Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Komposisi dan Fungsi Vegetasi Penyusun Tiga Tipe Agroforestri (Studi Kasus Di Desa Nglanggeran, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta): Composition and Function of Vegetation Composing Three Types of Agroforestry (Case Study in Nglanggeran Village, Gunungkidul, Special Region of Yogyakarta) Varanita, Selly; Putro, Gudiwidayanto Sapto; Ifah, Arini Al; Kiswanto, Yulius; Kasiyani, Achmad
HUTAN TROPIKA Vol 20 No 1 (2025): Volume 20 Nomor 1 Tahun 2025
Publisher : Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jht.v20i1.20906

Abstract

Community forests have an important role in improving the socio-economic value of rural communities. The research was aim to study the function and composition of vegetation and to determine the optimal value of three types of agroforestry commodities. The sampling method was carried out by purposive sampling. Ten plots were used to find out data, which were proportionally distributed in the three agroforestry types (early, intermediate, and advanced type) by using the nested sampling method. The result showed that the Important Value Index (IVI) of teak (Tectona grandis) in early agroforestry type had the highest value (164 %) among other perennial trees, followed by the bean group (92,73 %). In the intermediate agroforestry type, the highest IVI value (185,30%) for perennial trees was sengon (Albisia sp), followed by the food crops group was spices (95,39%). In the advanced agroforestry type, the highest IVI value (129,93%) of perennials was mahoni (Swietenia mahagoni), and the food crops group was spices (141,67%). The Nglanggeran Village people used agroforestry as a source of wood, food, plantations, animal feed, vegetables, and fruits. The optimal point of the agroforestry commodity function was in the early type up to the border of the intermediate agroforestry type area
Strategi Pengelolaan Ekowisata Berbasis Masyarakat Di Panorama Pabangbon, Desa Pabangbon, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat Noviastuti, Nina; Rachmadiyanti, Indah Mufti; Putro, Gudiwidayanto Sapto
Khasanah Ilmu - Jurnal Pariwisata Dan Budaya Vol 14, No 2 (2023): Jurnal Khasanah Ilmu - September 2023
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/khi.v14i2.18782

Abstract

Panorama Pabangbon yang dirintis pada tahun 2017 di dalam kawasan hutan area kerja Perhutani KPH Bogor  melalui  izin  pemanfaatan  jasa  wisata  yang  diajukan  oleh  LMDH  Tunas  Karya  merupakan  ekowisata berbasis masyarakat yang saat ini berada dalam tahap pengembangan sehingga membutuhkan suatu analisis untuk menentukan strategi pengelolaan yang tepat untuk diterapkan. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan bentuk pengelolaan wisata Panorama Pabangbon dan menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman wisata sehingga mampu merumuskan strategi pengembangan berdasarkan hasil analisis SWOT.    Penelitian  ini  dilakukan  di  wisata  Panorama  Pabangbon  selama  3  bulan  mulai  bulan  November  2022 hingga Januari 2023. Pengambilan data dilakukan melalui 4 metode yaitu wawancara, observasi lapangan, studi literatur,  dan  kuesioner  terhadap  para  pengelola  sebagai  responden.  Analisa  data  yang  digunakan  yaitu  mix methods melalui penggabungan analisis deskriptif kualitatif, analisis deskriptif kuantitatif, serta analisis SWOT.    Hasil  penelitian  menunjukan  bahwa:  (1)  pengelolaan  wisata  dijalankan  dalam  beberapa  aspek pengelolaan  yang  melibatkan  partisipasi  aktif  anggota  dalam  perintisan  pembangunan  wisata,  pembentukan struktur kepengurusan, perencanaan program kerja lembaga, pengelolaan potensi dan pemeliharaan kelestarian kawasan,  pengelolaan  fasilitas,  serta  pengelolaan  usaha  wisata;  (2)  Panorama  Pabangbon  memiliki  kekuatan berupa kondisi alam yang terjaga kelestariannya, fasilitas yang tertata, serta SDM yang berkontribusi penuh dalam pengelolaan  wisata.  Namun  kelemahan  yang  dimiliki  yaitu  SDM  kurang  terampil  berbahasa  inggris,  promosi belum  maksimal,  serta  belum  tersedianya  paket  wisata.  Peluang  yang  dapat  dimanfaatkan  yaitu  melalui keberadaan potensi daya tarik penunjang, potensi kerajinan cenderamata, serta segmen wisatawan. Ancaman yang perlu diperhatikan yaitu persaingan wisata, minimnya investor, dan ketidakstabilan minat kunjungan wisatawan; (3) Strategi  yang  tepat  diterapkan  berdasarkan  analisis  SWOT  yaitu  strategi  kuadran  1  melalui  pengoptimalan kekuatan dan peluang (Strategi S-O).