Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penilaian Terhadap Dampak Sosial Integrasi Transportasi Perkotaan Studi Kasus BRT Transjakarta Indonesia Sembiring, Junedi
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 27 No. 6 (2015): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.58 KB) | DOI: 10.25104/warlit.v27i6.807

Abstract

Sejak tahun 1986 analisa dampak lingkungan menjadi komponen kunci dalam perencanaan lingkungan dan infrastruktur dan pengambil keputusan di Indonesia. Setiap kementerian telah membuat istilah dari pengimplementasian analisa dampak lingkungan. Contohnya, di sektor transportsi adalah analisis dampak lalu lintas. Tetapi, analisis dampak sosial di proyek pengembangan transportasi dimana peraturan terakhir dikeluarkan pada tahun 2011 masih memandang sebelah mata mengenai analisis dampak sosial. Dengan kata lain, sektor transportasi masih mengabaikan analisis dampak sosial di proyek transportasi.Perencanaan transportasi yang terintegrasi akan  berhasil secara signifikan jika ada hubungan yang luas dengan area analisis dampak sosial. Analisis dampak sosial adalah proses menganalisis, mengawasi dan mengelola semua dampak  intervensi yang dilaksanakan kepada individu atau komunitas dan interaksi keduanya dengan sekitarnya dengan penyatuan analisis pemangku kepentingan, partisipasi masyarakat dan perjanjian dengan komunitas. Penelitian ini berusaha memaparkan suatu kasus yang dapat  menggunakan analisis dampak sosial secara potensial dalam mengintegrasikan moda transportasi perkotaan di Bus Rapid Transit (BRT) Transjakarta-Indonesia.Dilakukan review dokumendanmembandingkanimplementasi social impact assessment di negara United Kingdom dan Netherland. Kemudian data dianalisismenggunakananalisis content.Hasildaripenelitianini adalah analisis dampak lingkungan dapat digunakan untuk mewujudkan integrasi moda transportasi perkotaan dan juga analisis dampak lingkungan dapat digunakan untuk mewujudkan integrasi antara pemerintah daerah.Mengertiakankarateristiksosialdandampak yang berpotensidapatdigunakanuntukmeningkatkanfasilitasinfrastuktur di BRT Transjakarta.
Perencanaan Partisipasi Menuju Keadilan Sosial Studi Kasus Inklusi Sosial Orang Berkebutuhan Khusus Bagaimana Memberdayakan Orang Berkebutuhan Khusus dalam Perencanaan Transportasi Sembiring, Junedi
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 27 No. 2 (2015): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.906 KB) | DOI: 10.25104/warlit.v27i2.777

Abstract

Participatory planning for disabled people in transportation planning processes has become important. Because, it gives insight in what the disabled-peoples preferences are, improve decision making and advance justice. It is inline with regulation that United Nation made and also Traffic and Road Transportation Act No 9/2009 that  Government of Indonesian was made. But, there are some barriers of participation to include disabled people; it can be time and money consuming. Other problems are related to the accessibility of facilities; physical impairment, unfamiliar procedure and willingness to participate by disabled people.  It is important for the policy makers to know how to empower disabled people and increase their participation in planning processes by considering these barriers. This study investigates how to include disabled people in transportation planning processes.   It provides lessons learned from United Kingdom and Canada as the best practice of inclusion disabled people in transportation planning processes. The inclusion of disabled people is analyzed based on a case study of Bus Rapid Transit-Transjakarta, Indonesia. Data were gathered using interviews, questionnaire, literature and document review. A descriptive qualitative analysis was used to analyze the data. The result show that applied participatory tools to empower disabled people in planning processes was not sufficient enough. A higher level of participation can be strived for by changing the legal framework, investments in accessible facilities, commitment of the government, and the network of organization at international, national, and local level. Last but not least, inclusion disabled people is hard to implement. But, at least we try to make social justice in our services.
Perencanaan Partisipasi Menuju Keadilan Sosial Studi Kasus Inklusi Sosial Orang Berkebutuhan Khusus Bagaimana Memberdayakan Orang Berkebutuhan Khusus dalam Perencanaan Transportasi Sembiring, Junedi
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 27 No. 2 (2015): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/warlit.v27i2.777

Abstract

Participatory planning for disabled people in transportation planning processes has become important. Because, it gives insight in what the disabled-peoples preferences are, improve decision making and advance justice. It is inline with regulation that United Nation made and also Traffic and Road Transportation Act No 9/2009 that  Government of Indonesian was made. But, there are some barriers of participation to include disabled people; it can be time and money consuming. Other problems are related to the accessibility of facilities; physical impairment, unfamiliar procedure and willingness to participate by disabled people.  It is important for the policy makers to know how to empower disabled people and increase their participation in planning processes by considering these barriers. This study investigates how to include disabled people in transportation planning processes.   It provides lessons learned from United Kingdom and Canada as the best practice of inclusion disabled people in transportation planning processes. The inclusion of disabled people is analyzed based on a case study of Bus Rapid Transit-Transjakarta, Indonesia. Data were gathered using interviews, questionnaire, literature and document review. A descriptive qualitative analysis was used to analyze the data. The result show that applied participatory tools to empower disabled people in planning processes was not sufficient enough. A higher level of participation can be strived for by changing the legal framework, investments in accessible facilities, commitment of the government, and the network of organization at international, national, and local level. Last but not least, inclusion disabled people is hard to implement. But, at least we try to make social justice in our services.
Penilaian Terhadap Dampak Sosial Integrasi Transportasi Perkotaan Studi Kasus BRT Transjakarta Indonesia Sembiring, Junedi
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 27 No. 6 (2015): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/warlit.v27i6.807

Abstract

Sejak tahun 1986 analisa dampak lingkungan menjadi komponen kunci dalam perencanaan lingkungan dan infrastruktur dan pengambil keputusan di Indonesia. Setiap kementerian telah membuat istilah dari pengimplementasian analisa dampak lingkungan. Contohnya, di sektor transportsi adalah analisis dampak lalu lintas. Tetapi, analisis dampak sosial di proyek pengembangan transportasi dimana peraturan terakhir dikeluarkan pada tahun 2011 masih memandang sebelah mata mengenai analisis dampak sosial. Dengan kata lain, sektor transportasi masih mengabaikan analisis dampak sosial di proyek transportasi.Perencanaan transportasi yang terintegrasi akan  berhasil secara signifikan jika ada hubungan yang luas dengan area analisis dampak sosial. Analisis dampak sosial adalah proses menganalisis, mengawasi dan mengelola semua dampak  intervensi yang dilaksanakan kepada individu atau komunitas dan interaksi keduanya dengan sekitarnya dengan penyatuan analisis pemangku kepentingan, partisipasi masyarakat dan perjanjian dengan komunitas. Penelitian ini berusaha memaparkan suatu kasus yang dapat  menggunakan analisis dampak sosial secara potensial dalam mengintegrasikan moda transportasi perkotaan di Bus Rapid Transit (BRT) Transjakarta-Indonesia.Dilakukan review dokumendanmembandingkanimplementasi social impact assessment di negara United Kingdom dan Netherland. Kemudian data dianalisismenggunakananalisis content.Hasildaripenelitianini adalah analisis dampak lingkungan dapat digunakan untuk mewujudkan integrasi moda transportasi perkotaan dan juga analisis dampak lingkungan dapat digunakan untuk mewujudkan integrasi antara pemerintah daerah.Mengertiakankarateristiksosialdandampak yang berpotensidapatdigunakanuntukmeningkatkanfasilitasinfrastuktur di BRT Transjakarta.