Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

NILAI BUDAYA DALAM LEGENDA RAKYAT DHARMASRAYA: ANALISIS STRUKTURAL LEVI STRAUSS Ulva, Rusyda
Salingka Vol 16, No 1 (2019): SALINGKA, Edisi Juni 2019
Publisher : Balai Bahasa Sumatra Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/salingka.v16i1.248

Abstract

Legenda sebagai bagian dari cerita rakyat  menyimpan sejumlah informasi sistem budaya seperti norma, filosofi, dan nilai-nilai dalam kehidupan masyarakat. Dalam penelitian ini, legenda yang  diteliti adalah Asal Mula Nagari Bonjol dan Asal Mula Suku Melayu dan Tigo Niniak. Sedangkan, data penelitiannya yaitu kata-kata, kalimat, maupun wacana.  Untuk mengungkap struktur dan representasi nilai budaya  digunakan  teori struktural antropologi C. Levis Strauss.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan simak, rekam, dan catat. Sedangkan, Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Analisis data dilakukan tahap-tahap sebagai berikut: (1) transkripsi data dari bahasa lisan ke dalam bahasa tulis dan mencatat data tertulis, (2) mencari miteme (mytheme) dalam legenda rakyat Dharmasraya (3) menyusun mytheme secara sintagmatis dan paradigmatis (4) mendeskripsikan nilai-nilai budaya dalam legenda rakyat Dharmasraya.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cerita rakyat Dharmasraya berfungsi sebagai alat peringatan bagi masyarakat agar menjaga sikap dan tingkah laku dalam keluarga, di tengah kehidupan bermasyarakat, serta kehidupan berdampingan dengan alam semesta. Cerita rakyat  menjadi pelajaran bagi orang-orang yang melanggar aturan  karena akan mendapatkan ganjaran. Nilai budaya dalam cerita rakyat Dharmasraya meliputi hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam, manusia dengan masyarakat, antar sesama manusia, dan manusia dengan diri sendiri.
DARA JINGGA, WISRAN HADI: PARODI TERHADAP KEKUASAAN Ulva, Rusyda
Salingka Vol 12, No 01 (2015): SALINGKA, EDISI JUNI 2015
Publisher : Balai Bahasa Sumatra Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/salingka.v12i01.33

Abstract

This article uses Dara Jingga research was done by using the postmodern parody theory of Linda Hutcheon. Parody theory is utilized to find the implicit and explicit meanings as a new interpretation of the mythical and historical background of Dara Jingga script play. In so doing, it can reveal the author criticisms as an implementation of parodies in this act.  The result of this research points outthat the playscript of Dara Jingga is a parody of Dara Jingga or Bundo Kanduang myth and Pamalayu history text. Parody in this script play is a media used by the author to give a critical  criticisms toward power that are being passed on among others: criticizing authoritarian government form which prevents the freedom of expressing opinion, criticizing the power holder that monopolizes history, and criticizing power that is carried on with violence