Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pijat Bayi dapat Menstimulus Peningkatan Berat Badan pada Bayi Carolin, Bunga Tiara; Suprihatin, Suprihatin; Agustin, Clara
Jurnal Ilmiah Kebidanan Indonesia Vol 10 No 02 (2020): Jurnal Ilmiah Kebidanan Indonesia (Indonesian Midwifery Scientific Journal) Sek
Publisher : Q PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jiki.v10i02.478

Abstract

Pijat merupakan salah satu metode pengobatan tertua di dunia. Pijat meliputi seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang mampu melemaskan sendi yang terlalu kaku dan menyatukan organ tubuh dengan gosokan yang kuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap berat badan bayi pada umur 2-6 bulan pada kelompok perlakuan dan kontrol. Metode penelitian ini adalah quasi experiment dengan non equivalen kontrol design yang terdiri dari 30 bayi yang berumur 2-6 bulan yang terdiri dari 15 sebagai kelompok intervensi dan 15 sebagai kelompok kontrol. Teknik pengambilan sempel menggunakan teknik purposive sampling. Data dianalisa menggunakan paired t-test dan Independen t-test. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada efek pijat bayi dengan peningkatan berat badan bayi. diperoleh p value (0,029) < 0,05. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh berat badan bayi setelah dilakukan pemijatan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatan pengetahuan pada ibu tentang pentingnya pijat bayi untuk meningkatkan berat badan bayi.
SEJARAH ILMU TAFSIR Akbar, M. Fahmi; Agustin, Clara; Aulia, Reza
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 14 No. 4 (2025): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ilmu tafsir adalah bidang kajian dalam Islam yang bertujuan untuk mengungkap makna ayat-ayat Al-Qur’an secara mendalam. Awalnya, Nabi Muhammad SAW sendiri yang menjelaskan isi wahyu kepada para sahabat. Setelah masa kenabian berakhir, para ulama mulai mengembangkan metode penafsiran, baik yang berdasarkan sumber-sumber otoritatif seperti hadits dan pendapat sahabat (tafsir bil ma’tsur), maupun yang menggunakan akal dan analisis logis (tafsir bil ra’yi). Seiring waktu, terutama sejak abad ke-19, muncul pendekatan tafsir yang lebih kritis dan kontekstual, dengan mempertimbangkan kondisi sosial dan budaya umat Islam. Beberapa tokoh yang berperan besar dalam perkembangan ini antara lain Ibn Abbas, al-Razi, Abduh, dan Qutb. Tafsir (Qur’anic Exegesis) is a field of study in Islam aimed at uncovering the deeper meanings of the verses of the Qur’an. Initially, it was the Prophet Muhammad (peace be upon him) himself who explained the revelations to his companions. After the end of the prophetic era, scholars began to develop interpretive methods some based on authoritative sources such as hadith and the opinions of the companions (tafsir bil ma’tsur), and others relying on reason and logical analysis (tafsir bil ra’yi). Over time, especially since the 19th century, more critical and contextual approaches to tafsir emerged, taking into account the social and cultural conditions of the Muslim community. Key figures who played significant roles in this development include Ibn Abbas, al-Razi, Muhammad Abduh, and Sayyid Qutb.