Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

IDENTIFIKASI KOMPONEN KIMIA AKSESI RUMPUT KEBAR (Biophytum petersianum) ASAL PAPUA DAN JAWA Sembiring, Bagem; Darwati, Ireng
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 25, No 1 (2014): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v25n1.2014.37-44

Abstract

Rumput kebar belum banyak dikenal orang, tetapi di Papua secara empiris digunakan sebagai penyubur kandungan. Senyawa aktif yang berperan sebagai obat maupun penyubur termasuk golongan steroid, saponin dan flavonoid. Bahan aktif merupakan metabolit sekunder, kandungannya bervariasi tergantung lingkungan tumbuh, waktu panen dan proses pengolahan. Tujuan penelitian adalah identifikasi mutu aksesi rumput kebar asal Papua, Jawa Barat dan Jawa Tengah untuk menghasilkan simplisia yang berkualitas. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengujian, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Bogor pada tahun 2011. Bahan baku menggunakan rumput kebar asal Papua, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Bagian tanaman yang diidentifikasi adalah secara keseluruhan. Rumput kebar dicuci bersih, ditiriskan, dikeringkan kemudian digiling. Serbuk yang diperoleh dianalisis mutunya dengan parameter meliputi : karakteristik mutu, skrining fitokimia, senyawa aktif, unsur mineral dan aktivitas antioksidan. Hasil penelitian menunjukkan,  rumput kebar asal Papua, Jawa Barat dan Jawa Tengah  mengandung kadar sari air lebih besar dibandingkan kadar sari alkohol. Jumlah kadar sari air berkisar antara 11,57-11,73% dan kadar sari alkohol 10,29-10,55%. Rumput kebar mengandung senyawa kimia golongan alkaloid, saponin, tanin, fenolik, flavonoid, triterpenoid, steroid dan glikosida. Jumlah senyawa kimia yang terdeteksi pada aksesi rumput kebar asal Papua adalah sebanyak 15 komponen dan dari Jawa 14 komponen. Kadar unsur mineral rumput kebar meningkat sebesar 0,00-51,15% setelah difermentasi. Rumput kebar asal Papua memiliki daya aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan Jawa Barat maupun Jawa Tengah. Nilai IC 50 (konsentrasi penghambatan 50%) asal Papua 27,74 ppm, Jawa Barat 45,93 ppm dan Jawa Tengah 38,13 ppm.
PRODUKTIVITAS SOM JAWA (Talinum paniculatum Gaertn.) PADA BEBERAPA KOMPOSISI BAHAN ORGANIK DARWATI, IRENG; RAHARDJO, MONO; SMD, ROSITA
Jurnal Penelitian Tanaman Industri Vol 6, No 1 (2000): Juni, 2000
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jlittri.v6n1.2000.1-4

Abstract

Productivity of Talinum paniculatum Gaertn. on several of organ ics matter compositionTalinum paniculatum Gaertn. is a tuber producing crop To produce (he optimum yield Ihe crop needs the soil with good physical properties and fertility The soil conditions may be improved by applying organic matter. An experiment was conducted to evaluate Ihe effect of the composition of organic matter (compost, stable manure and casting) on tuber yield of talinum. The experiment was carried out at the Research Institute for Spice and Medicinal Crop. Bogor. from September 1996 to September 1997. in a randomized block designed with four replications. The treatments evaluated were Ihe ratio of soil organic matter, i.e (I) soil, (2) soil + stable manure (3:1); (3) soil + casting (3:1); (4) soil + bamboo leaf compost (3:1): (5) soil + casting + bamboo leaf compost (6:1:1); (6) soil + stable manure + bamboo leaf compost (6:1:1); (7) soil + stable manure ♦ casting (6:1:1). Seedling was planted in polybag containing 20 kg of tested media Plants were applied with I g urea, 3 g TSP and 3 g KCI/polybag as basal dressing, while 2 g of urea was applied as top dressing at 3 months after planting. Plants were harvested at I year after planting Result of experiment found thai 3 kinds of organic matter treatments could increase Ihe number, fresh weight, and dry weight of tuber The highest tuber production were 165.40 g fresh/plant and 26.75 g dried/plant resulted from soil and casting treatment (3 I).
PRODUKTIVITAS SOM JAWA (Talinum paniculatum Gaertn.) PADA BEBERAPA KOMPOSISI BAHAN ORGANIK DARWATI, IRENG; RAHARDJO, MONO; SMD, ROSITA
Jurnal Penelitian Tanaman Industri Vol 6, No 1 (2000): Juni, 2000
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jlittri.v6n1.2000.1-4

Abstract

Productivity of Talinum paniculatum Gaertn. on several of organ ics matter compositionTalinum paniculatum Gaertn. is a tuber producing crop To produce (he optimum yield Ihe crop needs the soil with good physical properties and fertility The soil conditions may be improved by applying organic matter. An experiment was conducted to evaluate Ihe effect of the composition of organic matter (compost, stable manure and casting) on tuber yield of talinum. The experiment was carried out at the Research Institute for Spice and Medicinal Crop. Bogor. from September 1996 to September 1997. in a randomized block designed with four replications. The treatments evaluated were Ihe ratio of soil organic matter, i.e (I) soil, (2) soil + stable manure (3:1); (3) soil + casting (3:1); (4) soil + bamboo leaf compost (3:1): (5) soil + casting + bamboo leaf compost (6:1:1); (6) soil + stable manure + bamboo leaf compost (6:1:1); (7) soil + stable manure ♦ casting (6:1:1). Seedling was planted in polybag containing 20 kg of tested media Plants were applied with I g urea, 3 g TSP and 3 g KCI/polybag as basal dressing, while 2 g of urea was applied as top dressing at 3 months after planting. Plants were harvested at I year after planting Result of experiment found thai 3 kinds of organic matter treatments could increase Ihe number, fresh weight, and dry weight of tuber The highest tuber production were 165.40 g fresh/plant and 26.75 g dried/plant resulted from soil and casting treatment (3 I).
PENGARUH UMUR BATANG BAWAH TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH MENGKUDU TANPA BIJI HASIL GRAFTING Rahardjo, Mono; Djauhariya, Endjo; Darwati, Ireng; SMD, Rosita
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 24, No 1 (2013): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v24n1.2013.%p

Abstract

Tanaman mengkudu tanpa biji merupakan tanaman langka sehingga untuk mengantisipasi kelangkaan tanaman ini perlu pengembangan teknologi perbanyakan. Pengembangan mengkudu tanpa biji tidak dapat melalui perbanyakan generatif, tetapi harus melalui perbanyakan vegetatif. Perbanyakan vegetatif yang prospektif adalah menggunakan metode penyambungan pucuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan umur bibit batang bawah yang dapat menghasilkan bibit mengkudu tanpa biji bervigor tinggi. Penyambungan pucuk mengkudu tanpa biji telah dilakukan di KP. Cimanggu sejak Januari sampai Desember 2012 menggunakan batang atas mengkudu tanpa biji yang entresnya disimpan selama satu hari. Batang bawah yang diuji adalah lima umur batang bawah, yaitu umur 3, 4, 5, 6, dan 7 bulan, diulang lima kali. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok. Parameter yang diamati adalah daya tumbuh, jumlah daun, dan panjang tunas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan penyambungan mencapai 68%. Berdasarkan jumlah daun dan panjang tunas, benih mengkudu tanpa biji optimal dipindah ke lapang dan produksi pada umur tiga bulan setelah penyambungan. Benih yang dihasilkan mempunyai vigor tinggi pada umur tiga bulan setelah penyambungan.Â