This Author published in this journals
All Journal Jurnal Civicus
Khoirunnisa, Ida
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KESENIAN RONGGENG GUNUNG SEBAGAI NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM MENGEMBANGKAN CIVIC CULTURE Khoirunnisa, Ida
Jurnal Civicus Vol 19, No 2 (2019): JURNAL CIVICUS, DESEMBER 2019
Publisher : Department of Civic Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/civicus.v19i2.16619

Abstract

Kesenian sebagai wujud kebudayaan masyarakat, memiliki nilai kebajikan yang patut diterapkan serta dipertahankan dalam kehidupan masyarakat. Salah satu kesenian yang berkembang di Daerah Jawa Barat yaitu kesenian Ronggeng Gunung di Sanggar Penggugah Rasa Desa Ciulu. Kesenian Ronggeng Gunung merupakan kesenian khas Sunda yang mencerminkan nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Desa Ciulu. Pemaknaan nilai kearifan lokal merupakan salah satu upaya mengembangkan karakter masyarakat yang pada akhirnya membentuk budaya kewarganegaraan (civic culture). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi pengembangan budaya kewarganegaraan (civic culture) melalui Kesenian Ronggeng Gunung yang berbasis nilai kearifan lokal masyarakat Desa Ciulu, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu (1) Eksistensi Kesenian Ronggeng Gunung pada masyarakat Desa Ciulu cukup baik terlihat dari respon antusias masyarakat; (2) Kesenian Ronggeng Gunung mengandung nilai kearifan lokal yaitu nilai sosial, nilai moral/etika, nilai kepercayaan/religi, dan nilai estetika; (3) Pelaksanaan penampilan Ronggeng Gunung memiliki fungsi hiburan, keperluan upacara adat, serta media pendidikan nilai masyarakat; (4) Faktor pendukung Kesenian Ronggeng Gunung yaitu keterlibatan dan respon antusias dari masyarakat dalam pertunjukan, sedangkan faktor penghambatnya yaitu kendala yang dihadapi sanggar maupun masyarakat dalam mempertahankan Ronggeng Gunung.