p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Keperawatan
Silolonga, Wico N.
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK 3 BULAN DIWILAYAH PUSKESMAS TAGULANDANG KABUPATEN SITARO Karimang, Sriwulan; Abeng, T.D. E.; Silolonga, Wico N.
JURNAL KEPERAWATAN Vol 8, No 1 (2020): E-JOURNAL KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v8i1.28407

Abstract

Abstract: 3-month KB injection is a hormonal contraceptive method that contains etherogens.  This contraception works by preventing egg release so that there will be no fertilization of the egg by sperm.  One injection is given every three months and the injection is very effective if routinely given in a timely manner. Method: This study used a cross sectional study design with a population of all mothers who used 3-month injection contraception in the Tagulandang Health Center, Sitaro District. Sampling was done by non-probability sampling with pruposive sampling technique.  The number of samples is 38 respondents. Data is presented in the form of Frequency Tables. Data analysis used is univariate and bivariate analysis using the chi-square analysis method.  The results of the study: based on the characteristics showed that most respondents chose the use of 3-month injection contraception, respondents aged 20-35 years received support from husbands with good incomes.  From the chi-square test results obtained ρ value for age ρ = 0.02 less than α = 0.05, ρ value for husband support ρ = 0.04 less than α = 0.05, ρ value for income ρ = 0  .01 is smaller than α = 0.05. In conclusion, the results of this study indicate that there is a significant relationship between age, husband support, income and injecting contraceptive use in 3-month injection contraception in the Tagulandang Community Health Center, Sitaro Regency. Keywords: Age, Husband Support, Income.Abstrak: Suntik KB 3 bulan adalah metode kontrasepsi hormonal yang mengandung eterogen. Kontrasepsi ini bekerja dengan mencegah pengeluaran sel telur sehinggah tidak akan terjadi  pembuahan sel telur oleh sperma. Satu suntikan di berikan setiap tiga bulan dan suntikan tersebut sangat efektif apabila rutin di berikan secara tepat waktu. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian cros sectional dengan populasi seluruh ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan diwilayah Puskesmas Tagulandang Kabupaten Sitaro. Pengambilan sampel dilakukan secara non probability sampling dengan teknik pruposive sampling. Jumlah sampel sebanyak 38 responden. Data disajikan dalam bentuk Frequency Table, Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan metode analisis chi-square. Hasil penelitian: Berdasarkan karakteristik menunjukkan sebagian besar responden memilih penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan, responden memiliki usia 20-35 tahun mendapat dukungan dari suami dengan pendapatan yang baik. Dari hasil uji chi-square didapatkan hasil nilai ρ untuk usia ρ = 0,02 lebih kecil dari α = 0,05, nilai ρ untuk dukungan suami ρ = 0.04 lebih kecil dari α = 0,05, nilai ρ untuk pendapatan ρ = 0,01 lebih kecil dari α = 0,05. Kesimpulan, hasil penelitian ini menunjukan ada hubungan yang bermakna antara Usia, Dukungan suami, Pendapatan dengan Penggunaan  Kontrasepsi Suntik 3 bulan di Wilayah Puskesmas Tagulandang Kabupaten Sitaro.Kata Kunci: Usia, Dukungan Suami, Pendapatan.
LAMA MASA KERJA DAN TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN PENANGANAN PERTAMA KEJANG DEMAM PADA ANAK Tambariki, Karmela Grace; Kumaat, Lucky T.; Silolonga, Wico N.
JURNAL KEPERAWATAN Vol 8, No 1 (2020): E-JOURNAL KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v8i1.28406

Abstract

Abstrak Kejang demam yang berlangsung lama (>15 menit) biasanya disertai apnea sehingga dapat menyebabkan terjadinya kerusakan neuron otak. 2-10% dapat berkembang menjadi epilepsi. Kejang demam pada anak yang satu dengan yang lain tidaklah sama tergantung pada nilai ambang kejang masing-masing. Oleh karena itu, ketika serangan kejang demam terjadi maka harus di tangani secara cepat dan tepat. Tujuan  penelitian ini untuk mengetahui hubungan lama masa kerja dan tingkat pendidikan perawat dengan penanganan pertama kejang demam pada anak. Metode  penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi, dengan pendekatan retrospektif. Sampel  penelitian menggunakan metode total sampling, dan didapatkan sampel dengan jumlah sebanyak 31 responden. Hasil  penelitian dengan menggunakan uji spearmen, pada tingkat kemaknaan 95%, signfikan untuk lama masa kerja dengan penanganan pertama kejang demam (nilai p : 0,275 > 0,05) dan signifikan tingkat pendidikan dengan penanganan pertama kejang demam pada anak (nilai p : 0,335 > 0,05). Kesimpulan  tidak terdapat hubungan yang signifikan antar lama masa kerja dan tingkat pendidikan perawat dengan penanganan pertama kejang demam pada anak di IGD RSU GMIM Bethesda Tomohon dan RS Bhayangkara TK III Manado.Kata kunci : Lama masa kerja, Tingkat Pendidikan, Penanganan pertama kerjang demamAbstract Febrile seizures that last for more than 15 miutes by usually accompanied apanea so that it can cause damage to brain neurons. 2-10% can develop into epilepsy. Febrile seizures in one child with another are not the same depending on the value of each seizure threshold. Therefore, when a febrile seizure attack occurs, it must be dealt with quickly and appropriately. The purpose of this study was to determine the relationship between length of work and nurse education level with the first treatment of febrile seizures in children. Method uses a correlation analytic research design, with a retrospective approach. The research sample uses a total sampling method, and obtained a sample of 31 respondents. Results of the study used the spearmen test, at a significance level of 95%, were significant for the length of work with the first treatment of febrile seizures (p value : 0.275 > 0.05) and significant levels of education with the first treatment of febrile seizures in children (p value : 0.335 > 0.05).  Conclusion there is no significant relationship between the length of work and the education level of nurses with the first treatment of febrile seizures in children in the emergency room GMIM General Hospital Bethesda Tomohon and Hospital Bhayangkara TK III Manado.Keywords : Length of work, Education Level, First handling fever work.