Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

INVENTARISASI JENIS DAN TIPE PERTUMBUHAN KARANG DI PERAIRAN PULAU METI KABUPATEN HALMAHERA UTARA Fendjalang, Sophia N. M.; Payer, Doni; Rupilu, Krisostomus; Bunga, Selvanda; Sohe, Yefibert
Hibualamo : Seri Ilmu-Ilmu Alam dan Kesehatan Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : LPPM Universitas Hein Namotemo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lingkungan perairan mempengaruhi tipe pertumbuhan (Lifeform) karang. Untuk mengetahui jenis dan tipe pertumbuhan karang di perairan Pulau Meti Kecamatan Tobelo Timur Kabupaten Halmahera Utara, penelitian ini dilakukan pada bulan April ? Juni 2016 dengan menggunakan metode Line Intercept Transec (LIT) dan metode Photo Line Intercept Transec (PLIT). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa tipe pertumbuhan karang yang ditemukan di perairan Pulau Meti sebagian besar didominasi oleh karang dengan tipe pertumbuhan non acropora sebanyak 8 tipe pertumbuhan dan 5 tipe pertumbuhan karang acropora. Kondisi ini disebabkan karena perairan Pulau Meti merupakan tipe perairan terbuka dengan kecepatan arus dan gelombang yang cukup tinggi serta fluktuasi perubahan kualitas air yang terjadi dengan cepat.
Freshwater Aquaculture Development Strategty At Kao Barat And Tobelo North Halmahera Regency Fendjalang, Sophia N M; M. Bunga, Selvanda; Rupilu, Krisostomus; Djorebe, Melinda
Agrikan Jurnal Agribisnis Perikanan Vol. 14 No. 2 (2021): Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1323.694 KB) | DOI: 10.52046/agrikan.v14i2.861

Abstract

The Aim of this research was to describe the profile of freshwater aquaculture, identify external and internal factors and formulate a strategy for developing freshwater aquaculture. The research was conducted at freshwater aquaculture locations in West Kao and Tobelo. The method used purposive sampling methods, observation, and interviews, data analysis used qualitative descriptive methods and SWOT. The results showed that human resources and skills in cultivating fish, availability of land, water sources and locations, the existence of Balai Benih Ikan Lokal are strength factors, while capital and experience, quality and quantity of seeds are weaknesses that affect the development of freshwater aquaculture. On the other hand, threats such as the lack of government guidance and assistance, weather, location security are obstacles in taking advantage of opportunities consisting of opening employment opportunities, developing cultivation technology including Minapadi, selling prices, and marketing. The strategies used to formulate the development of freshwater aquaculture in West Kao and Tobelo are increasing the role of the government through outreach activities, increasing the quality and quantity of fish cultured by BBIL, developing an integrated aquaculture system, improving the safety system of aquaculture sites and increasing knowledge about hatchery techniques to cultivators.
Pengaruh Energi Gelombang Laut sebelum Musim Peneluran terhadap Perubahan Lokasi dan Tingkah Laku Peneluran Penyu di Pulau Pasir Timbul Kabupaten Halmahera Utara Rupilu, Krisostomus
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 13, No 1 (2020)
Publisher : Sangia Research Media and Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.13.1.54-61

Abstract

Pulau Pasir Timbul merupakan lokasi peneluran 3 jenis penyu yaitu Chelonia mydas, Eretmochelys imbricata dan Lepidocheys olivacea. Keberadaan penyu untuk bertelur selalu mendapat ancaman dari luar, baik dari manusia atau alami berupa predator dan lingkungan yang mempengaruhi penyu menuju lokasi peneluran. Salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi perubahan rona lingkungan peneluran adalah gelombang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor lingkungan seperti gelombang sebelum musim peneluran penyu terhadap rona pantai dan tingkah laku peneluran di pulau Pasir Timbul. Penelitian ini menggunakan metode observasi dengan melakukan pengamatan terhadap gelombang laut, rona pantai dan tingkah laku peneluran penyu. Pengamatan gelombang dilakukan pada musim barat sebelum musim peneluran dengan membagi lokasi menjadi 4 transek sesuai arah mata angin. Pengamatan rona pantai dan tingkah laku peneluran penyu dilakukan pada saat musim peneluran pada bulan april  sampai mei. Hasil analisa energi gelombang pada pulau Pasir Timbul memiliki energi gelombang tinggi pada T2 berkisar antara 211,07–1332,09 joule/m2. Energi gelombang yang besar dipengaruhi oleh tiupan angin yang berhembus pada saat musim barat. Besarnya energi gelombang pada T2 mengakibatkan perubahan garis pantai, dimana mengalami abrasi hingga daerah vegetasi dengan kemiringan mencapai 90o. Penyu yang muncul pada bagian barat pulau terhalang (barrier) untuk mencapai lokasi peneluran, perubahan rona pantai ini berdampak pada tingkah laku penyu untuk mencapai lokasi peneluran. Besarnya energi gelombang yang terjadi  selama musim barat pada lokasi T2, menjadi penyebab perubahan rona pantai dan tingkah laku peneluran penyu pada bagian barat pulau. Perlu melakukan penelitian lanjutan mengenai pengaruh musim timur terhadap perubahan rona pantai pulau.