Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Kadar Siklamat Dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Pada Minuman Jajanan Sekolah Di Kota Palu Maudu, Rusli; Hafid, Fahmi; Dewi Susetiyany Ichsan
Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 13 No. 1 (2019): May
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v13i1.27

Abstract

Siklamat adalah pemanis buatan yang diproses secara kimiawi. Siklamat tidak boleh dipakai pada hasil pangan untuk bayi, anak batita, ibu hamil serta ibu menyusui. Batas maksimum penggunaan Siklamat adalah 0-11 mg/kg berat badan. Tujuan penelitian untuk mengetahui kadar siklamat pada minuman jajanan sekolah di Kota Palu, Penelitian ini menggunakan metode observasi di 8 (delapan) lokasi di Kota Palu pada tanggal 8-24 Agustus 2018. Analisis kadar Siklamat di Balai Pengawas Obat dan Makanan di Palu. Sampel sebanyak 20 minuman jajajan diperoleh dengan cara accidental sampling. Metode analisis dengan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar siklamat pada minuman jajanan sekolah di Kota Palu yang melebihi ambang batas perka BPOM < 350 mg/Kg sebanyak 35% dengan kadar 514,63 hingg 2963,43 mg/Kg. Disarankan agar melakukan penelitan lebih lanjut tentang pengetahuan, sikap dan perilaku penjaja minuman dilokasi yang melebihi ambang batas perka BPOM <350 mg/Kg serta edukasi tentang gerakan masyarakat sadar pangan
TREND AND PREVALENCE OF STUNTING IN CHILDREN UNDER TWO YEARS FROM 2007- 2016 IN CENTRAL SULAWESI nasrul, nasrul; maudu, rusli; hafid, fahmi
Preventif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2017)
Publisher : Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/preventif.v8i2.93

Abstract

Background & Objective: Trend and prevalence of stunting are required to see the success of communityhealth nutrition outcomes over time. The purpose of this research is to know the trend and stuntingprevalence in baduta year 2007, 2011 and year 2016 in Central Sulawesi. Material and Method : Thisresearch used a retrospective cohort design. This research is conducted on June 7, 2017 until October 3, 2017in Palu City and Donggala Regency Central Sulawesi. The population in this study was the data sets of PSGin 2007, 2011 and 2016 as much as 16,105. Samples were 6391 sets of data baduta. Results: Prevalence ofstunting in 2007, 2011 and 2016 was 32.3%, 31.5% and 26.0%, respectively. In the last 9 years there was a6.2% decline or an average of 0.6% per year. Conclusion: The prevalence of Baduta in 2007, 2011 and2016 consecutively was 32.3%, 31.5% and 26.0%. Prior programs that have been undertaken by the healthdepartment are continued by improving cross-sectoral cooperation in sensitive programs the first 1000 daysof life. The highest stunting problem in the 12-23 month age group means stunting prevention focuses onstrengthening the complementary feeding program.