Lorenza, Dhina
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DAN PERILAKU TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) DI DESA TALOK KECAMATAN KRESEK Ariano, Alvin; Retno Bashirah, Ayu; Lorenza, Dhina; Nabillah, Muthiah; Noor Apriliana, Santi; Ernawati, Kholis
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 27, No 2 (2019): MEI-AGUSTUS 2019
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.383 KB) | DOI: 10.33476/jky.v27i2.1119

Abstract

Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting untuk diperhatikan, karena merupakan penyakit akut dan bahkan dapat menyebabkan kematian pada balita di berbagai negara berkembang termasuk Indonesia. Salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya ISPA adalah lingkungan dan perilaku masyarakat. Tiga Faktor lingkungan juga dapat disebabkan dari pencemaran udara dalam rumah seperti asap rokok, asap dari dapur karena memasak dengan kayu bakar serta kebiasaan menggunakan obat nyamuk bakar didalam rumah. Beberapa perilaku penduduk yang dapat menimbulkan terjadinya ISPA antara lain meludah sembarangan, membakar sampah, kebiasaan merokok, kebiasaan membuka jendela, dan kebiasaan tidur. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dan desain penelitiannya berupa cross-sectional. Data yang diambil merupakan data primer dengan teknik wawancara terpimpin menggunakan kuesioner mengenai faktor lingkungan rumah dan perilaku. Dari 28 responden warga binaan diketahui bahwa terdapat kejadian ISPA pada 23 orang (82,1%), terdapat rumah tidak sehat 23 rumah (82,1%), dan perilaku kurang baik 12 orang (42,9).Dari hasil analisis didapatkan nilai P=0,007 terhadap lingkungan, dan p=0,03 terhadap perilaku risiko. terdapat hubungan signifikan faktor lingkungan dan perilaku terhadap Kejadian ISPA.
Determination of Malondialdehyde (MDA) Levels In The Saliva of Man Smokers Age 45 - 59 Years Lorenza, Dhina; Harliansyah, Harliansyah
International Journal of Health and Pharmaceutical (IJHP) Vol. 5 No. 3 (2025): August 2025 (Indonesia - Malaysia)
Publisher : CV. Inara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51601/ijhp.v5i3.435

Abstract

Background: Smoking can cause health problems. In elderly smoking has become a habit in continuing the previous habit, even smoking habit tends to simply continue without the accompaniment of strong reasons, and these habits become addictive. Riskesdas research results showed that 65.6% of men smoked in 2007 and other research showed that 67% of men smoked in 2011, the prevalence of smoking continues to increase both men and women. Cigarette smoke can cause oxidative stress which is characterized by increased levels of MDA (malondialdehyde) as a marker of oxidative stress in the cell membrane. Objective: This study aimed to determine the effect of smoking on salivary MDA levels in smokers aged 45-59 years. Methods: The study was descriptive cross sectional analytic. The primary data used in this study. Determination of the population in the sample using quota sampling. The data obtained were analyzed with SPSS ver24 32bit for windows to see a comparison of MDA levels between smokers and nonsmokers. Results: From the analysis results data obtained in male smokers 0.503 ± 0.108, while nonsmokers 0.190 ± 0.047. Based on the results seen that MDA levels of salivary male smokers are higher than male nonsmokers with p value = 0.001. Conclusion: Increased levels of MDA can be found in smokers with the influence of smoking behavior conducted in men aged 45-59 years. This can be proven by the P value 0.001 that shows these results significantly, where there is a difference between MDA levels in smokers and nonsmokers.