Ningrum, Sri Ratna
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KONSELING BAGI ANAK YANG BERKONFLIK DENGAN HUKUM DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KELAS II BANDUNG Ningrum, Sri Ratna
Pekerjaan Sosial Vol 18, No 2 (2019): PEKSOS
Publisher : Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.288 KB) | DOI: 10.31595/peksos.v18i2.199

Abstract

Konseling merupakan proses di mana Anak dibantu secara pribadi agar dapat merasa dan berperilaku secara lebih memuaskan sehingga dapat mengembangkan perilaku yang lebih efektif dalam berhubungan dengan lingkungannnya. Konseling perlu diberikan kepada Anak yang sedang menjalani pembinaan di LPKA karena secara psikologis Anak berada pada situasi yang tidak mengenakkan, di mana ia harus berada jauh dari keluarga, harus menghadapi situasi di mana ia merasa dikucilkan oleh lingkungannya. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konseling bagi Anak dilaksanakan oleh LPKA Kelas II Bandung. Untuk dapat memperoleh gambaran dan pemahaman mengenai hal tersebut maka dipilih pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian secara holistik dengan empat orang informan. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data dilakukan melalui uji kredibilitas, peningkatan ketekunan, triangulasi, uji transferabilitas, uji dependabilitas, dan uji komfirmabilitas. Hasil penelitian Konseling Bagi Anak Yang Berkonflik Dengan Hukum di LKPA Kelas II Bandung menunjukkan bahwa konseling bagi Anak yang berkonflik dengan hukum di LPKA Kelas II Bandung merupakan bagian dari pemenuhan hak Anak sesuai dengan Pedoman Perlakuan Anak di LPKA. Harapan informan agar lebih banyak pihak yang peduli dan bekerjasama dalam memberikan pelayanan kepada Anak, termasuk pelayanan konseling, maka pekerja sosial dapat menjadi bagian yang penting dalam proses ini sehingga penanganan Anak yang berkonflik dengan hukum dapat dilakukan secara komprehensif
Konsep Diri Anak Korban Kekerasan Seksual di Pusar Pelayanan Terpadu Jayandu Widuri Kabupaten Pemalang Berliannanda, Anugrah Fitria; Maryami, Ami; Ningrum, Sri Ratna
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 23 No 2 (2024): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v23i2.1359

Abstract

Sexual violence against children is a critical issue in Indonesia, with significant impacts on victims' physical and psychological development, especially their self-concept. This study explores the self-concept of child victims of sexual violence at the Jayandu Widuri Integrated Service Center, Pemalang Regency, focusing on the social dimension. Utilizing the Tennessee Self-Concept Scale (TSCS), this research analyzes how trauma disrupts victims' ability to build trust and interact socially. Findings reveal that victims often experience isolation, social stigma, and difficulties in establishing interpersonal relationships. These challenges underscore the need for effective interventions to rebuild their self-concept and reduce social stigma. The study employs a combination of quantitative and qualitative methods, including structured interviews and thematic analysis, to evaluate the effectiveness of Social Group Work interventions. Results indicate that group-based activities, such as peer support and social simulations, significantly improve victims' social skills and confidence. Additionally, family involvement plays a critical role in reinforcing emotional support and facilitating recovery. However, deep-seated trauma and societal stigma remain barriers to effective rehabilitation, highlighting the importance of creating a supportive and inclusive environment.This research emphasizes the necessity of a holistic approach in addressing the multifaceted impacts of sexual violence on children. By integrating psychological, social, and community-based interventions, the findings advocate for the expansion of community rehabilitation programs like those at Jayandu Widuri. These insights provide a foundation for developing more inclusive policies and practices to ensure the optimal recovery of child victims, allowing them to reintegrate into society with a renewed sense of self-worth and confidence.