Abdullah, Supiati
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STRATEGI DAKWAH AGAMA UNTUK ORANG TUA (STUDI KASUS DI RUMOH GEUNASEH SAYANG JROH NAGUNA BANDA ACEH) Abdullah, Supiati
Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak (JIPA) Vol 3, No 5 (2018): Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak (JIPA)
Publisher : STKIP An-Nur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.04 KB)

Abstract

Makalah ini menginformasikan pentingnya nasehat keagamaan yang benar kepada warga lanjut usia di Rumoh Geunaseh Sayang Jroh Naguna Banda Aceh. Strategi yang tepat dalam membimbing lansia sangat penting untuk diinformasikan untuk memperluas audiensi mulai dari akademisi, komunitas, manajemen rumah lansia, dan pekerja medis sebagai individu yang selalu bekerja dengan lansia ini. Makalah ini telah membahas pendekatan dan strategi pengajarannya bagi para lansia, seperti memahami sifat lansia dengan perubahan mereka baik secara fisik maupun mental, manfaat informasi lansia, manfaat strategi pengajaran dan panduan lansia ini, agama khas yang baik mengajar untuk manula, manula psikiatrik, pendidikan strategis mereka yang bermasalah, dan terbaik. Oleh karena itu, strategi keagamaan ini akan berhasil disampaikan ketika dilakukan dengan sopan, menghormati orang tua dengan perhatian dan cinta. Kata kunci: Panduan Agama, Strategi Panduan, Warga Lanjut Usia
ISLAM BUKAN AGAMA KEKERASAN Abdullah, Supiati
Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak (JIPA) Vol 2, No 3 (2017): Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak (JIPA)
Publisher : STKIP An-Nur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.581 KB)

Abstract

Sejatinya berjihad untuk saat ini adalah untuk menghentikan segala perbuatan mereka yang tidak sesuai atau perseberangan dengan ajaran agama, baik Islam maupun agama lainnya. Islam toleran untuk kemanusiaan dan menyatukan umat manusia untuk kedamaian. Islam tidak toleran kepada orang yang ingin menghancurkan kedamaian, Islam mengedepankan dialog tanpa kebencian dan tanpa kekerasan. Tugas dan tanggung jawab kita bersama untuk membekali diri, dengan pemahaman yang benar di dalam keluarga, masyarakat, terutama anak-anak dan generasi muda, agar tidak mudah terjebak dalam arus gerakan radikalisme Islam tersebut, yang kerap membawa simbol-simbol keislaman namun hakikatnya sangat jauh dari substansi dan nilai-nilai luhur ajaran Islam itu sendiri.  Untuk itu, hal penting yang mesti di pahami serta mengupayakan membekali diri dengan pengetahuan agama yang lurus dan benar, sekaligus bersikap selektif dan hati-hati dalam memilih guru atau lembaga pendidikan, organisasi, yang sekiranya selaras dengan paham keislaman Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang sudah ribuan tahun lamanya diajarkan. Kata Kunci: Islam, Bukan, Agama, Kekerasan
PERLUNYA PENERAPAN KONSEP ISLAM RASIONAL HARUN NASUTION DI DAYAH-DAYAH Abdullah, Supiati
Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak (JIPA) Vol 4, No 6 (2019): Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak (JIPA)
Publisher : STKIP An-Nur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.522 KB)

Abstract

Keadaan “Langging behing the time” tidak mampu menjawab tantanngan zaman, secara umum dapat disimpulkan antara lain faktor lingkungan, penghuni/ santri, kurikulum, kepemimpinan, alumni menjadi hal yang sangat kompleks dan harus segera berbenah. Problema yang dihadapi dayah masa kini adalah kesulitan menentukan sikap antara mempertahankan tradisi dan melakukan pembaharuan.  Dengan terlalu fanatik dan kejumudan dalam berfikir sehingga sulit menerima perbedaan dan keberagaman, membuat kesenjangan terjadi dalam masyarakat sehingga terjadi perpecahan dan benturan atas kehadiran kelompok lain, dan mencurigai serta takut kelompok lain mengambil posisi dan peran alumni dayah dalam masyarakat. Hal ini menurut penulis tidak boleh dibiarkan, karena semua bergeser dan berputar sesuai dengan tuntutan zamannya. Peran pemerintah juga sangat penting, dalam hal ini menjadi mediator yang baik di tengah-tengah umat demi menetralkan sesuatu yang benar, tapi kaku untuk mengalami sebuah perubahan. Lebih jauh dengan cara merumuskan kurikulum berbasis epistemologi bagi jenjang S1 dan S2, maka dayah tetap mampu mempertahankan tradisinya dan sekaligus mampu menghadapi tantangan yang muncul akibat perubahan zaman. Untuk itu kita tidak perlu mengadopsi pemikiran dari luar Islam, sebab landasan filosofis kurikulum ini bisa dikembangkan dari filsafat yang telah dirumuskan oleh Imam Al-Ghazālī. Peningkatan kualitas pengembangan bahasa juga sangat di perlukan menghadapi era informasi dan perluasan wawasan pengetahuan.Kata Kunci: Penerapan, konsep, Islam  rasional