Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Maskulinitas dan Relasi yang Termediasi dalam Perfect Strangers Rizal, Iqbal Abdul; Prabasmoro, Tisna; Adipurwawidjana, Ari J.
Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial Vol. 8 No. 1 (2024): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/satwika.v8i1.32603

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji performativitas maskulinitas dalam relasi langsung dan termediasi oleh telepon seluler yang disajikan Perfect Stranges (2022). Perfect Strangers (2022) yang bergenre drama komedi, menyajikan hubungan yang termediasi menimbulkan kekaburan dalam identitas gender yang memengaruhi performativitas maskulinitas tokoh laki-laki karena adanya mediasi telepon seluler. Fase gerhana bulan dalam Perfect Strangers (2022) menjadi media film untuk menyampaikan komedi yang memuat permasalahan terkait performativitas maskulinitas. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan naratologi film dengan mengelaborasi gagasan maskulinitas Connell, gagasan performativitas gender Judith Butler, dan gagasan Cerulo & Ruanie terkait relasi yang termediasi.  Penelitian akan mengkaji penyajian sinematik hubungan antara performativitas maskulinitas dalam relasi yang termediasi oleh telepon seluler dalam Perfect Strangers (2022) versi Indonesia. Penelitian ini menunjukkan bahwa dalam Perfect Strangers performativitas gender melalui telepon seluler digambarkan menimbulkan kekaburan dalam hubungan fisik atau relasi tatap muka. Performativitas gender yang mengacu pada penampilan dan tindakan berulang dalam hubungan tatap muka berbeda dengan relasi yang termediasi dapat digunakan untuk menutupi jati diri yang sebenarnya termasuk identitas seksual. Individu nonheteronormatif dapat menyembunyikan identitas seksualnya dalam hubungan relasi yang termediasi.   This study aims to examine the performativity of masculinity in direct and mediated relationships by cell phones presented in Perfect Strangers (2022). Perfect Strangers (2022), a comedy-drama genre, presents a mediated relationship that causes blurring in gender identity that affects the masculinity performativity of male characters due to the mediation of cell phones. The lunar eclipse phase in Perfect Strangers (2022) becomes a film medium to convey comedy that contains problems related to masculinity performativity. This research is analyzed using film narratology by elaborating on Connell's idea of masculinity, Judith Butler's idea of gender performativity, and Cerulo & Ruanie's idea of mediated relationships.  The research will examine the cinematic presentation of the relationship between masculinity performativity in cell phone-mediated relationships in the Indonesian version of Perfect Strangers (2022). This research shows that in Perfect Strangers, gender performativity through cellular phones is depicted as causing blurring in physical or face-to-face relationships. Gender performativity which refers to the appearance and repetitive actions in face-to-face relationships in contrast to mediated relationships can be used to mask true identities including sexual identity. Non-heteronormative individuals can hide their sexual identity in mediated relationships
ANALISIS KALIMAT MAJEMUK SUBORDINATIF DENGAN SATU KLAUSA ATASAN DAN DUA ATAU LEBIH KLAUSA BAWAHAN DALAM BAHASA RUSIA Purnama Dewi, Anggraeni; Fauziyah Rohmah, Siti Hasna; Rizal, Iqbal Abdul
Journal of Linguistic Phenomena (JLP) Vol 3, No 2 (2025): Journal of Linguistic Phenomena, Januari 2025
Publisher : Direktorat Pendidikan dan Internasionalisasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jlp.v3i2.55074

Abstract

Penelitian ini berjudul Analisis Kalimat Majemuk Subordinatif dengan Satu Klausa Atasan dan Dua atau Lebih Klausa Bawahan dalam Bahasa Rusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kelas kata apa saja yang diacu oleh klausa bawahan pada klausa atasan, mengidentifikasi fungsi sintaksis yang diisi oleh klausa-klausa bawahan dalam kalimat majemuk subordinatif, serta makna apa saja yang dimiliki oleh klausa bawahan tersebut. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, yang memperhatikan bentuk, susunan dan hubungan antara satuan lingual. Data penelitian diambil dari roman berbahasa Rusia karya A.N. Tolstoj yang berjudul “Voskresenie” terbitan Pravda, Moskwa tahun 1918. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas kata yang dapat diacu oleh klausa bawahan pada klausa atasan dapat diisi oleh kelas kata nomina, ajektiva, pronomina, verba, dan adverbia. Fungsi sintaksis yang dimiliki klausa bawahan dapat berupa subjek, predikat, objek, dan keterangan. Makna yang dimiliki oleh klausa bawahan meliputi makna objektif, tujuan, temporal, atributif, lokatif, kausal, dan konsesif.
REPRESENTASI BUDAYA MELALUI ANALISIS SEMIOTIKA PADA LAGU KUDA SUMEDANG: REPRESENTASI BUDAYA MELALUI ANALISIS SEMIOTIKA PADA LAGU KUDA SUMEDANG Purnama Dewi, Anggraeni; Rizal, Iqbal Abdul
Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora Vol 6 No 3 (2024): Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora (JKBH), Oktober, 2024
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/jkbh.v6i3.274

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk memaparkan makna yang terkandung dalam lagu Kuda Sumedang karya Mang Memed. Lagu Kuda Sumedang merupakan salah satu lagu daerah Jawa Barat yang diciptakan dalam bahasa Sunda. Melalui penelitian ini, pendalaman mengenai makna dalam lagu akan dikaji dengan penanda dan petanda dalam setiap liriknya. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pemaparan deskriptif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan semiotika Roland Barthes yang berfokus pada penanda dan petanda untuk memahami budaya. Objek dalam penelitian ini adalah lagu Kuda Sumedang karya Mang Memed yang terdiri atas empat bait, dan setiap bait terdiri atas empat larik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lagu Kuda Sumedang bermakna sebagai media pengenalan budaya kota Sumedang, yang salah satunya diwakili oleh seni Bangréng Kuda Rénggong. Selain itu, dalam lagu Kuda Sumedang dijelaskan setiap aspek-aspek pertunjukan seni Bangréng Kuda Rénggong mulai dari aspek fungsi, cara kesenian ditampilkan, dan suasana yang tergambar selama pertunjukan.