Hipertensi pada lansia merupakan suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal baik tekanan systolic atau diastolic. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperimen (eksperimen semu). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas kombinasi metode slow deep breathing dan konsumsi Apium graveolens (seledri) serta black garlic (bawang hitam) terhadap penurunan tekanan darah pada lansia. Desain yang digunakan adalah pretest-posttest with control group design, di mana terdapat dua kelompok: Kelompok intervensi: Mendapatkan terapi slow deep breathing serta konsumsi Apium graveolens dan black garlic. Kelompok kontrol: Tidak diberikan intervensi atau hanya perawatan standar. Hasil menunjukkan bahwa tekanan darah sistolik rata-rata berkisar antara 150 mmHg hingga 160,06 mmHg, sedangkan tekanan darah diastolik rata-rata berkisar antara 97,29 mmHg hingga 101,29 mmHg selama periode tujuh hari. Fluktuasi harian terlihat, dengan tekanan darah tertinggi tercatat pada hari ketujuh (160,06/101,29 mmHg) dan terendah pada hari kedua (155,06/97,29 mmHg). Menariknya, standar deviasi untuk tekanan sistolik (9,098 mmHg) dan diastolik (7,051 mmHg) konsisten di seluruh pengukuran, menunjukkan variabilitas yang stabil dalam sampel. Implementasi program penurunan tensi menggunakan metode Slow Deep Breathing dan pemberian Apium graveolens serta Black Garlic terbukti efektif menurunkan tekanan darah lansia di Desa Bangun Rejo tahun 2025. Program ini berpotensi diterapkan lebih luas di desa-desa lain sebagai pendekatan promotif-preventif dalam penanganan hipertensi lansia