ABSTRAK Penyebab utama (50%) kebutaan di Indonesia adalah katarak. Katarak merupakan salah satu masalah kesehatan utama pada usia lanjut. Satu-satunya cara untuk mengatasi kebutaan akibat katarak adalah melakukan bedah katarak. Salah satu obat yang diberikan pasca bedah katarak adalah anti inflamasi yaitu dexamethasone topikal untuk mengobati peradangannya. Namun, pemakaian steroid topikal lebih dari 2 minggu dapat mengakibatkan peningkatan tekanan intraokuler (TIO). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dexamethasone topikal terhadap tekanan intraokuler pada pasien pasca bedah katarak. Penelitian observasional analitik dengan rancangan riset cohort study ini menggunakan sampel 21 mata pasien pasca bedah katarak di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang periode 1 Februari – 2 Maret 2013 yang telah memenuhi kriteria inklusi. Pemeriksaan TIO dengan tonometer non kontak dilakukan pada sebelum operasi, minggu I, dan minggu III pasca operasi dengan melihat rekam medis pasien. Data penelitian dianalisis dengan uji Friedman. Dari hasil penelitian didapatkan rata-rata TIO sebelum operasi 12,48±2,94 mmHg, minggu I 11,02±2,45 mmHg, dan minggu III 13,04±4,62 mmHg. Minggu III setelah pemberian dexamethasone, terdapat 4 mata (19%) mengalami peningkatan selisih tekanan intraokuler >3 mmHg. Hasil uji Friedman menunjukkan tidak ada pengaruh pemberian dexamethasone topikal terhadap tekanan intraokuler pada pasien pasca bedah katarak, nilai p = 0,067. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh pemberian dexamethasone topikal terhadap tekanan intraokuler pada pasien pasca bedah katarak.