., Nurmansyah
Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGUJIAN KETAHANAN HIBRIDA SOMATIK NILAM (Pogostemon cablin Benth) TERHADAP PENYAKIT LAYU BAKTERI (Ralstonia solanacearum) DI LAHAN ENDEMIK ., Nasrun; ., Nurmansyah; Idris, Herwita; ., Burhanudin
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 23, No 2 (2012): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v23n2.2012.%p

Abstract

Pengujian ketahanan hibrida somatik nilam terhadap penyakit layu bakteri (Ralstonia solanacearum) di lahan endemik telah dilaksanakan di daerah endemik penyakit layu bakteri nilam di Desa Situak Ujung Gading Pasaman Barat, Sumatera Barat sejak Maret sampai Desember 2009. Tujuan penelitian untuk mendapatkan hibrida somatik nilam tahan penyakit layu bakteri. Penelitian  menggunakan lima nomor hibrida somatik nilam terpilih hasil pengujian secara in planta di rumah kaca, yaitu 2 IV/4, 2IV/5, 2IV/9, 9II/21, dan 9 IV/3, serta varietas Sidikalang sebagai pembanding. Perlakuan disusun dalam rancangan acak kelompok dengan lima ulangan. Parameter yang diamati adalah masa inkubasi penyakit, kematian tanaman, intensitas serangan penyakit, pertumbuhan tanaman, dan produksi daun basah. Hasil penelitian menunjukkan, hibrida somatik 2 IV/4 lebih toleran terhadap penyakit layu bakteri dibandingkan hibrida somatik lainnya dan varietas pembanding Sidikalang. Hibrida somatik 2 IV/4 menunjukkan masa inkubasi gejala penyakit 162,5 hari setelah tanam (HST), lebih lambat dibandingkan hibrida somatik lainnya dan varietas Sidikalang, dengan intensitas serangan penyakit 16%, dan tidak mengalami kematian sampai akhir penelitian (184 hari setelah tanam). Hibrida somatik 2IV/4 juga menunjukkan pertumbuhan tanaman lebih baik dibandingkan dengan hibrida somatik lainnya dan varietas Sidikalang. Hibrida somatik 2IV/4 juga memperlihatkan produksi daun basah (910,5 g tanaman-1) lebih tinggi dari pada hibrida somatik lainnya dengan produksi daun basah 375,4-775,0 g tanaman-1 dan varietas Sidikalang dengan produksi daun basah 337,5 g tanaman-1 sehingga berpeluang untuk dikembangkan sebagai varietas nilam toleran penyakit layu bakteri.