Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KARAKTERISTIK SIFAT KIMIA TEPUNG KENTANG (Solanum tuberosum L.) VARIETAS ATLANTIK DAN HASIL MODIFIKASI YANG DITANAM DI DATARAN MEDIUM Ajijah, Melia Siti
Pontianak Nutrition Journal (PNJ) Vol 2, No 2 (2019): September 2019
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.185 KB) | DOI: 10.30602/pnj.v2i2.486

Abstract

Kentang merupakan tanaman yang harus ditanam di dataran tinggi pada ketinggian lebih dari 1000 mdpl dan memerlukan suhu optimum 18oC. Namun, saat ini sangat tidak memungkinkan membuka lahan terus-menerus untuk budi daya kentang karena akan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, seperti penebangan hutan, erosi, longsor dan banjir. Maka dilakukan pengembangan kentang di dataran medium (300-700 mdpl). Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik kimia tepung kentang varietas atlantik dari dataran tinggi serta tepung kentang atlantik dan hasil modifikasi secara Heat Moisture Treatment (HMT) yang ditanam di dataran medium. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental menggunakan analisis uji-t pada tingkat kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung kentang dataran tinggi lebih stabil dibanding tepung dataran medium dilihat dari nilai freeze thawing stability. Pada tepung hasil modifikasi HMT menunjukkan bahwa tepung lebih stabil dibanding tepung alami dari dataran medium dan dataran tinggi dilihat dari nilai swelling volume, solubility dan freeze thawing stability.
Perbandingan efektifitas pretreatment ozonolisis dan hydrothermal pressure dalam meningkatkan kandungan tanin dan kafein ekstrak kulit biji kakao (Theobroma cacao L.) Utama, Duhita D; Djali, Mohammad; Cahyana, Yana; Ajijah, Melia Siti
Composite: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 6 No 1 (2024): Februari
Publisher : University of Insan Cendekia Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37577/composite.v6i1.629

Abstract

Kulit biji kakao, yang sering dianggap sebagai limbah dalam proses produksi cokelat, mengandung senyawa-senyawa bioaktif seperti tanin dan kafein. Guna mempermudah ekstraksi senyawa-senyawa bioaktif tersebut, diperlukan metode pretreatment delignifikasi seperti ozonolisis dan hydrothermal pressure. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan efektivitas metode ozonolisis dan hydrothermal pressure dalam meningkatkan perolehan senyawa tanin dan kafein pada ekstrak kulit biji kakao. Pada metode pretreatment ozonolisis menggunakan alat ozonizer, sedangkan pada metode hydrothermal pressure menggunakan alat autoklaf Sementara ekstraksi yang dilakukan yaitu dengan metode maserasi. Metode analisis data yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang diuji dengan Analisis Varian (ANOVA) serta dilanjutkan Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan pretreatment ozonolisis dan hydrothermal pressure sebelum proses ekstraksi terbukti meningkatkan perolehan senyawa bioaktif ekstrak kulit biji kakao. Metode pretreatment tersebut menunjukkan pengaruh positif terhadap perolehan senyawa total tanin dan aktivitas antioksidan, sedangkan pada senyawa kafein tidak menunjukkan pengaruh nyata. Metode pretreatment ozonolisis menunjukkan hasil terbaik dalam meningkatkan perolehan kadar kafein sebesar 49,79% yaitu menjadi sebanyak 1,083 mg/g. sementara metode pretreatment hydrothermal pressure memberikan hasil terbaik dalam meningkatkan perolehan total tanin sebesar 55,19% yaitu menjadi sebanyak 9,42 mg/g. Selain itu diketahui juga bahwa semakin tinggi konsentrasi tanin, semakin tinggi pula nilai aktivitas antioksidan yang dihasilkan.
Karakteristik Sifat Amilografi Tepung Kentang (Solanum tuberosum L.) Varietas Atlantik Dan Hasil Modifikasi Heat Moisture Treatment Yang Ditanam Di Dataran Medium Ajijah, Melia Siti; Utama, Raden Duhita Diantiparamudita
Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Vol. 19 No. 2 (2024): September
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/jtphp.v19i2.10211

Abstract

Potatoes grow optimally in highlands areas at an altitude of more than 1000 meters above sea level (masl) with an ideal temperature of 18°C. However, continuously for potato cultivation in highlands can have negative impacts such as deforestation, erosion, landslides and floods. Therefore, the development of medium plain potatoes (300-700 masl) is increasing. This research aims to identify the amylographic characteristics of Atlantic potato flour from the high plain and atlantic potato flour from medium plain and the effect of modified by Heat Moisture Treatment . This study used an experimental method with t-test analysis. The results showed significant differences between the flour from highlands and medium plains with parameters of amylose content, amylopectin content and gel strength levels. Based on the gel strength value, highland potato flour is more stable than medium plain flour. In HMT modified flour and natural flour from medium plains and highlands there are significant differences in amylose content,  amylopectin content and whiteness. Based on the gel strength value, HMT modified flour shows better stability compared to natural flour from medium plains.
Aktivitas antibakteri ekstrak jahe merah (Zingiber officinale) dalam aplikasi edible film berbasis pati kulit singkong (Manihot esculenta) Lawati, Susi Susi; Utama, Raden Duhita Diantiparamudita; ulfah, triana; Ajijah, Melia Siti; Ramadiyanti, Mita; Adiputra, Rachmat
Composite: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 7 No 2 (2025): Agustus
Publisher : University of Insan Cendekia Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37577/composite.v7i2.894

Abstract

Penggunaan plastik sebagai kemasan bahan pangan telah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi plastik adalah pengemas yang kurang ramah lingkungan karena mempunyai karakter nonbiodegradable. Edible film menjadi alternatif untuk menggantikan plastik pengemas makanan karena bersifat biodegradable. Kulit singkong merupakan limbah agroindustri yang memiliki kandungan pati dan jahe merah memiliki senyawa antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik edible film berbasis pati kulit singkong dan pengaruh ekstrak jahe merah sebagai antibakteri terhadap edible film. Penelitian ini menggunakan desain Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial, yang melibatkan empat variasi konsentrasi pati kulit singkong (3%, 4%, 5%, dan 6%) sebagai perlakuan tunggal. Setiap perlakuan direplikasi sebanyak tiga kali untuk analisis statistik. Hasil penelitian meliputi ketebalan, kuat tarik, elongasi, mudah terurai, dan antibakteri pada perlakuan terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi pati kulit singkong berpengaruh nyata terhadap ketebalan, kuat tarik, dan mudah terurai akan tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap elongasi. Konsentrasi pati kulit singkong P4 6% merupakan perlakuan terbaik.