Latar Belakang: Beberapa remaja putri dengan dismenore primer mungkin mengalami fluktuasi suasana hati, melankolis ringan, dan kesulitan berkonsentrasi di kelas. Saat ini, WHO telah menyarankan penggunaan terapi non-farmakologis termasuk akupresur namun sebagian remaja masih belum mengetahui teknik akupresur untuk mengatasi Disminorhea. Tujuan: Meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang teknik akupresur pada remaja mengatasi disminorhea dengan melakukan penyuluhan berbasis multimedia interaktif. Metode: Mitra pengabdian kami adalah bidan Teta Irayanti, Amd.Keb. desa Plososari – Puri – Mojokerto. Penyuluhan dilakukan pada 20 remaja putri. Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini meliputi 3 tahap yaitu tahap penyampaian teori, tahap praktik dan tahap evaluasi. Tahap pertama dilakukan dalam bentuk penyuluhan berbasis multimedia interaktif (PPT, Video dan Leaflet) dan tanya jawab mengenai teori dasar akupresur. Tahap kedua dilanjutkan dengan kegiatan demonstrasi atau praktik akupresur. Pada akhir kegiatan dilaksanakan evaluasi berupa kuesioner untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan ketrampilan remaja putri setelah diberikan penyuluhan akupresur. Hasil: menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan yang signifikan setelah diberikan pelatihan, dimana 75% remaja putri memiliki tingkat pengetahuan baik setelah pelatihan. Kesimpulan: multimedia interaktif (PPT, Leaflet dan Video) efektif digunakan sebagai sarana penunjang dalam meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang Teknik akupresur dalam mengatasi Disminorhea.