Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

IDENTIFIKASI PENERAPAN KONSEP ZERO WASTE DAN CIRCULAR ECONOMY DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUNG KOTA KAMPUNG CIBUNUT, KELURAHAN KEBON PISANG, KOTA BANDUNG Iqbal, M.; Suheri, Tatang
Jurnal Wilayah dan Kota Vol. 5 No. 02 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v6i02.3191

Abstract

ABSTRAK Kepadatan penduduk, pertumbuhan ekonomi, perubahan pola konsumsi mendorong tingginya timbulan sampah perkotaan. Kota Bandung menghasilkan sampah hampir 1600 ton tiap harinya, sampah yang baru terangkut ke TPA baru 70% dari total timbulan sampah dapat dikatakan pengelolaan sampah secara umum di Kota Bandung masih menggunakan sistem kumpul-angkut-buang. Untuk mengatasi permasalahan sampah yang ada di Kota Bandung, saat ini Pemerintah Kota Bandung membuat program yang dinamakan dengan Kawasan Bebas Sampah (KBS). Kampung Cibunut merupakan salah satu kampung kota di Kota Bandung yang merupakan salah satu Kawasan Bebas Sampah percontohan di Kota Bandung. Dalam pengelolaan sampahnya Kampung Cibunut saat ini telah mulai menerapkan konsep zero waste melalui gerakan Kang Pisman (Kurangi-Pisahkan-Manfaatkan) sampah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentikasi penerapan konsep zero waste dan circular economy dalam pengelolaan sampah di Kampung Cibunut. Pendekatan pada penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data dengan cara observasi, kuisioner dan wawancara. Metode analisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis dari 6 variabel dan 18 program penggerak konsep zero waste yang diadaptasi dari konsep zero waste city A.U. Zaman, S. Lehmann sebagian besar di Kampung Cibunut sudah terlaksana. Walaupun begitu dalam poin-poin yang sudah terlaksana itu masih banyak hal-hal yang perlu ditingkatkan dan harus ditingkatkan lagi agar terwujunya konsep zero waste yang sempurna. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa untuk saat ini aliran circular economy pada pengelolaan sampah di Kampung Cibunut belum terbentuk, Akan tetapi pada aliran pengelolaan sampah organik saat ini telah terbentuk aliran yang circular namun belum memberikan manfaat ekonomi pada masyarakat karna hasil pengomposan saat ini belum ada yang dipasarkan, baru dimanfaatkan untuk penghijauan di lingkungan Kampung Cibunut. Kata Kunci : Pengelolaan Sampah, Konsep Zero Waste, Konsep Circular Economy
EVALUASI PROGRAM KOTAKU (KOTA TANPA KUMUH) KELURAHAN LEBAKGEDE KECAMATAN COBLONG KOTA BANDUNG Liandri, B.; Suheri, Tatang
Jurnal Wilayah dan Kota Vol. 5 No. 02 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v6i02.3192

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi kondisi permukiman setelah pelaksanaan program KOTAKU dan pencapaian program KOTAKU saat ini. Pengumpulan data penelitian menggunakan metode observasi dengan metode checklist (Daftar Periksa) dan melihat dari evaluasi persepsi masyarakat setempat dengan menggunakan kuesioner sebanyak 94 responden. Penentuan sampel dengan random sampling (sampel secara acak) hasil data selanjutnya diolah dengan metode analisis dekriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan pencapaian dari indikator yang terpenuhi dalam pelaksanaan programnya yaitu, Jalan Lingkungan (RW 01,03,14,15) yang terpenuhi, untuk drainase lingkungan hanya RW 02 yang terpenuhi, untuk indikator penyediaan air bersih, pengolahan air limbah, pengolahan sampah dan pengaman kebakaran dari semua RW tidak tercapai dan hasil persepsi masyarakat menunjukan jaln lingkungan dinilai puas 80% masyarakat, untuk penyedian air bersih juga dinilai puas 70%, pengolahan air limbah 40% kurang puas, drainase lingkungan cukup puas 60%, pengelolaan persampahan 50 % cukup puas dan pengaman kebakaran 40 % kurang puas. Dari kriteria permukiman kumuh dari Peraturan Menteri Nomor 02 Tahun 2016 tentang peningkatan kualitas permukiman kumuhdan perumahan kumuh. Kelurahan Lebakgede dinilai belum efektif dalam pelaksanaanya sebab tujuannya belum tercapai secara keseluruhan dalam meningkatkan akses infrastruktur perkotaan dalam penataan lingkungan permukiman kumuh. Kata Kunci : Program, Evaluasi, Pencapaian, Persepsi dan Daftar Periksa.
EVALUASI PROGRAM KOTAKU (KOTA TANPA KUMUH) KELURAHAN LEBAKGEDE KECAMATAN COBLONG KOTA BANDUNG Liandri, B.; Suheri, Tatang
Jurnal Wilayah dan Kota Vol 6 No 02 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v6i02.3192

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi kondisi permukiman setelah pelaksanaan program KOTAKU dan pencapaian program KOTAKU saat ini. Pengumpulan data penelitian menggunakan metode observasi dengan metode checklist (Daftar Periksa) dan melihat dari evaluasi persepsi masyarakat setempat dengan menggunakan kuesioner sebanyak 94 responden. Penentuan sampel dengan random sampling (sampel secara acak) hasil data selanjutnya diolah dengan metode analisis dekriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan pencapaian dari indikator yang terpenuhi dalam pelaksanaan programnya yaitu, Jalan Lingkungan (RW 01,03,14,15) yang terpenuhi, untuk drainase lingkungan hanya RW 02 yang terpenuhi, untuk indikator penyediaan air bersih, pengolahan air limbah, pengolahan sampah dan pengaman kebakaran dari semua RW tidak tercapai dan hasil persepsi masyarakat menunjukan jaln lingkungan dinilai puas 80% masyarakat, untuk penyedian air bersih juga dinilai puas 70%, pengolahan air limbah 40% kurang puas, drainase lingkungan cukup puas 60%, pengelolaan persampahan 50 % cukup puas dan pengaman kebakaran 40 % kurang puas. Dari kriteria permukiman kumuh dari Peraturan Menteri Nomor 02 Tahun 2016 tentang peningkatan kualitas permukiman kumuhdan perumahan kumuh. Kelurahan Lebakgede dinilai belum efektif dalam pelaksanaanya sebab tujuannya belum tercapai secara keseluruhan dalam meningkatkan akses infrastruktur perkotaan dalam penataan lingkungan permukiman kumuh. Kata Kunci : Program, Evaluasi, Pencapaian, Persepsi dan Daftar Periksa.
IDENTIFIKASI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA IKONIK DI KECAMATAN LEMBANG Maulina, Finda; Suheri, Tatang
Jurnal Wilayah dan Kota Vol. 6 No. 01 (2020): April 2020
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v7i01.4747

Abstract

Kunci dari kesuksesan jalannya pembangunan adalah keterlibatan pihak masyarakat dalam suatu kegiatan. Partisipasi masyarakat lokal menjadi hal yang sangat berarti pada suatu pembangunan pariwisata. Kecamatan Lembang memiliki sektor pariwisata yang sangat tinggi dan memiliki daya tarik wisata yang cukup bagus. Berdasarkan kondisi tersebut maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pariwisata apa saja yang dapat dikatakan ikonik di Kecamatan Lembang dan bagaimana keterlibatan masyarakat dalam pengelolaannya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif menggunakan kuesioner dengan skala likert, dan menggunakan kriteria dalam penilaian pariwisata ikonik berdasarkan literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan pariwisata ikonik di Kecamatan Lembang yaitu wisata Floating Market dan wisata Orchid Forest yang sudah dinilai kriteria pariwisata ikonik. Dan tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan pariwisata masih tergolong sedang, masyarakat hanya sebagai pemberi informasi dan memberikan konsultasi sehingga yang memegang kendali penuh tetap berada pada pihak pengelola pariwisata. Kata Kunci : Pariwisata Ikonik, Partisipasi, Persepsi.
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK FISIK DAN MASYARAKAT DALAM MENGELOLA KAWASAN PERMUKIMAN SEMPADAN SUNGAI Azizah, A. N.; Suheri, Tatang
Jurnal Wilayah dan Kota Vol. 6 No. 02 (2020): Oktober 2020
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v7i02.4753

Abstract

Penelitian ini berjudul “Identifikasi Karakteristik Fisik Dan Masyarakat Dalam Mengelola Kawasan Permukiman Sempadan Sungai” Berdasarkan realita permasalahan kebtuhuhan lahan diperkotaan hal tersebut menimbulkan tekanan pada kawasan sekitarnya, terutama pada kawasan tepi air sungai atau yang lebih umum dengan istilah sempadan sungai. Kawasan pinggiran sungai menjadi sangat menarik bagi masyarakat untuk membangun tempat tinggal, faktor yang mempengaruhinya adalah faktor fisik seperti sarana dan prasarana dan faktor masyarakat seperti kondisi sosial, kondisi ekonomi, dan kebudayaan masyarakatnya. Sungai memiliki beragam potensi sumberdaya yang dapat diambil manfaatnya bagi kepentingan hidup masyarakat. Pinggiran sungai sangat akomodatif bagi manusia untuk bermukim dan melakukan usaha-usaha bagi kehidupannya. Pembangunan kawasan permukiman harusnya memiliki standar atau peraturan agar kawasan permukiman tersebut menjadi kawasan permukiman yang ideal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik fisik dan masyarakat dalam mengelola kawasan permukiman sempadan sungai di Kelurahan Neglasari disesuaikan dengan standar dan peraturan pemerintah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan deskriptif dengan menggunakan pendekatan observasi, wawancara, dan kuesioner. Sumber data dalam penelitian ini adalah aparat setempat seperti RT dan Masyarakat. Penelitian ini memiliki dua rumusan masalah yaitu membahas tentang karakteristik fisik dalam mengelola kawasan permukiman sempadan sungai dan karteristik masyararakat dalam mengelola kawasan permukiman sempadan sungai yang perlu di sesuaikan dengan standar atau peraturan serta undang-undang yang ada. Hasil temuan dari penelitian ini didapatkan bahwa berdasarkan variabel karakteristik fisik maupun masyarakat terdapat ketidak sesuaian dengan standard an peraturan pemerintah misalkan untuk kondisi jalan yang lebarnya tidak sesuai ketentuan. Namun untuk pengaruh variabel karakteristik masyarakat hanya variabel lama tinggal, jumlah penghuni dalam rumah dan tingkat pendapatan yang mempengaruhi kondisi fisik kawasan permukiman sempadan sungai. Kata Kunci : Kawasan, Karakteristik, Sempadan Sungai
EVALUASI GUNA LAHAN TERHADAP RENCANA TATA RUANG DI KECAMATAN CILENGKRANG Ilham, R. M.; Suheri, Tatang
Jurnal Wilayah dan Kota Vol. 6 No. 02 (2020): Oktober 2020
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v7i02.4754

Abstract

Kecamatan Cilengkrang merupakan Kecamatan yang terletak di pinggiran kota dan terlewati oleh aktivitas manusia yang beraktifitas dari daerah lain menuju Kota bandung dan sebaliknya menjadikan Kecamatan Cilengkrang memiliki permasalahan penyediaan lahan untuk berbagai aktivitas manusia saat ini lebih kompleks di wilayah perkotaan dan pinggiran kota yang sedang tumbuh (urban fringe). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perubahan penggunaan lahan yang terjadi di Kecamatan Cilengkrang dalam rentang waktu 2011 sampai 2019 serta untuk mengetahui apakah penggunaan lahan di Kecamatan Cilengkrang sudah sesuai dengan rencana yang di tetapkan oleh pemerintah. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif pada system informasi geografis dengan menggunakan atribut overlay untuk mengetahui apakah ada perubahan yang terjadi di Kecamatan Cilengkrang serta penggunaan lahan di Kecamatan Cilengkrang sudah sesuai atau belum dengan yang sudah di rencanakan oleh pemerintah. Dari hasil yang diperoleh bahwa penggunaan di Kecamatan Cilengkrang pada rentang waktu 2011 sampai 2019 memiliki perubahan menjadi Kawasan Permukiman yang mendominasi dengan total luasan 587,2 hektar dengan persentase 29% dari total keseluruhan perubahan penggunaan lahan yang ada di Kecamatan Cilengkrang pada tahun 2019, sedangkan penggunaan lahan yang sesuai dengan rencana penataan ruang memiliki total luas 1.553,95 hektar dan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang memiliki luas 1.722,64 hektar. Kata Kunci : Penggunaan Lahan, Rencana Tata Ruang, Sistem Informasi Geografis
IDENTIFIKASI PENGARUH SENTRA INDUSTRI KREATIF SEPATU CIBADUYUT TERHADAP SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT LOKAL (STUDI KASUS: KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL) Ramadan, W.; Suheri, Tatang
Jurnal Wilayah dan Kota Vol. 6 No. 02 (2020): Oktober 2020
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v7i02.4755

Abstract

Industri kreatif merupakan salah satu cara yang dilakukan dalam pembangunan ekonomi dengan kreativitas yang membangun daya saing secara ekonomi. Bandung adalah salah satu kota di Indonesia yang memiliki keunggulan dalam industri kreatif. Kota Bandung merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat dan sekaligus menjadi Ibukota Provinsi, ini masuk kedalam kota yang memiliki “iklim kreatif” dan menjadi salah satu kota percontohan dalam pengembangan industri kreatif. Salah satu industri kreatif yang ada di Kota Bandung adalah sentra industri kreatif sepatu Cibaduyut. Bahwa yang kita ketahui industri sepatu Cibaduyut merupakan salah satu pusat pengrajin sepatu yang ada di Kota Bandung dan kawasan disekitarnya merupakan destinasi wisata belanja yang ada di Kota Bandung. Dengan banyaknya potensi tersebut memunculkan pertanyaan seberapa besar dampak kegiatan tersebut bagi masyarakat lokal yang ada disana.Berdasarkan kondisi tersebut tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi perkembangan sentra industri kreatif sepatu Cibaduyut dan mengetahui dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat lokal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif melalui wawancara dan menyebar kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan kondisi sentra industri kreatif sepatu telah mengalami pasang surut dari awal kemunculannya hingga saat ini. Pengaruh industri sepatu Cibaduyut memberikan pengaruh yang besar bagi masyrakat lokal khususnya pada sektor ekonomi, dengan adanya industri sepatu Cibaduyut dapat memberikan lapangan pekerjaan, peluang membuka usaha bagi masyarakat lokal. Kata Kunci : Sentra Indutri kreatif, dampak sosial, dampak ekonomi