Dewi, Annisa Nindya
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

VERTIMINAPONIK SEBAGAI MODAL EKONOMI MASYARAKAT KAMPUNG SEWU DALAM PRAKTIK MITIGASI BENCANA BANJIR Dewi, Annisa Nindya
ASKETIK: Jurnal Agama dan Perubahan Sosial Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : P3M IAIN KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/ask.v3i1.1190

Abstract

Penelitian ini ditujukan untuk mengkaji dan menjelaskan mengenai kegunaan vertiminaponik sebagai modal ekonomi yang dimiliki masyarakat Kampung Sewu yang tinggal di ranah rawan terhadap bencana banjir Sungai Bengawan Solo dalam melakukan praktik mitigasi bencana banjir. Vertiminaponik adalah program yang dibuat oleh PMI Kota Surakarta bersama SIBAT Sewu dengan menanam sayur-sayuran di dalam pralon yang sudah dilubangi dan diberi tanah berpupuk didalamnya, lalu dibawah pralon dipelihara ikan dalam jerigen yang digabungkan menjadi satu. Kotoran yang dihasilkan ikan tersebut akan menjadi pupuk bagi tanaman sayuran yang tumbuh di atasnya. Modal ekonomi memiliki peran vital dalam melakukan praktik mitigasi bencana banjir. Secara sosiologis modal ekonomi merupakan penambahan dalam pengetahuan yang menyebabkan prestasi ekonomi ikut bertambah. Oleh karena itu vertiminaponik menjadi modal ekonomi yang kuat bagi masyarakat Kampung Sewu dalam melakukan praktik mitigasi bencana banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan fenomenologis. Sumber data primer diperoleh dari hasil wawancara mendalam dan sumber data sekunder diperoleh dari buku ilmiah, jurnal serta dokumen yang dimiliki oleh informan. Observasi langsung, wawancara mendalam dan dokumentasi digunakan sebagai teknik pengumpulan data. Penelitian ini menggunakan purposive sampling dalam melakukan pemilihan informan sedangkan validitas data menggunakan triangulasi sumber. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa vertiminaponik yang diusung oleh PMI Kota Surakarta bersama SIBAT Sewu untuk kemudian dipraktikan bersama-sama dengan masyarakat Kampung Sewu. Vertiminaponik sebagai salah satu praktik mitigasi bencana banjir masyarakat Kampung Sewu akibat luapan Sungai Bengawan Solo mampu menjadi modal ekonomi yang cukup kuat. Pemeliharaan vertiminaponik tidak sulit, selain itu tanaman sayuran yang dihasilkan pun tergolong sayuran organik dan tidak membutuhkan lahan yang luas. Kampung Sewu memiliki masyarakat yang tangguh terhadap bencana banjir. Hal yang terjadi pada saat terjadi bencana banjir adalah masyarakat Kampung Sewu mengalami hambatan dalam memenuhi kebutuhan pangan. Dengan demikian vertiminaponik menjadi modal ekonomi bagi masyarakat Kampung Sewu dalam memenuhi kebutuhan pangan terutama pada saat terjadi bencana banjir.
Vertiminaponik sebagai Modal Ekonomi Masyarakat Kampung Sewu dalam Praktik Mitigasi Bencana Banjir Dewi, Annisa Nindya
Asketik: Jurnal Agama dan Perubahan Sosial Vol. 3 No. 1 (2019): Asketik: Jurnal Agama dan Perubahan Sosial
Publisher : Prodi Sosiologi Agama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/asketik.v3i1.1190

Abstract

by the people of Kampung Sewu who live in the area which is prone to floods in the Bengawan Solo River in carrying out practices of flood disaster mitigation. Vertiminaponics is a program created by PMI Surakarta City with SIBAT Sewu by planting vegetables in hard pipes which have been perforated and given fertilized soil inside, then under the hard pipes, the fish are kept in jerry cans which are combined. The dirt produced by the fish will be a fertilizer for vegetable plants that grow on it. Financial capital has a vital role in practicing flood disaster mitigation. Sociologically, financial capital is an addition to the knowledge that causes economic achievements to increase. Therefore vertiminaponics became a strong financial capital for the people of Kampung Sewu in practicing flood disaster mitigation due to the overflow of the Bengawan Solo River. This qualitative research uses a phenomenological approach. The source of primary data is obtained from the results of in-depth interviews and secondary data sources are obtained from scientific books, journals, and documents owned by informants. Direct observation, in-depth interviews, and documentation are used as data collection techniques. This study used purposive sampling in selecting informants while the validity of the data using source triangulation. The results of this study indicate that vertiminaponics was carried out by PMI Surakarta City with SIBAT Sewu to be practiced together with the community of Sewu Village. Vertiminaponics as one of the flood disaster mitigation practices of the people of Kampung Sewu due to the overflow of the Bengawan Solo River was able to become a fairly strong financial capital. Vertiminaponic maintenance is not difficult, besides that the vegetable plants produced are also classified as organic vegetables and do not require extensive land. Sewu village has a community that is resilient to floods. The thing that happened during flood disaster was that the people of Sewu Village experienced obstacles in meeting food needs. Thus vertiminaponics is a financial capital for the people of Kampung Sewu in fulfilling food needs, especially in the event of a flood.