Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENDAMPINGAN PEER GROUP UNTUK MENURUNKAN RESIKO TRIAD KRR DI SMAN 2 SIAK HULU Hastuti Marlina; Yeyen Gumayesty; Raviola
Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI Vol 3 No 2 (2019): Pengabdian Untuk Mu negeRI
Publisher : LPPM UMRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.379 KB) | DOI: 10.37859/jpumri.v3i2.1480

Abstract

Abstract Three main problems of adolescents in the field of reproductive health or known as the Adolescent Reproductive Health Triad are sexuality, drugs, HIV / AIDS increased, it has an impact on the quality of adolescent reproductive health as the next generation of the nation. Various research results on this matter are known that all individuals, especially adolescents are at risk of experiencing the Adolescent Reproductive Health triad because of the influence of friendship. To overcome this problem, collaboration between health institutions and schools is needed, in this case 2 Siak Hulu High School. The community service activities went smoothly and succeeded in improving the cognitive, affective and psychomotor aspects of the participants. In the affective aspect, it also increased from before getting mentoring on TRIAD KRR with an average of 41 and increased after participating in mentoring with an average of 75.5. In the psychomotor aspect, which was considered more on the Agent Genre aspect in the skills to spread information about the TRIAD KRR to peers with a mean difference before and after mentoring of 33.4, meaning participants were more skilled at educating peers after getting mentoring. Key words: Peer Group, Genre Agent, TRIAD KRR Abstrak Tiga masalah utama remaja dalam bidang kesehatan reproduksi atau dikenal dengan Triad KRR yaitu seksualitas, napza, HIV/AIDS meningkat, hal tersebut berdampak terhadap kualitas kesehatan reproduksi remaja sebagai generasi penerus bangsa. Hasil penelitian mengenai hal tersebut diketahui bahwa semua individu khususnya usia remaja berisiko mengalami triad KRR karena pengaruh pertemanan. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan kerjasama antara institusi kesehatan dengan pihak sekolah, dalam hal ini SMA 2 Siak Hulu. Kegiatan pengabdian ini berjalan dengan lancar dan berhasil meningkatkan aspek kognitif , afektif dan psikomotor peserta. Pada aspek kognitif nilai rata-rata pretest 43,5 dan meningkat setelah pendampingan dengan nilai rata-rata post tes 78. Pada aspek afektif ikut meningkat dari sebelum mendapatkan pendampingan mengenai TRIAD KRR dengan rata-rata 41 dan meningkat setelah mengikuti pendampingan dengan rata-rata 75,5. Pada aspek psikomotor yang dinilai lebih kepada aspek Agent Genre dalam keterampilan menyebarkan informasi mengenai TRIAD KRR kepada teman sebaya dengan selisih rerata sebelum dan setelah pendampingan sebesar 33,4, artinya peserta lebih terampil melakukan edukasi terhadap sebaya setelah mendapatkan pendampinganah Kata Kunci: Peer Group, Agen Genre, TRIAD KRR
Gambaran Motivasi Intrinsik Dan Ekstrinsik Masyarakat Dalam Pemakaian Gigi Tiruan Di Desa Muara Bahan Kabupaten Kuantan Singingi Jihan Natassa; Yeyen Gumayesty; Raviola Raviola
Jurnal Keperawatan Abdurrab Vol 4 No 2 (2021): Vol 4 No 2 Januari 2021
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jka.v0i2.1366

Abstract

Dalam pengambilan keputusanuntuk menggunakan gigi tiruan, faktor motivasi memegang peranan yang sangat besar. Sebagian masyarakatmemakai gigi tiruan disebabkan motivasi ekstrinsik dan sebagian lagi disebabkan motivasi instristik.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk diketahuinya gambaran motivasi masyarakat dalam pemakaian gigi tiruan di Desa Muara Bahan Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2018. Jenis penelitian ini kuantitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian dilaksanakan di desa muara Bahan Kabupaten Kuantan Singingi pada bulam Februari-Agustus2018. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat di Dusun III Desa Muara Bahan Kabupaten Kuantan Singingi dengan jumlah populasi 2936 orangdengansampel 97 responden. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik stratified sampling (proportional sampling). Hasilpenelitianmenunjukanmayoritas responden yang menggunakan gigi tiruan yaitu sebanyak 58 responden (59,9%) sedangkan responden yang pernah menggunakan gigi tiruan sebanyak 39 responden (40,2%), mayoritas kebutuhan responden dalam pemakaian gigi tiruan tinggi yaitu berjumlah 82 responden (84,5%) sedangkan responden yang berkebutuhan rendah berjumlah 15 responden (15,5%). mayoritas berpersepsi positif yaitu berjumlah 93 responden (95,9%) sedangkan responden yang berpersepsi negatif berjumlah 4 responden (4,1%).mayoritas berpengetahuan tinggi yaitu berjumlah 88 responden (90,7%) sedangkan responden yang berpengetahuan rendah berjumlah 9 responden (9,3%).mayoritas mengatakan tidak ada pelayanan pembuatan gigi tiruan yang lengkap yaitu berjumlah 96 responden (99,0%) sedangkan responden yang mengatakan ada pelayanan pembuatan gigi tiruan yang memiliki fasilitas lengkap berjumlah 1 responden (1,0%) Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden memakai gigi tiruan, berpresepsi positif dan berpengetahuan tinggi. Diharapkan pengguna gigi tiruan menjaga kesehatan gigi dan mulut dan dapat memperhatikan dampak dari kehilangan gigi. Referensi : 18(2005-2016) Kata Kuncu : Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik Masyarakat, Pemakaian Gigi Tiruan
Determinan Kunjungan Anak Bawah Lima Tahun Ke Posyandu Di Kelurahan Pusaran Kecamatan Enok Kabupaten Indragiri Hilir Yeyen Gumayesty
Jurnal Kesehatan Komunitas Vol 3 No 4 (2017): Jurnal Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1129.738 KB) | DOI: 10.25311/keskom.Vol3.Iss4.135

Abstract

ABSTRACT A visit to Posyandu toddler is the coming to Posyandu toddler to get health care. The participation rate of maternal health check babies to Integrated Health Service Post (Posyandu) is still low. Riau Province has not reached the target Strategic Plan which is only 64.52% of the target of 80%. IHC D / S in District Inhil (Indragiri Hilir) decrease from 2013 to 2014, ie from 50.4% to 50.3%. The aim of research to determine the factors associated with a visit to Posyandu toddler in the Village Puskesmas Enok Maelstrom Indragiri Hilir. This study uses a quantitative method with cross-sectional design. The population is all the mothers who have children aged between 12-59 months in the Maelstrom Village Puskesmas Posyandu Enok Indragiri Hilir. The number of samples in this study were 63 mothers. Techniques of sampling using a set number of samples based on sampling techniques stratifiet proportional random sampling. The results showed that the study (p = 0.042, POR = 3.333), occupation (p = 0.016, POR = 4.154), the role of volunteers (p = 0.004, POR = 6.028), and knowledge (p = 0.029, POR = 3.682) was associated with a visit to Posyandu toddler. While age (ρ = 1.000), income (p = 0.247) health facilities (p = 0.320) there was no correlation with a visit to Posyandu toddler. Conclusions are variable relationship education, employment, the role of cadres, and knowledge of the toddler visit to neighborhood health center in the Village Maelstrom Enok Indragiri Hilir Subdistrict. Keyword : Visitst to the Posyandu in the Work Area Kelurahan Pusaran Kecamatan Enok Kabupaten Indragiri Hilir 2015