Utomo, Anggoro Prasetyo
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

IDENTIFIKASI FAKTOR DISKRIMINAN YANG MENENTUKAN FREKUENSI KEDATANGAN PELANGGAN DI CAFE DENGAN METODE ANALISIS DISKRIMINAN Utomo, Anggoro Prasetyo; Vidian, Rhenna
Jurnal Telematika Vol. 7 No. 1 (2011)
Publisher : Yayasan Petra Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61769/telematika.v7i1.44

Abstract

Persaingan ketat bisnis kuliner mengharuskan setiap pelaku usaha menciptakan keunikan yang akan menarik pelanggan mengunjungi bisnis mereka. Dalam bidang usaha cafe terdapat banyak faktor yang dapat dipilih untuk dijadikan daya tarik bagi pelanggan. Untuk meminimaliasi biaya dan resiko investasi pemilik usaha harus memilih faktor yang tepat. Penelitian ini berusaha menemukan faktor-faktor yang menentukan apakah seorang pelanggan akan sering atau jarang mengunjungi cafe. Dengan demikian secara tidak langsung dapat diketahui faktor-faktor yang menentukan laris atau tidaknyasebuah cafe. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner dua tahap dan pengolahan data menggunakan analisis diskriminan. Penelitian menyimpulkan bahwa faktor yang paling mempengaruhi frekuensi kedatangan pelanggan adalah faktor pelayanan cafe dan fasilitas cafe. Intense business competition in the culinary industry force every business owner to create unique value to attract customer. There are numerous factors to be considered in choosing the unique values. To minimize investment cost and risk business owner needs to choose wisely. This research aims to find factors that affect customer visit frequency in a cafe, hence indirectly identifying factors that affect the successfulness of a cafe. Data collection is conducted through two steps of questionnaires. Discriminant analysis will be used in the processing. This research concludes that service factor and facility factor are the most influential to customer visit frequency.
Evaluasi Pelatihan dengan Metode Kirkpatrick Analysis Utomo, Anggoro Prasetyo; Tehupeiory, Karinka Priskila
Jurnal Telematika Vol. 9 No. 2 (2014)
Publisher : Yayasan Petra Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61769/telematika.v9i2.87

Abstract

Evaluasi hasil pelatihan merupakan tahap yang sangat penting dalam pelatihan karena memberikan umpan balik efektivitas training yang dapat digunakan untuk memperbaiki desain pelatihan. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis terhadap hasil evaluasi pelatihan Customer Service (CS) School level 1 dan level 2 dari Kirkpatrick Analysis,  memberikan usulan tindakan yang perlu dilakukan terkait dengan hasil analisis tersebut, dan memberikan usulan berupa alat ukur yang dapat membantu pelaksana training melakukan evaluasi level 3 dari Kirkpatrick Analysis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dimana data-data yang diperoleh, dijabarkan lalu dianalisis. Hasil dari penelitian ini adalah sebagian besar peserta pelatihan merasa puas dengan pelaksanaan pelatihan CS School dan dapat mengerti dengan baik materi-materi yang diberikan saat pelatihan CS School. Peningkatan kualitas trainer dan materi yang disesuaikan dengan tingkat pemahaman awal peserta merupakan usulan yang diberikan untuk meningkatkan efektivitas pelatihan. Usulan alat ukur berbentuk kuesioner yang dapat mengukur, mengolah, dan menganalisis evaluasi pelatihan CS School pada level 3 dari Kirkpatrick Analysis juga diberikan sehingga pelaksana training dapat mengukur dampak pelatihan ini terhadap perbaikan atau peningkatan performansi kerja dari pesertanya.Training evaluation is a very important step in training design because the feedback it generates in improving training effectiveness. This research aim to conduct training evaluation level 1 and 2 of CS School training using Kirkpatrick Analysis, give suggestions to improve training, and propose level 3 evaluation tools. Descriptive analysis will be used to present and analyze data. The evaluation result shows good trainee satisfaction and adequate understanding of the topic given in training. Selecting higher quality trainer and tailoring training materials to trainee's understanding level are the suggestions given to improve training effectiveness. A quastionnaire to measure level 3 training evaluations was also proposed to the management. 
Analisis Pengaruh Iklim Kerja dan Beban Kerja Mental terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen kepada Organisasi Utomo, Anggoro Prasetyo; Tehupeiory, Karinka Priskila
Jurnal Telematika Vol. 10 No. 1 (2015)
Publisher : Yayasan Petra Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61769/telematika.v10i1.122

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat sebuah model yang akan merefleksikan hubungan antara iklim kerja, beban kerja mental, kepuasan kerja, dan komitmen kepada organisasi dari lulusan ITHB yang bekerja sebagai karyawan kontrak di Accenture Sdn. Bhd. Perusahaanmerekrut karyawan-karyawan kontrak untuk mengisi posisi konsultan di  perusahaannya. Iklim kerja dan beban kerja mental diduga mempengaruhi kepuasan kerja dan komitmen kepada organisasi dari para lulusan ITHB yang bekerja sebagai karyawan kontrak. Penelitian ini menggunakan metode analisis data SEM (Structural Equation  Modeling) dan software WarpPLS 2.0 digunakan untuk menguji hipotesis menyangkut hubungan antarvariabel laten dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklim kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Kepuasan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap komitmen kepada organisasi.This research aims to develop a model which reflects the relationship of work climate, mental workload, job satisfaction, and organizational commitment. The sampled population is ITHB graduates who work for Accenture Sdn. Bhd. The company recruits contract workers to fill in consultant position. Work climate and mental workload are suspected to influence job satisfaction and organizational commitment. This research uses structural equation modeling to analyze the relationship and test the hypothesis. The result shows positive and significant relationship between work climate and organizational commitment. Job satisfaction also shown to have positive and significant relationsihp with organizational commitment.
Perancangan Sistem Pengisian dan Pembacaan Data Informasi Benda Kerja pada Flexible Manufacturing System dengan Memanfaatkan Teknologi Radio Frequency Identification Utomo, Anggoro Prasetyo; Setiawan, Ari; Gunarto, Frendy Z.
Jurnal Telematika Vol. 13 No. 2 (2018)
Publisher : Yayasan Petra Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61769/telematika.v13i2.222

Abstract

Flexible Manufacturing System (FMS) is a manufacturing system consists of Computerized Numerical Control (CNC) machines which are integrated with computer-controlled material handling systems. CNC machine is equipped with a pallet buffer for storing work piece waiting to be processed, while another is being processed inside the machining room. The equipment to replace the work piece from the buffer to the machining room, is Automatic Pallet Changer (APC). CNC machine is also equipped with Automatic Tool Changer (ATC). ATC helps changing the cutting tools automatically in each operation. Work pieces have two surfaces to process, each surface is processed in several operations in one stage. For processing the workpiece, the automatic storage and retrieval system (AS/RS) requires information such as part number, number of stages, number and sequence of operation, operation time and type of cutting tool needed. The purpose of this study is to design system for reading and writing product data information in the FMS, using Radio Frequency Identification (RFID) technology. RFID Reader will be placed on loading/unloading station, stacker crane, pallet stocker, CNC machine and buffer per machine, while RFID tag will be placed on pallets. Thus RFID reader will read RFID tag containing unique identity (UID) which will be connected with part number, number of stages, number and sequence of machining operation, operation time, type of cutting tool and location in real time. This data will be used by stacker crane to deliver the work piece according to its purpose.Flexible Manufacturing System (FMS) adalah sistem manufaktur yang tersusun dari mesin-mesin Computerized Numerical Control (CNC) yang terintegrasi dengan sistem penanganan material yang dikendalikan oleh komputer. Mesin CNC dilengkapi sebuah buffer untuk menyimpan benda kerja yang menunggu untuk diproses, sementara sebuah pekerjaan sedang diproses di dalam mesin. Proses penggantian benda kerja dari buffer ke ruang mesin dilakukan menggunakan Automatic Pallet Changer (APC). Mesin CNC juga dilengkapi dengan Automatic Tool Changer (ATC), yaitu alat yang dapat mengganti perkakas potong secara otomatis. Data status pekerjaan merupakan hal terpenting agar FMS dapat beroperasi tanpa awak. Sistem penanganan material berupa automatic storage and retrieval system (AS/RS) akan bekerja secara otomatis berdasarkan informasi berupa: part number, jumlah stage, jumlah dan urutan operasi, waktu operasi dan jenis perkakas potong mana saja yang diperlukan. Informasi ini tersimpan sebagai data produk dan melekat pada benda kerja. Pada penelitian ini akan dirancang sistem pengisian dan pembacaan data informasi benda kerja menggunakan teknologi Radio Frequency Identification (RFID). Rancangan dikembangkan menggunakan RFID reader yang diletakkan pada loading/unloading station, stacker crane, pallet stocker, mesin CNC dan buffer tiap mesin. RFID tag akan diletakkan pada setiap pallet. Dengan demikian RFID reader akan membaca RFID tag yang berisi unique identity (UID) yang akan dihubungkan dengan part number, lengkap dengan informasi jumlah stage, jumlah dan urutan operasi pemesinan, waktu operasi, jenis perkakas potong, serta lokasi secara real-time. Data ini selanjutnya akan digunakan oleh stacker crane untuk mengantar benda kerja sesuai dengan tujuannya.
Perancangan Alat Monitoring Air Conditioner Menggunakan Mikrokontroler Wemos Utomo, Anggoro Prasetyo; Wirawan, Nathan Adi
Jurnal Telematika 2018: Industrial Engineering Seminar and Call for Paper (IESC) 2018
Publisher : Yayasan Petra Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61769/telematika.v0i0.229

Abstract

Comfort in the classroom becomes an important factor to support the lecturing process. One type of comfort that supports the lecture process is thermal comfort. Thermal conditions in the room is influenced by many factors, one of which is air conditioner. An air conditioner monitoring tool is required to maintain thermal comfort in the room. Monitoring tools are needed to measure some important parameters that affect the thermal conditions, such as temperature, humidity, air conditioner power status, human presence, and real time clock. Therefore, this problem solving activity aims to design a monitoring tool air conditioner using Wemos microcontroller. Measurement of temperature and humidity parameters using AM2302 module, air conditioner power status using KY-003 module, human presence using HC-SR501 module, and recorded real time clock using DS3231 module. Monitoring tools are designed to store internally with SD card modules and display sensor data through the Thingspeak portal. Air conditioner monitoring equipment is tested with various thermal conditions in the room. Test results are used to determine the performance of each module. The output that can be generated by the air conditioner monitoring tool is the monitoring data that can be used as feedback to improve the thermal comfort level in the room. Kenyamanan dalam ruang kelas menjadi faktor yang cukup penting untuk mendukung proses perkuliahan. Salah satu jenis kenyamanan yang mendukung proses perkuliahan adalah kenyamanan termal. Kondisi termal dalam ruangan dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah air conditioner. Untuk menjaga kenyamanan termal dalam ruangan dibutuhkan sebuah alat monitoring air conditioner. Alat monitoring dibutuhkan untuk mengukur beberapa parameter penting yang mempengaruhi kondisi termal, diantaranya temperatur, kelembapan, status power air conditioner, keberadaan manusia, serta pencatat waktu real time. Maka dari itu, pemecahan masalah ini bertujuan untuk merancang sebuah alat monitoring air conditioner dengan menggunakan mikrokontroler Wemos. Pengukuran parameter temperatur dan kelembapan menggunakan modul AM2302, status power air conditioner dengan menggunakan modul KY-003, keberadaan manusia dengan menggunakan modul HC-SR501, dan mencatat waktu real time dengan menggunakan modul DS3231. Alat monitoring dirancang agar dapat menyimpan secara internal dengan modul SD card dan menampilkan data sensor melalui portal Thingspeak. Alat monitoring air conditioner diuji coba dengan berbagai kondisi termal ruangan. Hasil pengujian digunakan untuk mengetahui kinerja dari setiap modul yang digunakan untuk mengukur parameter yang ada. Melalui pemecahan masalah ini, output yang dapat dihasilkan oleh alat monitoring air conditioner adalah data hasil monitoring yang dapat digunakan sebagai feedback untuk mengetahui tingkat kenyamanan termal dalam ruangan.