Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMERIKSAAN INDEKS MEMORI, MMSE (MINI MENTAL STATE EXAMINATION) DAN MOCA-INA (MONTREAL COGNITIVE ASSESTMENT VERSI INDONESIA) PADA KARYAWAN UNIVERSITAS YARSI Luthfiana, Anna; Harliansyah, Harliansyah
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 27, No 2 (2019): MEI-AGUSTUS 2019
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.576 KB) | DOI: 10.33476/jky.v27i2.1116

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memeriksa indeks memori melalui alat QRMA (Quantum Resonance Magnetic Analyzer) ,pemeriksaan MMSE (Mini Mental State Examination) dan MoCA Ina (Montreal Cognitive Assestment versi Indonesia) terhadap karyawan  Universitas YARSI. Hasil penelitian Indeks Memori terhadap 30 karyawan Univerisitas YARSI secara QRMA diperoleh nilai normal (Z score 0,442 ? 0, 871) adalah 9 orang (30%) , menurun ringan 17 orang (56,67%) dan menurun sedang-berat 4 orang (13,33%). Selanjutnya hasil analisa MMSE dengan nilai normal (26 sampai 30)  adalah 18 orang (60%) dan penurunan ringan 12 (40%) . Adapun analisa secara MoCA Ina dengan nilai normal  (26 sampai 30) menunjukkan tingkatan normal 9 orang (30%), menurun ringan 17 orang (56,67%) dan menurun sedang-berat 4 orang (13,33%). Dari ketiga parameter  di atas terdapat 7 orang (23,33%) dengan semua pemeriksaan menunjukkan hasil yang normal. Terdapat 11 orang (36,67%) dari ke tiga hasil pemeriksaan menunjukkan penurunan fungsi kognitif dan penurunan indeks memori terutama pada mereka yang berusia di atas 45 tahun. Selanjutnya 10 orang (33,33%) dengan ke dua parameter pemeriksaan yang mengalami penurunan, serta 2 orang (6,67%) dengan satu parameter pemeriksaan mengalami penurunan memori. Berdasarkan kepustakaan, usia berhubungan dengan penurunan fungsi memori/daya ingat. Tapi pada penelitian ini kami menemukan responden usia 40 tahun mengalami penurunan kognitif pada ke 3 parameter terutama fungsi atensi dan fungsi visuo spatial. Pemeriksaan  MMSE terutama untuk menilai fungsi kognitif secara umum (fungsi atensi, bahasa,memori/daya ingat, visuo spatial dan fungsi eksekutif. Sedangkan MoCA Ina merupakan parameter untuk menilai gangguan fungsi kognitif dengan kekhususan fungsi atensi dan visuo spatial. Dari pemeriksaan Indeks memori secara QRMA, pemeriksaan MMSE dan pemeriksaan MoCA Ina, menunjukkan telah terjadi penurunan indeks memori pada karyawan yang umumnya berusia lebih dari 45 tahun, hal ini di pastikan akibat adanya sel neuron yang mengalami degeneratif akibat pengaruh stres oksidatif sehingga berpengaruh terhadap kualitas kesehatan secara keseluruhan.
Pemeriksaan Fungsi Hati Terhadap Karyawan Universitas YARSI Menurut Analisa Quantum Magnetik Resonansi Harliansyah, Harliansyah; Luthfiana, Anna
Majalah Kesehatan Pharmamedika Vol 11, No 2 (2019): DESEMBER 2019
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/mkp.v11i2.1323

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memeriksa fungsi hati terhadap karyawan Universitas YARSI yang memenuhi kriteria inklusi dengan menggunakan instrumentasi Analisis Quantum Magnetik Resonansi. Pemeriksaan fungsi hati dapat digunakan untuk skrening efektifitas atau gangguan hati, membantu atas prediksi perkembangan penyakit serta tindak lanjut atas responsi dan evaluasi seperti autoimun. Sinyal-sinyal gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh tubuh manusia dapat menentukan status kesehatan tubuh. Dari penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut: Indeks massa tubuh (Kg/m2) pada lelaki (N=13) 23,39 ± 3,29 dan pada perempuan (N=12) 25,77 ± 3,75; metabolisme protein (lelaki) 145,65 ± 28,15 dan 157,28 ± 40,51 (perempuan); fungsi produksi energi (lelaki) 0,84 ± 0,10 dan 0,84 ± 0,08 (perempuan); fungsi detoksifikasi (lelaki) 0,47 ± 0,24 dan 0,65 ± 0,22 (perempuan); fungsi sekresi empedu (lelaki) 0,57 ± 0,13 dan 0,59 ± 0,15 (perempuan); level lemak hati (lelaki) 0,46 ± 0,16 dan 0,56 ± 0,14 (perempuan).Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa indeks massa tubuh, metabolisme protein dan Level lemak hati berbeda nyata antara subjek lelaki dan perempuan. Metabolisme protein dapat berbanding langsung terhadap level lemak hati. Ini menunjukkan bahwa degradasi protein yang menghasilkan asam amino bebas dapat digunakan sebagai prekursor pada biosintesa lemak melalui reaksi deaminasi oksidatif. Disini kita membahas bagaimana penggunaan alat Analisis Quantum Magnetik Resonansi.dapat digunakan sebagai metode terbaru dalam prediksi kesehatan manusia.
Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Fungsi Kognitif Pada Lansia Di Posyandu Lansia Kelurahan Rambutan Kecamatan Ciracas Kota Jakarta Timur dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam: The Relationship Between Physical Activity and Cognitive Function in The Elderly at The Elderly Posyandu, Rambutan Village, Ciracas District, East Jakarta City and its Review According to Islamic Views Regina Amanda Putri; Luthfiana, Anna; Prasetyo, Edi
Junior Medical Journal Vol. 2 No. 5 (2024): Januari 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v2i5.4101

Abstract

KATA KUNCI Lansia, Aktivitas Fisik, Fungsi Kognitif, Kesehatan, Fisik ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara aktivitas fisik dan fungsi kognitif pada lansia di Posyandu Lansia Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas, Kota Jakarta Timur. Melalui pendekatan kuantitatif dengan desain studi deskriptif analitik dan penelitian cross-sectional, data dikumpulkan dari 84 responden lansia menggunakan kuesioner Mini-Mental State Examination (MMSE) untuk mengukur fungsi kognitif dan Indeks Barthel untuk mengukur aktivitas fisik. Hasil analisis data menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dan fungsi kognitif pada lansia (p-value = 0,033). Mayoritas responden menunjukkan tingkat kemandirian dalam aktivitas fisik, namun terdapat variasi tingkat kemandirian tersebut. Gangguan kognitif, terutama pada aspek memori dan bahasa, terlihat pada responden dengan fungsi kognitif normal. Temuan ini mengakui pentingnya perawatan dan penghormatan terhadap lansia serta mendukung aktivitas fisik sebagai upaya menjaga kesehatan. Menjaga aktivitas fisik secara teratur dapat memainkan peran kunci dalam memelihara dan meningkatkan fungsi kognitif lansia yang menekankan pentingnya menjaga kesehatan. Menjaga aktivitas fisik secara teratur dapat memainkan peran kunci dalam memelihara dan meningkatkan fungsi kognitif lansia, sesuai dengan nilai-nilai Islam yang menekankan pentingnya menjaga kesehatan. KEYWORDS Elderly, Physical Activity, Cognitive Function, Health, Physical ABSTRACT This study aims to evaluate the relationship between physical activity and cognitive function in elderly people at the Posyandu for the Elderly, Rambutan Village, Ciracas District, East Jakarta City. Through a quantitative approach with a descriptive analytical study design and cross-sectional research, data was collected from 84 elderly respondents using the Mini-Mental State Examination (MMSE) questionnaire to measure cognitive function and the Barthel Index to measure physical activity. The results of data analysis show that there is a significant relationship between physical activity and cognitive function in the elderly (p-value = 0,033). The majority of respondents indicated a level of independence in physical activity, but there were variations in the level of independence. Cognitive impairment, especially in aspects of memory and language, was seen in respondents with normal cognitive function. This finding is recognizes the importance of caring for and respecting the elderly and supports physical activity as an effort to maintain health. Maintaining regular physical activity can play a key role in maintaining and improving the cognitive function of the elderly, in accordance values ​​which emphasize the importance of maintaining health. Maintaining regular physical activity can play a key role in maintaining and improving the cognitive function of the elderly, in accordance with Islamic values ​​which emphasize the importance of maintaining health.
Hubungan antara Fungsi Kognitif dengan Kejadian Depresi pada Lansia di Posyandu Lansia Kelurahan Rambutan Kecamatan Ciracas Kota Jakarta Timur dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam Naura A. Aprilla; Prasetyo, Edi; Luthfiana, Anna; Arsyad, Muhammad
Junior Medical Journal Vol. 2 No. 4: December 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v2i4.4102

Abstract

KATA KUNCI Lansia, Fungsi Kognitif, Depresi, hubungan, gangguan. ABSTRAK Proses penuaan pada lansia mampu mengakibatkan degeneratif pada fungsi fisiologis, kognitif, psikologis, dan sosial. Beberapa individu yang mengalami kesulitan dan tidak dapat beradaptasi dengan keadaan ini dapat menyebabkan terjadinya depresi. Studi ini mengeksplorasi hubungan antara fungsi kognitif dan tingkat depresi pada lansia di Posyandu Lansia Kelurahan Rambutan, Jakarta Timur. Penelitian yang dilaksanakan memakai jenis penelitian analitik mengenakan pendekatan cross-sectional. Data diambil memakai kuisioner MMSE (Mini Mental State Examination) beserta GDS (Geriatric Depression Scale), serta dianalisis menggunakan program SPSS versi 27.0. setelahnya, data dilakukan analisis mengenakan analisis Univariat beserta Bivariat. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi gangguan kognitif terhadap lansia di Posyandu Lansia Kelurahan Rambutan Kecamatan Ciracas Kota Jakarta Timur diketahui bahwa 84 lansia yang diwawancarai, terdapat 31 responden mengenakan tingkat fungsi kognitif normal beserta 53 responden mempunyai gangguan fungsi kognitif. Prevalensi tingkat depresi normal sebanyak 57 responden dan 27 responden lainnya mengalami depresi. Analisis bivariat memperlihatkan bahwasannya adanya hubungan diantara fungsi kognitif pada kejadian depresi. Hasil memperlihatkan adanya hubungan diantara fungsi kognitif terhadap depresi, dimana seseorang yang mengalami depresi, maka akan mengalami kesulitan dalam menjaga keseimbangan pikiran. Dalam pandangan islam, terdapat hubungan diantara fungsi kognitif terhadap depresi, dimana seseorang yang mengalami depresi, maka akan mengalami kesulitan dalam menjaga keseimbangan antara pikiran untuk memercayai kehendak Allah SWT dan membuatnya merasa khawatir. KEYWORDS Elderly, Cognitive Function, Depression, Relationships, Disorders ABSTRACT The aging process in the elderly can cause degeneration in physiological, cognitive, psychological and social functions. Some individuals who experience difficulties and cannot adapt to this situation can cause depression. This study explores the relationship between cognitive function and the Occurrence depression in the elderly at the Posyandu for the Elderly, Rambutan Village, East Jakarta. This research uses analytical research with a cross-sectional approach. Data were collected using the Mini Mental State Examination (MMSE) and Geriatric Depression Scale (GDS) questionnaires, and analyzed using the SPSS version 27.0 program. Next, the research data was analyzed using Univariate and Bivariate analysis. The results of the research show the prevalence of cognitive impairment in the elderly at the Posyandu for the Elderly, Rambutan Village, Ciracas District, East Jakarta City. It is known that of the 84 elderly people who were interviewed, there were 31 respondents with a normal level of cognitive function and 53 respondents with impaired cognitive function. The prevalence of normal levels of depression was 57 respondents and 27 other respondents experienced depression. Bivariate analysis showed that there was a relationship between cognitive function and depression level. The result, there is a relationship between cognitive function and depression, where someone who is depressed will experience difficulty in maintaining a balance between thoughts of trusting. In the Islamic view, there is a relationship between cognitive function and depression, where someone who is depressed will experience difficulty in maintaining a balance between thoughts of trusting the will of Allah SWT and making him feel worried.