Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH KOMPETENSI DAN KINERJA PEGAWAI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KANTOR KECAMATAN PUTRA RUMBIA KABUPATEN LAMPUNG TENGAH LAMPUNG Irawan, Ferri; Suharto, Suharto; Mazni, Afdal
SIMPLEX: Journal of Economic Management Vol 4 No 1 (2023): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/simplex.v4i1.3769

Abstract

Kualitas pelayanan publik mengacu pada tindakan atau kegiatan yang diberikan yang berdampak pada kapasitas untuk mencapai kualitas terbaik untuk memenuhi harapan masyarakat. Kinerja karyawan dan aspek terkait kompetensi mempengaruhi seberapa baik layanan diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji (1) pengaruh kompetensi pegawai terhadap kualitas pelayanan publik di Kantor Kecamatan Putra Rumbia Kabupaten Lampung Tengah Lampung; (2) pengaruh kinerja pegawai terhadap kualitas pelayanan publik di Kantor Kecamatan Putra Rumbia Kabupaten Lampung Tengah Lampung; dan (3) pengaruh gabungan kompetensi dan kinerja pegawai terhadap kualitas pelayanan publik di Kantor Kecamatan Putra Rumbia, dengan menggunakan rumus Slovin diambil sampel sebanyak 100 responden dari populasi sebanyak 20.377. menggunakan regresi sebagai alat penelitian dan memperoleh data ini melalui kuesioner. (1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan kompetensi pegawai terhadap kualitas pelayanan publik di Kantor Kecamatan Putra Rumbia Kabupaten Lampung Tengah Lampung sebesar 38,5%; (2) Terdapat pengaruh positif dan signifikan kinerja pegawai terhadap kualitas pelayanan publik di Kantor Kecamatan Putra Rumbia Kabupaten Lampung Tengah Lampung sebesar 37,3%; dan (3) Terdapat pengaruh positif dan signifikan sikap pegawai terhadap kualitas pelayanan publik di Kantor Kecamatan Putra Rumbia Berdasarkan temuan penelitian, semakin tinggi kompetensi dan efektifitas pegawai semakin memberikan kontribusi positif terhadap kualitas pelayanan publik.
ANALISIS TIPE PERGERAKAN WACANA TENTANG NIETZSCHE DI KALANGAN AGAMAWAN DALAM PERSPEKTIF TEORI BREAK Irawan, Ferri
Salingka Vol 17, No 1 (2020): SALINGKA, Edisi Juni 2020
Publisher : Balai Bahasa Sumatra Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/salingka.v17i1.301

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengamati dan menganalisis pergerakan wacana-wacana yang membicakan Nietzsche dalam wacana umat beragama.  Sebagai seseorang yang mendeklarasikan dirinya sebagai Antichrist, Nietzsche menerima sejumlah kritikan, celaan, dukungan, bahkan pujian dari komunitas-komunitas agama. Kritik, celaan, dan pujian tersebut banyak dituliskan dalam bentuk bahasa figuratif atau metafora. Data penelitian ini adalah bahasa figuratif karena dalam bentuk bahasa ini emosi produsen bisa terlihat dan dianalisis. Wacana-wacana tentang Nietzsche memiliki empat tipe pergerakan, yakni KOKO dan DIDI. Wacana-wacana tersebut dibagi menjadi dua kelompok wacana kontra dan wacana pro sesuai dengan spirit mereka. Wacana pro memiliki spirit untuk memberikan nama baik kepada Nietzsche, sedangkan wacana kontra hadir untuk mendiskreditkan Nietzsche.Kata kunci: bahasa figuratif, wacana, NietzscheAbstract This research aims to observe and analyse the movement of the discourses regarding Nietzsche among religious people. As a philospher who declared himself as Antichrist, Nietzsche has received many critiques, condemnations, supports, even praises from religious communities. The criticism, insult, and appreciation are mainly written in the form of figurative language or metaphor. The data of this research are figurative language because by using this type of language, emotive aspect of the discourse produsen can be identified and analysed. The discourses related to Nietzsche have four types of discourse movement, which are KOKO and DIDI. Those discourses are divided into two group; contra discourse and pro discourse according to their spirit. Pro discourses have a spirit to give a good name to Nietzsche, on the other hand contra discourses exist to discredit Nietzsche.Keywords: advertisement, beauty products, discourse comparison