Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Edukasi Gizi Pekerja Mengenai Pemilihan Makanan di Aplikasi Pesan Antar Menggunakan Media Ebook “Boek-Krispy” Hendrik Septiana; Ratih Kurniasari; Linda Riski Sefrina; Sabrina
Abdimas Universal Vol. 4 No. 1 (2022): April
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Balikpapan (LPPM UNIBA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36277/abdimasuniversal.v4i1.171

Abstract

In the era of adapting to new habits, online food delivery applications are increasingly being used, including workers. It is true that online food delivery applications can provide convenience, however, these activities actually provide greater opportunities for them to consume unhealthy foods because the average food is available is fast food. This activity aims to increase the knowledge of workers regarding the selection of healthy and balanced nutrition so that they can be wiser in choosing food in online food delivery applications so as to create optimal nutritional status. This activity is fully implemented online. participating were 65 office workers. The implementation of this activity includes filling out the pre test, providing nutrition education using the ebook "Boek-Krispy" media, and filling out the post test. The measuring instrument used is a knowledge questionnaire and statistical test (Wilcoxon). The result of this activity is that there is an increase in workers' knowledge about healthy food choices from 55.4% to 90.8% with an increase in the average score of 18%.
STUDI PENGETAHUAN FITOKIMIA DAN TERAPI FITOKIMIA DI INSTALASI GIZI DAN PASIEN KANKER PAYUDARA RUMAH SAKIT WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR TAHUN 2011 Sabrina Sabrina
HSG (Health Science Growth) Journal Vol 3 No 1 (2018): Health Science Growth (HSG) Journal
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Unsika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKFitokimia atau kadang disebut fitonutrien, dalam arti luas segala jenis zat kimia yang diturunkan dari sumber tumbuhan, termasuk sayur dan buah-buahan. Fitokimia biasanya digunakan untuk merujuk pada senyawa yang ditemukan pada tumbuhan yang tidak dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh, tetapi memiliki peran aktif bagi pencegahan penyakit.Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengetahuan ahli gizi dan pasien kanker payudara. metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif dengan rancangan rapid assesment. Pemilihan informan dengan cara purposive dan snowballing dengan jumlah informan 19 orang. Terdiri dari 12 ahli gizi dan 7 pasien kanker payudara.Hasil penelitian ini menunjukkan kurangnya pengetahuan ahli gizi dan pasien kanker payudara tentang fitokimia dan terapi fitokimia, selain itu baik di instalasi gizi maupun pasien kanker payudara tidak mengaplikasikan terapi fitokimia dalam dietnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan pelatihan untuk ahli gizi dan penyuluhan untuk pasien kanker payudara sehingga dapat menerapkan terapi fitokimia dengan sebaik-baiknya. Kata kunci : Fitokimia, Ahli gizi, Kanker payudara
HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP UKURAN LINGKAR PERUT PADA PENDERITA OBESITAS SENTRAL DI KARAWANG Sabrina Bukhari; Eka Andriani
HSG (Health Science Growth) Journal Vol 4 No 2 (2019): Health Science Growth (HSG) Journal
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Unsika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), prevalensi obesitas sentral di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun dari 18,8 % (2007), 26,6 % (2013), dan sebesar 31 % pada tahun 20183. Di jawa barat, prevalensi yang mengalami obesitas sentral bahkan lebih besar dari prevalensi nasional. Obesitas, terutama obesitas sentral, adalah penyebab utama metabolik sindrom5,6,7. Obesitas sentral dapat terjadi karena berbagai factor, factor yang paling dekat saat ini dikaitkan dengan pola konsumsi dan aktivitas fisik. Sedangkan masyarakat dapat menerapkan pola konsumsi yang benar apabila mereka memiliki pengetahuan tentang gizi secara memadai. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kualitatif dilakukan untuk melengkapi data kuantitatif menggunakan metode wawancara mendalam. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilaksanakan secara purposive sampling yaitu responden dipilih berdasarkan pada pertimbangan subjektif dan praktis, dimana responden tersebut dapat memberikan informasi yang memadai untuk menjawab pertanyaan penelitian. Analisis data dilakukan dengan metode analisis univariat dan analisis bivariat. Dari hasil penelitian diketahui, bahwa faktor pengetahuan gizi berpengaruh terhadap perubahan lingkar perut pada penderita obesitas sentral di karawang, sedangkan factor aktivitas fisik tidak berpengaruh terhadap lingkar perut pada penderita obesitas sentral di karawang.Keywords : Pengetahuan gizi, Aktivitas fisik, Obesitas sentral
Penyuluhan untuk Meningkatkan Pengetahuan Ibu Rumah Tangga terhadap Pemanfaatan Pangan Lokal Karawang (Terubuk) dalam Pembuatan Cemilan Mudah dan Murah: Counseling to Increase Public Knowledge of the Use of Local Food Karawang (Terubuk) in Making Easy and Cheap Snacks Milliyantri Elvandari; Risma Rahmatunisa; Sabrina Sabrina
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 4 (2022): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v7i4.2982

Abstract

Terubuk or Saccharum edule Hassk is one of the indigenous vegetables and is native to Southeast Asia. Terubuk has the potential to be developed and can increase its economic value. However, so far, its utilization has not been maximized and is still limited to simple processing techniques such as making fresh vegetables, steaming, sautéing, lodeh vegetables, curry mixture, tamarind vegetables, fried, and used as animal feed so that it is necessary to diversify with more modern and practical processing technology. This community service activity aims to increase homemakers' knowledge about using local food in Karawang, especially terubuk. The method used in this activity is public education through lectures, questions and answers, and discussions. The participants of this activity were Kosambi housewives totaling 16 people. The results of the service there is an increase in the percentage of pre-post test knowledge. Increased knowledge of homemakers can be used as a community empowerment model in increasing knowledge of making healthy, easy, and inexpensive snacks.
PELATIHAN KADER POSYANDU UNTUK MEMBUAT CAMILAN TINGGI PROTEIN BERBAHAN LOKAL SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING Ratih Kurniasari; Sabrina Sabrina; Annisa Nabila Salma
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 4 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i4.11468

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang : Kabupaten Karawang termasuk kedalam daerah yang menjadi fokus program penanganan stunting. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang (2021), persentase balita stunting di kcamatan Pedes sebanyak 2,2%. Salah satu program pemerintah dalam upaya melakukan pencegahan dan screening terhadap kejadian stunting adalah dengan pemanfaatan posyandu balita dan pemberian Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada setiap kegiatan posyandu. Buah pisang dan ikan merupakan bahan pangan lokal yang mudah ditemukan dan memiliki nilai gizi yang baik untuk dijadikan PMT. Contoh PMT yang digemari olah seluruh kalangan terutama anak-anak serta dapat memperpanjang masa simpan pangan lokal nugget. Meningkatkan kemampuan peserta pelatihan untuk mengolah camilan tinggi protein berbahan baku pangan lokal dengan memanfaatkan buah pisang dan ikan sebagai upaya pencegahan stunting. Metode : Kegiatan pengabdian dilakukan dilaksanakan di Desa Sungaibuntu. Pelatihan terhadap 15 kader posyandu yang meliputi empat tahap yaitu 1) Penyampaian materi tentang stunting dan cara pencegahannya; 2) Praktek membuat PMT (Pemberian Makanan Tambahan) berbahan dasar buah pisang dan ikan dalam bentuk nugget; 3) Sesi diskusi dan tanya jawab; 4) Evaluasi. Hasil : Terjadi peningkatan pengetahuan kader posyandu (p<0,05). Kesimpulan : Terjadi peningkatan pengetahuan kader posyandu dan keterampilan peserta dalam membuat nugget pisang dan nugget ikan. Kata kunci: pelatihan kader posyandu; pencegahan stunting; nugget pisang; nugget ikan. ABSTRACTBackground: Karawang Regency is included in the area that is the focus of the stunting management program. Based on data from the Karawang Regency Health Office (2021), the percentage of stunting under five in the Pedes sub-district was 2.2%. One of the government's programs in an effort to prevent and screen stunting is the use of integrated healthcare center “posyandu” for toddlers and the provision of Supplementary Food (PMT) at every integrated healthcare center “posyandu”  activity. Bananas and nuggets are local food ingredients that are easy to find and have good nutritional value to be used as PMT. Examples of PMT are favored by all circles, especially children and can extend the shelf life of local food nuggets. Improve the ability of training participants to process high-protein snacks made from local food by utilizing bananas and fish as an effort to prevent stunting. Methods: Service activities were carried out in Sungaibuntu Village. Training for 15 integrated healthcare center “posyandu”  cadres which includes four stages, namely 1) Delivery of material on stunting and how to prevent it; 2) The practice of making PMT (Supplementary Food Provision) based on bananas and fish in the form of nuggets; 3) Discussion and question and answer session; 4) Evaluation. Results: There was an increase in knowledge of integrated healthcare center “posyandu” cadres (p<0.05). Conclusion: There was an increase in knowledge of integrated healthcare center “posyandu” cadres and participants' skills in making banana nuggets and fish nuggets. Keywords: Integrated healthcare center cadre training; stunting prevention; banana nuggets; fish nuggets
Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial dan Body Image dengan Gangguan Makan Siswa SMAN 5 Jakarta: Correlation between Intensity of Social Media Use and Body Image with Eating Disorders in Students of SMAN 5 Jakarta Bunga Sovani Firdawiyanti; Eka Andriani; Sabrina
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 9: SEPTEMBER 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i9.3628

Abstract

Latar belakang: Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Intensitas Pengguna media sosial tertinggi berada pada kelompok usia 13-18 tahun (remaja). media sosial dapat mempengaruhi terciptanya citra tubuh yang ideal dan penampilan yang menarik melalui foto atau gambar yang diunggah sehingga menyebabkan remaja yang menggunakan media sosial dan melihat unggahan tersebut merasa rendah diri dan menginginkan tubuh serupa yang berdampak pada gangguan makan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas penggunaan media sosial dan body image dengan gangguan makan siswa SMAN 5 Jakarta. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif desain cross sectional. 282 responden penelitian adalah siswa-siswi SMAN 5 Jakarta yang mengisi kuesioner penelitian. Penelitian dilakukan pada Januari – Februari 2023. Analisis dilakukan menggunakan uji gamma untuk menguji hubungan signifikan antara variabel intensitas penggunaan media sosial dan body image dengan gangguan makan siswa SMAN 5 Jakarta.. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas penggunaan media sosial dan body image dengan gangguan makan. Hubungan antara intensitas penggunaan media sosial dengan gangguan makan memperoleh (p-value 0.000), dan hubungan antara body image dengan gangguan makan memperoleh (p-value 0.000). Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara intensitas penggunaan media sosial dan body image dengan gangguan makan siswa SMAN 5 Jakarta.
The Relationship Between Fast Food Consumption, Pocket Money, And Quality Of Sleep With Over Nutrition In Adolescents Fachira Kasmarini; Eka Andriani; Sabrina Sabrina
Jurnal Gizi Prima (Prime Nutrition Journal) Vol 8, No 2 (2023): Jurnal Gizi Prima (Prime Nutrition Journal)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jgp.v8i2.400

Abstract

Background: Adolescents with obese nutritional status are at risk of experiencing degenerative diseases, which can reduce the quality of life of adolescents. The healthy rate of overweight and obesity is closely related to food intake and lifestyle. Consuming fast food has become a lifestyle for teenagers. This is also influenced by the amount of pocket money, making it easy for teenagers to get fast food. Another lifestyle factor that is related to obesity in adolescents is the quality of sleep. This study aims to determine the relationship between fast food consumption, pocket money, and sleep quality with the incidence of overweight in adolescents at SMA Negeri 1 Telukjambe Timur Karawang. Research Methods: This research was conducted at SMAN 1 Telukjambe Karawang. The respondents were grade 10 and 11 students aged 16-18 years. The sampling technique used purposive sampling with a total sample of 103 respondents. The method used is quantitative research with survey techniques utilizing a cross-sectional approach. Data analysis was performed with the chi-square test. The instruments used in this study were the Food Frequency Questionnaire (FFQ), the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire, and the pocket money questionnaire. Research Result: Analysis of statistical test data using spearman rank. The results of the study showed that the majority of respondents aged 16 years were 74 people (71.8%), non-overnutrition were 76 people (73.8%), rarely consumed fast food as many as 59 people (57.3%), sleep quality 76 people (73.8%) have insufficient income, and 74 people (71.8%) have low pocket money. Conclusion: The conclusion in this study is that there is a relationship between the frequency of fast food consumption and the quality of sleep with the incidence of overweight, and there is no relationship between pocket money and the incidence of overweight and the fast food consumption habits of adolescents.