yang diperoleh disekolah formal sangatlah dibutuhkan. Menyadari telah terjadi perubahan kondisi dan situasi saat ini dengan dampaknya yang tidak dapat dihindarkan, maka  pendidikan Agama Hindu dalam keluarga sangatlah penting guna membentengi dan membangun moral anak. Hal ini menunjukkan bahwa peran Guru Rupaka sangat peting dalam menanamkan ajaran agama hindu di dalam keluarga. Oleh karna itu Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Sejauh mana peran Guru Rupaka dalam menanamkan ajaran Agama Hindu dalam keluarga? Bagaimana pola penanaman ajaran Agama Hindu dalam keluarga di? Apa manfaat penanaman ajaran Agama Hindu dalam keluarga? Bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang  penanaman ajaran Agama Hindu khususnya pendidikan agama Hindu dalam keluarga, disimpulkan kedalam beberapa pokok pikiran sebagai berikut : 1 Fungsi Pendidikan Agama di dalam keluarga adalah sebagai berikut, Penanaman nila- nilai ajaran agama hindu yang dapat dijadikan pedoman hidup dalam mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan hidup (Moksartham Jagadhita) Pengembagan Sradha dan Bakti kepada Hyang Widi (Brahman) Mengajarkan tentang ilmu pengetahuan agama secara umum, system dan fungsinya, pembentukan siksp dan mental anak pencegahan anak dari hal-hal negatifyang diakibatkan oleh pergaulan dunia luar. 2. Peran Guru Rupaka sangat mendukung terbentuknya kepribadian anak. Guru rupaka memiliki tanggung jawab yang sangat besar dalam memberi arahan perkembangan jiwa anak. Guru rupaka wajib memberikan bimbingan kepada anak dengan cara memantapkan pendidikan pertama dirumah, kemudian menyekolahkan mereka pada waktunya. Setelah tiba waktunya untuk menikah maka Guru Rupaka wajib menikahkan putra-putrinya. 3) mencegah anak untuk berperilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai  moral. 4) Tujuan penanaman ajaran agama Hindu dalam keluarga adalah untuk mewujudkan anak yang suputra dan mempunyai tanggung jawab serta berpegang teguh pada ajaran dharma. Guru Rupaka harus berusaha menanamkan ajaran agama Hindu sejak lahir agar anak terhindar dari kegelapan dan kebodohan. Pengetahuan Agama Hindu yaitu tentang  jalan untuk mencapai Moksa khususnya Bhakti Marga Yoga, Karma Marga Yoga, dan Jnana Marga Yoga, agar kita lebih memahami serta para pembaca lebih mengetahui tentang salah satu jalan untuk mencapai Moksa ini.
TRI HITA KARANA DAN TAT TWAM ASI SEBAGAI KONSEP KEHARMONISAN DAN KERUKUNAN Budiadnya, I Putu
Widya Aksara Vol 23 No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penerbit Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.976 KB)

Abstract

Ajaran Tri Hita Karana dan Tat Twam Asi. Ajaran tersebut dijadikan konsep yang sangat essensial mengenai bagaimana caranya bisa hidup rukun dan harmonis dalam suasana multicultural di NegaraIndonesia yang mempunyai karakter tersendiri di bandingkan Negara-negara lain di dunia. Untuk mewujudkan keharmonisan dan kerukunan bukan hanya diketahui dan dipahami melainkan yang terpenting adalah diamalkan dengan menerapkan Tri Hita Karana dan Tat Twam Asi adalah ajaran yang merupakan suatu konsep untuk menciptakan keharmonisan hubungan yang meliputi hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan sesama umat manusia dan hubungan manusia dengan alam lingkungannya