Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Indeks nilai penting dan strategi pengelolaan mangrove di Wilayah Pesisir Kabupaten Boalemo Antu, Yulinda R.; Erlansyah, Erlansyah
Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan Vol 9 No 4 (2024): Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsep.v9i4.122

Abstract

This research aims to determine mangrove ecosystem management strategies in coastal areas. Data analysis is used for mangrove management strategies in Boalemo Regency, namely AHP analysis. The types of mangroves found in Boalemo Regency are 11 types of mangroves, namely Rhizopora mucronata, Rhizopora apiculata, Rhizopora stylosa, Sonneratia alba, Sonneratia casseolaris, Ceriops decandra, Ceriops Tagal, Avicennia Lanata, Xylocarpus granatum, Excoecaria agalocha, Brugiera Gymnoriza with the highest INP value for the category Seedlings and trees are of the Rizophora mucronata type and the sapling category is of the Ceriops tagal type. The main priority for mangrove ecosystem management in the coastal areas of Boalemo Regency is rehabilitation and conservation, then institutional strengthening as well as training and counseling.
Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Nelayan Kelurahan Pohe Kecamatan Hulonthalangi Kota Gorontalo Antu, Yulinda R.; Erlansyah, Erlansyah; Mohamad , Abdurahman Kano
FISHIANA Journal of Marine and Fisheries Vol. 4 No. 1 (2025): Mei
Publisher : Fakultas Perikanan UCM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61169/fishiana.v4i1.249

Abstract

The welfare of fishing communities is defined as the socio-economic status of coastal populations whose livelihoods are predominantly reliant on marine resources. Pohe Village exemplifies such a community, endowed with considerable coastal resource potential that presents favorable prospects for local fishermen. This study seeks to evaluate the welfare level of the fishing community in Pohe Village, located in Hulonthalangi District, Gorontalo City. A qualitative research methodology was adopted, with data presented in both descriptive narrative and visual forms. The study employed a combination of primary and secondary data sources. Sampling was carried out using purposive sampling, wherein respondents were intentionally selected based on specific criteria aligned with the research objectives. Data analysis was conducted through tabulation techniques, based on responses obtained from questionnaires distributed to members of the local fishing community. The measurement of welfare levels was guided by the indicators set forth by the Central Statistics Agency (Badan Pusat Statistik/BPS). The results reveal that the welfare level of the fishing community in Pohe Village falls within the moderate category, with an average score of 2. The distribution of respondents according to welfare classification is as follows: 7 respondents (23.33%) were categorized as having a high level of welfare, 20 respondents (66.67%) were in the moderate category, and 3 respondents (10%) were classified as having a low level of welfare.
Pendapatan Pelaku Usaha pada Objek Wisata Danau Limboto Kelurahan Hutuo Kecamatan Limboto Mamuki, Emiliyan; Andjoe, Silvana; Mohamad, Abdurahman Kano; Antu, Yulinda R.
FISHIANA Journal of Marine and Fisheries Vol. 4 No. 2 (2025): November
Publisher : Fakultas Perikanan UCM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61169/fishiana.v4i2.325

Abstract

Danau Limboto merupakan salah satu objek wisata yang berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar, khususnya pelaku usaha lokal. Aktivitas ekonomi yang tumbuh di kawasan ini menjadi sumber pendapatan utama bagi sebagian warga. penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat pendapatan pelaku usaha pada objek wisata Danau Limboto Kelurahan Hutuo, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo. Pendekatan dalam penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif menggunakan metode analisis pendapatan yaitu dengan menghitung penerimaan dan biaya yang dikeluarkan dalam berdagang untuk memperoleh pendapatan. Data yang digunakan dalam studi ini meliputi data primer dan sekunder. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Snowball sampling, yakni penentuan narasumber dari yang relatif kecil, kemudian berkembang lebih besar seiring kebutuhan data yang belum terpenuhi. Untuk data analisis menggunakan perhitungan berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada pelaku usaha di Kelurahan Hutuo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tingkat pendapatan pelaku usaha menunjukkan variasi yang cukup signifikan dengan penerimaan yang diperoleh pelaku usaha yaitu sebesar Rp28.150.000. Sedangkan total biaya yang dikeluarkan oleh pelaku usaha yaitu sebesar Rp21.820.000. Dengan demikian, total pendapatan bersih seluruh pelaku usaha pada objek wisata Danau Limboto yaitu sebesar Rp4.050.000.
Pengaruh Penggunaan Alat Tangkap (purse seine) terhadap Pendapatan Nelayan di PPI Inengo Kabupaten Bone Bolango Nusa, Perdiyanto; Erlansyah, Erlansyah; Mohamad, Abdurahman Kano; Antu, Yulinda R.
FISHIANA Journal of Marine and Fisheries Vol. 4 No. 2 (2025): November
Publisher : Fakultas Perikanan UCM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61169/fishiana.v4i2.335

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan alat tangkap pukat cincin (purse seine) terhadap pendapatan nelayan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Inengo, Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini menjadi relevan mengingat dominasi metode penangkapan tersebut sebagai penopang utama kesejahteraan ekonomi masyarakat pesisir di wilayah studi. Pengumpulan data primer dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner, yang datanya kemudian diolah menggunakan pendekatan kuantitatif inferensial. Pengolahan data statistik dilakukan dengan memanfaatkan perangkat lunak Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 22, mencakup tahapan uji validitas, analisis regresi linier berganda, serta pengujian t. Berdasarkan hasil analisis kuantitatif, ditemukan adanya keterkaitan positif yang signifikan antara variabel penggunaan pukat cincin (X) dengan tingkat pendapatan nelayan (Y). Temuan ini diperkuat oleh perolehan koefisien regresi sebesar 0,395 dengan tingkat signifikansi 0,000 (p < 0,05). Lebih lanjut, pengujian hipotesis mengonfirmasi temuan tersebut, di mana nilai t-hitung (4,976) secara signifikan melampaui nilai t-tabel (1,665). Hal ini mengindikasikan bahwa peningkatan efektivitas operasional pukat cincin berbanding lurus dengan eskalasi pendapatan yang diterima nelayan. Besaran pendapatan ini sendiri ditentukan oleh beberapa variabel kunci, termasuk variasi jenis ikan yang tertangkap, kuantitas pukat cincin yang dioperasikan, serta intensitas melaut atau jumlah trip bulanan. Secara konkret, pendapatan awak kapal berkisar antara Rp1.600.000 hingga Rp3.000.000 per bulan, sementara pemilik kapal dapat memperoleh hingga Rp330.000.000 per bulan. Sehingga, dapat dirumuskan suatu kesimpulan bahwa produktivitas hasil tangkapan dan frekuensi operasional menjadi determinan utama bagi tingkat pendapatan nelayan pukat cincin di PPI Inengo.
Pelatihan Pengelohan Jantung Pisang menjadi Aneka Cemilan untuk Ketahanan Pangan di Desa Alale Kecamatan Suwawa Tengah Mamuki, Emiliyan; Anwar, Rustam; Antu, Yulinda R.
Madani: Jurnal Pengabdian Ilmiah Vol. 7 No. 1 (2024): Madani: Jurnal Pengabdian Ilmiah
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30603/md.v7i1.4351

Abstract

Abstract : The KKN-PAR activity aims to educate the community in Alele Village, Central Suwawa District to empower the availability of raw materials, with the innovation of banana blossoms to be processed in the form of unique banana blossom snacks, which have the appeal of being a contemporary snack and have economic value. The method used to achieve the objectives is training with participatory learning techniques and mentoring as well as direct practice in the field. This method places participants as both objects and subjects in the training process. This activity involved Field Supervisor Lecturers (DPL), Students, and members of the MSME group. The mentoring techniques and direction of the KKN-PAR program involve partner groups. Furthermore, direct observations at locations by looking at the availability of raw materials for banana blossoms which will be processed in making snacks. Followed by the core activities, namely providing outreach, counseling, and providing direct assistance to the community on how to make processed banana blossoms, packaging techniques and even labeling. It is hoped that this can increase community innovation and creativity so that Alele Village, Central Suwawa District can become a model village in food security.
Tingkat Kesejahteraan Pelaku Usaha di Kawasan Pariwisata Danau Perintis Desa Boludawa Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango Djalil, Mukhlisnah; Mamuki, Emiliyan; Djamil, Iis Nandita; Antu, Yulinda R.
ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua Vol 8 No 2 (2025): ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua Edisi November 2025
Publisher : Cenderawasih University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31957/acr.v8i2.4929

Abstract

Kemiskinan merupakan bentuk nyata dari ketidaksejahteraan yang tercermin dari ketidakmampuan individu dalam memenuhi kebutuhan ekonomi secara memadai. Oleh karena itu, upaya pengentasan kemiskinan menjadi hal yang krusial dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Dalam konteks ini, objek wisata Danau Perintis memiliki peran strategis sebagai sarana pemberdayaan ekonomi bagi pelaku usaha lokal, sehingga dapat berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan pelaku usaha di kawasan Pariwisata Danau Perintis Desa Boludawa Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango. Metode pengumpulan data dilakukan dengan teknik purposive sampling terhadap 14 responden pelaku usaha di kawasan wisata tersebut. Analisis data menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif melalui analisis tabel hasil penyebaran kuesioner dengan persentase tingkat kesejahteraan yang mengacu pada kriteria Badan Pusat Statistik (BPS, 2015). Berdasarkan hasil penelitian, tingkat pelaku usaha kesejahteraan di kawasan Pariwisata Danau Perintis tergolong tinggi, dengan 64% responden berada pada kategori kesejahteraan tinggi (skor 17–21), 36% pada kategori sedang (skor 12–16), dan tidak terdapat pelaku usaha dengan tingkat kesejahteraan rendah. Temuan ini menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi berbasis pariwisata di Danau Perintis telah memberikan dampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal. Kebaruan dalam penelitian ini terletak pada pendekatannya yang menekankan peran objek wisata sebagai instrumen peningkatan kesejahteraan ekonomi di wilayah masyarakat perdesaan dengan mengintegrasikan indikator kesejahteraan BPS ke dalam konteks ekonomi pariwisata lokal. Hasil penelitian ini memberikan kontribusi empiris dalam memperkuat bukti bahwa sektor pariwisata dapat menjadi salah satu pilar penting dalam strategi pembangunan ekonomi daerah berbasis pemberdayaan masyarakat.