Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERBANDINGAN PENYULUHAN MEDIA VIDEO DENGAN LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS TRUCUK 2, KLATEN Wahyuni, Sri; Wintoro, Piscolia Dynamurti; Qoyyimah, Anna Uswatun; Angelina, Amanda Putri
INVOLUSI: Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 14 No 1 (2024): Vol. 14, No. 1 Januari 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/involusi.v14i1.940

Abstract

Danger signs of pregnancy are signs that indicate danger that occurs during pregnancy. If the danger signs of pregnancy are not detected, it can result in the death of both the baby and the mother. This study aims to determine the level of knowledge of pregnant women about the danger signs of pregnancy before and after being given counseling with video media and leaflets, to find out the comparison of counseling with video media and leaflets about the danger signs of pregnancy, to find out that counseling with video media is better in increasing mother's knowledge. This research method is a quasi-experimental design with a pretest-posttest with control group. The population in this study were 32 pregnant women at the Trucuk 2 Public Health Center Klaten. Sampling using total sampling, the number of samples in this study were 32 pregnant women who came during the counceling which were divided into 2 groups, the experimental group of 16 pregnant women and the control group of 16 pregnant women. The instrument used in this research is a questionnaire. The results of this study were analyzed using the T-Paired Test, the results obtained p-value (0.031 <0.05), meaning that there is a significant difference between video media and leaflets. The conclusion of this study is the knowledge of pregnant women before and after being given video media and leaflets has increased, there is a significant difference between video media and leaflets, video media is better in increasing knowledge. Suggestions from this study are to provide information and education to pregnant women using interesting video media about the danger signs of pregnancy.
KEBIASAAN KELUARGA MEMPENGARUHI STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JAMBUKULON KLATEN Wahyuningsih, Endang; Wintoro, Piscolia Dynamurti; Mediana, Irfa Fehbi
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 12th University Research Colloquium 2020: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting adalah keadaan tinggi balita yang tidak sesuai denganumur dengan indikator pengukuran TB/U kurang dari -2 SD berdasarkanWorld Health Organization (WHO). Faktor-faktor stunting sepertipengasuhan anak yang kurang tepat, asupan makanan yang tidak adekuat,dan riwayat pemberian ASI Eksklusif serta berbagai faktor lingkungan lainnya. Kebiasaan keluarga adalah perilaku yang dilakukan secara terus-menerus di dalam keluarga. Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui bagaimana kebiasaan keluarga mempengaruhi stunting pada balita usia24-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Jambukulon Klaten.Metode penelitian ini menggunakan rancangan survey analitikdengan pendekatan waktu cross sectional. Populasi dalam penelitian iniadalah ibu yang mempunyai balita di Wilayah Kerja PuskesmasJambukulon Klaten pada bulan November 2019 sebanyak 1.650 balita.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknikpurposive sampling dengan jumlah sampel 65 ibu dari balita stunting usia24-59 bulan. Analisa data menggunakan Uji Spearman rho.Hasil penelitian sebagian besar responden mempunyai kebiasaankeluarga yang baik sebanyak 50 responden (76,9%) dengan kategoripendek 40 balita (61,5%) dan kategori sangat pendek 10 balita (15,4%).Responden dengan kebiasaan keluarga yang kurang sebanyak 15responden (23,1%) dengan kategori pendek 7 balita (10,8%) dan kategorisangat pendek 8 balita (12,3%).Kesimpulan dalam penelitian ini adalah kebiasaan keluarga dapatmempengaruhi stunting pada balita usia 24-59 bulan di Wilayah KerjaPuskesmas Jambukulon Klaten dengan nilai p=0,011 (p<0,05). Sarankepada orang tua untuk meningkatkan pengetahuan dan deteksi dinitentang permasalahan pertumbuhan pada anak salah satu adalah stunting.
Hubungan Kekurang Energi Kronik pada Ibu Hamil dengan Kejadian Stunting Di Klaten Rohmawati, Wiwin; Wintoro, Piscolia Dynamurti; Sari, Tia Wulan
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Balita merupakan salah satu kelompok umur yang rawan gizi. Salah satu masalah gizi yang masih utama pada balita yaitu masalah gizi kronik atau disebut juga stunting. Pertumbuhan pada masa ini penting karena merupakan salah satu indikator kesehatan di masa dewasa. Menurut Riset Kesehatan Daerah tahun 2018 di Indonesia prevalensi stunting mencapai angka 30,8% dengan proporsi status gizi sangat pendek 11% dan pendek 19,3%. Sedangkan data dari Jawa Tengah sebanyak 28,5% dan data dari Klaten sebanyak 31,29%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kekurangan energi kronik paad ibu hamil dengan kejadian stunting di Puskesmas Juwiring. Metode penelitian ini adalah retrospektif dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini yaitu balita stunting usia 24-60 bulan sebanyak 148 balita. Teknik pengambilan sampel menggunakan Teknik Simple Random Sampling diperoleh 37 balita. Instrumen yang digunakan lembar dokumentasi. Data dianalisa menggunakan chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan kekurangan energi kronik pada ibu hamil dengan kejadian stunting di Puskesmas Juwiring periode Januari – Desember 2019 adalah sebagian besar responden mempunyai riwayat status gizi Tidak Kurang Energi Kronik yaitu sebanyak 20 orang (54,1 %) dengan kategori pendek 10 balita (76,92%) dan sangat pendek 2 balita (100%). Nilai chi square hitung adalah 12,151 dengan p=0,002 (p < 0,05).