Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh Giberelin Dan Limbah Padat (Decanter solid) Pabrik Kelapa Sawit Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) Febrianto, Eka Bobby; Arfianti, Dina; Djaingsastro, Aulia Juanda; Zaini, Muhammad
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.8957

Abstract

Pengaruh aplikasi zat pengatur tumbuh giberelin dan limbah padat (decanter solid) pabrik kelapa sawit terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq). Waktu penelitian dimulai pada bulan Januari 2020 hingga Juli 2020.Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah zat pengatur tumbuh Giberelin yang terdiri dari 3 taraf yaitu : G0 (kontrol), G1 ( 5cc/polibag/minggu), G2 (10 cc/polibag/minggu). Faktor ke 2 adalah pengaplikasian decanter solid yang tediri dari 3 taraf yaitu : S0 (kontrol), S1 (240 g/polibag), S2 (340 g/polibag). Data hasil penelitian dianalisis dengan Beeda Nyata Terkecil (BNT) pada jenjang nyata 5%. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan Giberelin 5 cc dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman, lingkar batang, jumlah daun, berat basah dan berat kering bibit kelapa sawit. Pemberian limbah padat (decanter solid) pabrik klapa sawit dengan dosis 340 g dapat meningkatan pertumbuhan bibit kelpa sawit diantaranya pertumbuhan tinggi tanaman, lingkar batang, jumlah daun, berat basah dan berat kering
Pengaruh Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh Giberelin Dan Limbah Padat (Decanter solid) Pabrik Kelapa Sawit Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) Febrianto, Eka Bobby; Arfianti, Dina; Djaingsastro, Aulia Juanda; Zaini, Muhammad
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.8957

Abstract

Pengaruh aplikasi zat pengatur tumbuh giberelin dan limbah padat (decanter solid) pabrik kelapa sawit terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq). Waktu penelitian dimulai pada bulan Januari 2020 hingga Juli 2020.Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah zat pengatur tumbuh Giberelin yang terdiri dari 3 taraf yaitu : G0 (kontrol), G1 ( 5cc/polibag/minggu), G2 (10 cc/polibag/minggu). Faktor ke 2 adalah pengaplikasian decanter solid yang tediri dari 3 taraf yaitu : S0 (kontrol), S1 (240 g/polibag), S2 (340 g/polibag). Data hasil penelitian dianalisis dengan Beeda Nyata Terkecil (BNT) pada jenjang nyata 5%. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan Giberelin 5 cc dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman, lingkar batang, jumlah daun, berat basah dan berat kering bibit kelapa sawit. Pemberian limbah padat (decanter solid) pabrik klapa sawit dengan dosis 340 g dapat meningkatan pertumbuhan bibit kelpa sawit diantaranya pertumbuhan tinggi tanaman, lingkar batang, jumlah daun, berat basah dan berat kering
Pemanfaatan Trichoderma sp dan Aspergillus sp dalam Pengomposan Tandan Kosong Kelapa Sawit Sakiah, Sakiah; Arfianti, Dina; Silalahi, Alyuda B; Lesmana, Indra
Tabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 2 No. 1 (2024): Edisi Januari
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/tabela.v2i1.459

Abstract

Pengembalian hara yang terangkut saat panen perlu dilakukan dengan cara mengembalikan biomassa kedalam tanah, salah satunya dilakukan dengan mengubah biomassa segar menjadi kompos. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan isolat Trichoderma sp dan Aspergillus sp sebagai dekomposer dalam pengomposan tandan kosong kelapa sawit serta mengetahui karakteristik kompos yang dihasilkan. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok non faktorial, sebagai perlakuan yaitu jenis dekomposer terdiri atas 4 taraf yaitu P1 (100 % TKKS), P2 (100 % TKKS + Aspergillus sp 30 ml), P3 (100 % TKKS + Trichoderma sp 100 ml), P4 (100 % TKKS + Aspergillus sp 30 ml + Trichoderma sp 100 ml). Hasil penelitian menunjukkan perlakuan pemberian dekomposer berpengaruh tidak nyata pada parameter C, N, K dan rasio C/K kompos TKKS, tetapi berpengaruh nyata pada pada parameter kadar P kompos dan rendemen kompos. Pemanfaatan isolat Trichoderma sp dan Aspergillus sp dalam pengomposan TKKS belum mampu mengimbangi mikroorganisme indigenous yang terdapat didalam TKKS. Meskipun secara statistik perlakuan perbedaan dekomposer berpengaruh nyata terhadap kadar P kompos, namun kadar P kompos TKKS tanpa pemberian isolat lebih tinggi dari perlakuan lainnya. Untuk mendapatkan hasil kompos TKKS yang optimal, disarankan agar memanfaatkan mikroba indigenous yang bersumber TKKS tersebut.