Menurut penelitian, pola asuh memiliki hubungan signifikan terhadap gizi kurang pada anak. Berdasarkan Riskesdas 2018, di Nusa Tenggara Barat, kasus kurang gizi pada bayi di bawah dua tahun paling banyak ditemukan di Lombok Tengah (19,08%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh dengan pola pemberian MP – ASI pada bayi KEP usia 6 – 11 bulan di wilayah kerja Puskesmas Puyung Lombok Tengah.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menerapkan desain cross-sectional. Populasi penelitian yaitu 27 orang ibu atau pengasuh bayi KEP usia 6 – 11 bulan di wilayah kerja Puskesmas Puyung Lombok Tengah yang dipilih dengan total sampling sehubungan dengan jumlah populasi yang relatif kecil. Pengambilan data melalui wawancara terstruktur dan observasi dengan instrumen kuesioner dan timbangan dacin, dilengkapi dengan data sekunder dari instansi terkait. Analisis data menggunakan uji independent chi-square dan deskriptif.Berdasarkan hasil penelitian diketahui 11,10% responden memiliki pola asuh berkategori baik, serta 11,10% responden memiliki pola pemberian MP – ASI yang sesuai. Terdapat hubungan signifikan secara statistik antara pola asuh dengan pola pemberian MP – ASI (p = 0,005). Mobilisasi dan sosialisasi lintas program dan lintas sektor dalam meningkatkan pola asuh dan pola pemberian MP – ASI secara khusus pada bayi KEP 6 – 11 bulan, serta secara umum pada balita perlu ditingkatkan.Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pola asuh dengan pola pemberian MP – ASI, artinya terdapat perbedaan pola pemberian MP – ASI pada bayi KEP usia 6 – 11 bulan yang disebabkan perbedaan pola asuh. Semakin baik pola asuh, maka sebaik pula pemberian MP – ASI.Kata Kunci: Bayi KEP, Pola Asuh, Pola Pemberian MP – ASIDOI: 10.5281/zenodo.4736100